Menghindari pemicu alergi merupakan tindakan pengendalian yang umum dilakukan, misalnya menghindari debu atau makanan tertentu. Namun, bagaimana dengan bahan-bahan atau material yang sering digunakan oleh anak setiap hari?
Baca Juga: Apakah Faktor Genetik Menjadi Penyebab Alergi ?
Sudah yakinkah Bunda bahan pakaian dan perabot di rumah aman untuk anak? Mari ketahui lebih lanjut jenis bahan yang kerap menimbulkan alergi berikut ini.
1. Tekstil
Bahan pakaian atau tekstil, terutama yang berbahan kasar, seperti wol, bisa menimbulkan masalah reaksi alergi pada anak dengan kondisi kontak dermatitis. Ini adalah salah satu jenis eczema yang umum dengan hingga 10-20 persen penderita usia kanak-kanak.
Hal ini disebabkan kandungan lanolin, sejenis wax alami yang dihasilkan domba. Lanolin juga ditemukan dalam beberapa produk kosmetik seperti pelembap bibir, sampo, dan salep. Jika anak punya alergi ini, perhatikan label lanolin pada pakaian sebelum memakaikannya pada anak. Hindari juga penggunaan selimut atau pakaian dari bahan wol.
Pada beberapa kasus alergi, bahan polyester juga kerap menjadi pemicu reaksi alergi pada kulit. Jika anak memiliki reaksi alergi terhadap bahan sintetis polyester, pilihlah bahan pakaian dari material serat alami yang bertekstur lembut, misalnya katun, rayon, atau linen.
2. Kulit
Jenis bahan lainnya yang bisa menimbulkan reaksi alergi adalah kulit. Penjelasan atas alergi kulit pada anak bisa dikarenakan Dimethyl Fumarate (DMF), sejenis zat kimia yang digunakan pada proses pewarnaan kulit. Jenis alergi ini juga berupa dermatitis kontak (timbul setelah kulit berkontak dengan alergi) dengan gejala kulit terasa gatal, terbakar, memerah, kasar, atau terkelupas.
3. Lateks
Jika bagian tangan anak terasa gatal atau memerah setelah menggunakan sarung tangan karet, bisa jadi anak punya alergi terhadap lateks. Berasal dari getah pohon karet, lateks sering digunakan untuk membuat produk seperti balon dan karet gelang. Alergi lateks bisa terjadi karena kandungan protein yang terdapat dalam karet lateks alami. Saat berkontak dengan kulit terjadi pelepasan histamin pada tubuh dan menimbulkan reaksi alergi.
4. Nikel
Reaksi gatal atau merah di bagian pusar anak bisa terjadi karena kontak dengan bahan dari nikel. Banyak kancing celana atau gesper tali pinggang terbuat dari bahan nikel dan menjadi alergen. Saat terjadi kontak dengan kulit, bagian kulit terasa merah dan gatal.
Bunda bisa memakaikan baju dalam tipis untuk menghindari kontak langsung dengan nikel. Bunda juga sebaiknya memperhatikan benda-benda yang bisa kemungkinan terbuat dari nikel, seperti kacamata, jam tangan, koin, dan ritsleting atau gantungan tas.
5. Perabot
Perabotan rumah seperti sofa atau tempat tidur dan sejenisnya kerap menimbulkan alergi debu pada anak. Hal yang menyebabkan timbulnya alergi debu ini adalah bersarangnya tungau debu pada bahan lunak, seperti busa, kain, dan matras.
Ini sebabnya Bunda rutin membersihkan bahan-bahan rumah tangga yang kerap dihinggapi debu. Ajarkan juga agar buah hati tidak bermain atau melompat-lompat di atas kasur atau sofa agar debu tidak beterbangan dan menimbulkan alergi debu.
6. Pelarut & Adesif
Beberapa produk rumah tangga bisa mengakibatkan alergi kulit jika mengandung jenis solven dan adhesif tertentu, contohnya lem kuat, produk-produk pembersih, atau pelarut noda. Solven dan adhesif juga bisa hadir pada produk seperti cat rumah tangga, cat, atau lem pada beberapa bagian perabot.
Baca Juga: Tips Memilih Jenis Pakaian untuk Bayi