Facebook Pixel Code Berjemur Matahari untuk si Kecil yang Alergi Susu Sapi

Berjemur Matahari untuk si Kecil yang Alergi Susu Sapi

Berjemur Matahari untuk si Kecil yang Alergi Susu Sapi


Bunda, berjemur adalah salah satu cara untuk mendapatkan vitamin D yang memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Studi menunjukkan bahwa pemenuhan atas kekurangan vitamin D pada anak-anak bisa mengurangi risiko alergi makanan dan meningkatkan daya tahan tubuh mereka1.

Oleh karena itu, penting bagi si Kecil, termasuk ia yang alergi susu sapi, untuk rutin berjemur di bawah sinar matahari. Ketika daya tahan tubuhnya terjaga, tentu lebih mudah bagi Bunda untuk melindunginya dari paparan virus dan penyakit. Intip yuk, beberapa fakta penting tentang berjemur matahari menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia:

1. Bantu Lawan Penyakit

Dengan adanya vitamin D, sel-sel kekebalan tubuh akan lebih aktif melawan benda asing yang masuk ke tubuh seperti kuman dan virus. Vitamin D membantu meningkatkan fungsi sel-sel tersebut, sehingga kuman dan virus dapat ditangkap dan dimatikan. Ketika si Kecil sehat, berjemur bisa menjadi salah satu cara mencegah penularan penyakit, sementara bagi si Kecil yang sedang sakit, Vitamin D juga bisa membantu mempercepat pemulihan.

2. Jam Berjemur yang Tepat

Ada banyak pendapat berbeda tentang waktu yang tepat untuk berjemur di bawah sinar matahari. Namun, IDAI merekomendasikan agar Bunda mengajak si Kecil berjemur antara Pukul 09.30 - 14.30. Tujuannya, si Kecil memerlukan paparan sinar ultraviolet B yang muncul pada jam tersebut untuk mendapatkan Vitamin D. Agar lebih nyaman, ajak si Kecil berjemur pada pukul 9-10 pagi atau pukul 2-3 sore.

3. Lama Berjemur yang Ideal

Durasi berjemur juga harus disesuaikan dengan sejumlah faktor, salah satunya adalah jenis kulit si Kecil. Bagi orang Indonesia yang rata-rata berkulit sawo matang, lama berjemur yang dianjurkan adalah 15 sampai 20 menit.

4. Baik Juga untuk Tulang

Selain baik bagi daya tahan tubuh, vitamin D juga berperan penting dalam mengoptimalkan pertumbuhan tulang. Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium dan bahkan membantu mencegah osteoporosis di masa depan3. Saat berjemur, pastikan wajah, lengan, kaki dan punggung si Kecil mendapatkan paparan sinar matahari ya, Bun3.

5. Sumber Lain Vitamin D

Menurut IDAI, konsumsi vitamin D melalui makanan tambahan bisa menjadi pilihan jika berjemur tidak memungkinkan. Vitamin D bisa diperoleh misalnya dari ikan sarden, kuning telur dan susu4.

Selain sumber vitamin D, susu juga menjadi sumber lemak, protein, kalsium dan zat gizi lainnya bagi si Kecil. Untuk si Kecil yang alergi susu sapi, penting bagi Bunda memilih alternatif pengganti susu yang padat nutrisi5. Bunda tidak perlu khawatir. Si Kecil bisa tetap memperoleh manfaat vitamin D dan zat gizi lainnya dari susu formula soya terfortifikasi. Dengan dukungan nutrisi dan stimulasi yang tepat Bunda, tumbuh kembang si Kecil dengan alergi susu sapi pun tetap optimal sesuai tahapan usianya.

Referensi:

  1. Mirzakhani H, Al-Garawi A, Weiss ST, Litonjua AA. Vitamin D and the development of allergic disease: how important is it?. Clin Exp Allergy. 2015;45(1):114‐125. doi:10.1111/cea.12430 https://www.health.harvard.edu/womens-health/two-keys-to-strong-bones-calcium-and-vitamin-d
  2. V. Tangpricha, P. Koutkia, S.M. Rieke, T.C. Chen, A.A. Perez, M.F. Holick. Fortification of orange juice with vitamin D: a novel approach to enhance vitamin D nutritional health. Am J Clin Nutr, 77 (2003), pp. 1478-1483
  3. Groetch M, Sampson HA. Management of Food Allergy. Pediatric Allergy: Principles and Practice (Third Edition). 2016, Pages 420-429.e1. https://doi.org/10.1016/B978-0-323-29875-9.00048-3

Artikel Terpopuler