Alergi merupakan reaksi berlebihan sistem kekebalan tubuh manusia terhadap adanya benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Banyak faktor yang mendasari kenapa alergi tersebut dapat muncul.1
Risiko alergi makin meningkat apabila ada kerabat dekat buah hati yang memiliki riwayat alergi (ayah, ibu, saudara kandung, kakek, dan nenek). Selain itu, sistem kekebalan tubuh buah hati belum sempurna seperti orang dewasa sehingga belum bisa beradaptasi terhadap benda asing.2
Gejala Alergi pada Buah Hati
1. Ringan/Sedang
-
Cegukan atau gumoh berulang sampai muntah, diare, konstipasi, BAB disertai darah.
-
Anemia defisiensi besi.
-
Ruam kemerahan di sekitar pipi, telinga, dan daerah popok.
-
Bengkak pada bibir, mulut, sampai tenggorokan.
-
Pilek, batuk, mengi atau bunyi “grok-grok”
-
Nyeri perut, kembung.
2. Berat
-
Anemia defisiensi besi, kekurangan protein sampai menyebabkan ensefalopati, gangguan pencernaan berat.
-
Ruam kemerahan kulit yang berat disertai dengan anemia-hipoalbuminemia atau gagal tumbuh atau anemia.
-
Sumbatan pada saluran pernapasan menyebabkan kesulitan bernapas
-
Syok anafilaktik.
Bahaya Reaksi Alergi
Hati-hati pada beberapa jenis alergi yang dapat menyebabkan syok anafilaktik. Gejala syok anafilaktik ini ditandai bengkak pada bibir sampai tenggorokan, sesak napas, bunyi mengi/“grok”, napas pendek dan cepat, hidung berair, mata bengkak, muntah, diare, penurunan kesadaran, dan dapat mengenai jantung sehingga terjadi hipotensi, gangguan irama jantung, dan dapat berujung kematian.4
Bunda sebaiknya mengingat ini adalah kondisi emergensi yang membutuhkan penanganan segera. Apabila menemukan kondisi ini, segera bawa buah hati ke dokter.
Gejala alergi seperti muntah, diare, serta gangguan pencernaan lainnya sering mengakibatkan buah hati sulit makan sehingga menimbulkan komplikasi kurang gizi atau malnutrisi. Ini biasanya ditandai dengan berat dan tinggi badan yang sulit bertambah. Bila berlangsung dalam jangka waktu yang lama, ini menyebabkan gangguan pertumbuhan pada buah hati.5
Kenali Risiko Alergi pada Buah Hati
Mendeteksi adanya risiko alergi pada buah hati merupakan langkah awal pencegahan alergi. Deteksi dimulai dari mengidentifikasi penyakit alergi pada orang tua dan saudara kandung seperti asma, dermatitis atopik, rhinitis alergi.
Hal ini dikarenakan 20-40% alergi menurun dari orang tua. Jika ada riwayat alergi pada keluarga, buah hati masuk dalam golongan risiko tinggi alergi. Langkah berikutnya adalah melakukan tindakan pencegahan.6
Jadi, bila buah hati mengalami alergi, hal yang patut Bunda perhatikan ialah penerapan 3K: Kenali, Konsultasi, dan Kendalikan gejala alergi. Bila Bunda sudah mengenali gejala alergi pada buah hati, konsultasikanlah kepada dokter untuk mendapatkan saran nutrisi yang tepat, lalu kendalikanlah dengan memberikan nutrisi tepat.
References:
-
Apakah Si Kecil Alergi Bisa Sembuh [Internet]. IDAI. 2018 [cited 11 June 2018]. Available from: http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-si Kecil/apakah-si Kecil-alergi-bisa-sembuh
-
Mengenali Alergi Susu Sapi pada Si Kecil [Internet]. IDAI. 2018 [cited 11 June 2018]. Available from: http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-si Kecil/mengenali-alergi-susu-sapi-pada-si Kecil
-
Ikatan Dokter Si Kecil Indonesia. Diagnosis Dan Lata Laksana Alergi Susu Sapi. 2nd ed. Badan Penerbit Ikatan Dokter Si Kecil Indonesia; 2014.
-
Children & Allergies [Internet]. ACAAI Public Website. 2018 [cited 11 June 2018]. Available from: https://acaai.org/allergies/who-has-allergies/children-allergies
-
Perlukah Tes Alergi? [Internet]. IDAI. 2018 [cited 28 June 2018]. Available from: http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-si Kecil/perlukah-tes-alergi.
-
Sumandiono, Muktiarti D, Setiawan B, Irsa L, Dwi K, Ghrahani R. Rekomendasi Pencegahan Primer Penyakit Alergi pada Si Kecil. UKK Alergi Imunol Ikat Dr Si Kecil Indones. 2015;