Alergi Debu
Sebagai salah satu cara mengatasi alergi debu, beberapa terapi penanganannya, antara lain menggunakan nebulizer dan inhaler. Yuk, pahami dulu bun tentang keduanya. Nebulizer dan inhaler adalah dua alat berbeda dalam penanganan reaksi alergi pada pernapasan. Fungsi kedua alat ini adalah sebagai cara memasukkan obat asma atau obat alergi yang berbentuk cairan atau serbuk ke dalam paru-paru.
Penanganan dengan nebulizer dan inhaler bereaksi cepat untuk melegakan jalan pernapasan, sekaligus menjadi obat untuk mengontrol reaksi alergi pernapasan untuk digunakan dalam jangka panjang.
Nebulizer
Nebulizer adalah perangkat mesin elektronik yang bisa mengubah cairan obat asma atau obat alergi menjadi bentuk uap. Pada mesin nebulizer, ada corong atau sejenis masker yang terpasang sehingga uap obat alergi bisa dihirup langsung oleh anak ke dalam paru-paru.
Ukuran dan bentuk alat nebulizer bisa bervariasi dan umumnya cukup sedang hingga besar dan mengeluarkan bunyi yang agak bising. Anak cukup bernapas seperti biasa dengan nebulizer terpasang secara sempurna selama 5-10 menit atau lebih, sesuai dosis yang diberikan.
Hanya saja karena bentuknya yang harus dipasangkan di wajah dan mengeluarkan suara bising, anak mungkin akan tidak terbiasa dan menangis, terutama pada pemakaian awal. Untuk pengobatan obat alergi yang paling efektif dengan nebulizer, anak disarankan untuk bernapas dengan tenang dan tidak menangis. Tarikan napas yang tidak teratur selama menangis akan mengurangi efek dan kinerja obat melalui nebulizer.
Selain itu, alat nebulizer harganya cukup mahal. Seringkali, nebulizer tersedia di praktik dokter sehingga digunakan bersama atau bergiliran untuk pasien yang membutuhkan. Walaupun demikian, orang tua bisa membeli alat nebulizer portabel. Ketelatenan dalam membersihkan alat nebulizer penting untuk menjaga kondisi alat ini tetap baik dan steril.
Inhaler
Inhaler adalah perangkat portable berukuran kecil/sedang yang dioperasikan dengan tangan untuk memasukkan obat asma atau obat alergi ke dalam paru-paru anak. Pada umumnya, inhaler terdiri dari dua jenis alat, yaitu:
- Metered Dose Inhaler (MDI)
MDI adalah jenis inhaler yang paling umum berbentuk seperti sarung pada tabung kecil berisi obat asma. Dengan prinsip pegas, saat bagian atas dari MDI ditekan, keluarlah obat asma atau obat alergi sesuai dosis yang telah disesuaikan.
Untuk anak yang masih kecil, biasanya MDI juga dilengkapi dengan spacer yaitu alat berbentuk tabung atau corong panjang. Spacer akan membantu proses transmisi obat asma atau alergi. Ini karena anak umumnya belum mahir menekan MDI dan menghirup secara bersamaan. Dengan bantuan spacer, anak bisa bernafas secara perlahan sambil menghirup obat ke dalam paru-paru.
- Dry Powder Inhaler
Alat inhaler ini berbentuk bulat dan bisa mengeluarkan obat asma atau obat alergi berbentuk bubuk. Jenis inhaler ini tidak begitu umum di pasaran, tetapi sudah cocok untuk digunakan anak usia 6 tahun ke atas. Prinsipnya juga sama, menekan dan proses inhalasi akan berlangsung sehingga obat bisa masuk ke dalam paru-paru anak dengan baik.
Dibandingkan nebulizer, inhaler harganya lebih terjangkau karena tidak menggunakan mesin untuk operasionalnya. Bentuknya juga lebih ringan dan mudah dibawa. Namun, dari segi efektivitas transmisi obat, nebulizer dianggap lebih efektif.
Baca Juga: Cara Aman dan Efektif untuk Mengatasi Alergi Debu pada Anak