Facebook Pixel Code Apakah Alergi Pada Anak Diturunkan dari Orang Tua?

Apakah Alergi Pada Anak Diturunkan dari Orang Tua?

Apakah Alergi Pada Anak Diturunkan dari Orang Tua?

 

Apakah Bunda atau Ayah memiliki alergi dan khawatir anak akan mengalami hal yang sama? Beberapa ahli berpendapat hubungan genetik berperan penting terhadap timbulnya alergi pada anak. Namun, ada beberapa hal yang perlu Bunda ketahui sebelumya. Jangan takut karena Bunda tidak sendiri. 

Hal yang perlu Bunda ketahui adalah jenis alergi yang dapat terjadi pada anak. Ada banyak jenis alergi, dari alergi musiman (yang biasa disebut hay fever) hingga reaksi parah terhadap produk kacang-kacangan dan makanan lainnya.1 Berikut beberapa jenis alergi yang perlu Bunda ketahui:

Rhinitis alergi

yaitu pembengkakan dan radang pada saluran hidung yang menyebabkan tersumbatnya jalan napas. Mata berair dan gatal yang disebabkan berbagai alergen baik di luar maupun dalam ruangan.

Sinusitis

yaitu infeksi pada sinus yang kadang berhubungan dengan rhinitis alergi dan asma. Namun, setengah dari sinusitis kronis tidak disebabkan alergi.

Asma

yaitu radang paru-paru dan penyempitan saluran udara bronkial yang dipicu alergen yang sama seperti rhinitis alergi sehingga menyebabkan sesak napas dan batuk.

Alergi lateks

yaitu reaksi alergi terhadap bahan buatan lateks yang paling sering ditemukan pada sarung tangan karet. Gejala yang dapat terjadi mirip dengan asma, gatal dan ruam, mata berair hingga syok anafilaksis. 

Alergi obat

Reaksi alergi terhadap obat-obat golongan tertentu, seperti penisilin, sulfa, obat anti kejang, dan aspirin yang dapat menimbulkan gejala jika dikonsumsi. 

Alergi kontak kulit

biasa disebut juga dermatitis kontak, merupakan reaksi alergi akibat kontak langsung alergen yang menghasilkan peradangan mulai. Gejala bisa berupa kemerahan lokal pada kulit hingga luka terbuka. Bahan penyebab umumnya bersifat asam dan basa seperti sabun dan deterjen, pelarut, perekat, perhiasan, karet, parfum, kosmetik, hingga pakaian. 

Eksim

merupakan suatu bentuk dermatitis yang sangat umum dan sering merupakan kondisi yang akan terjadi seumur hidup. Gejala yang terjadi meliputi kulit kering dan bersisik muncul pada area merah dan meradang, gatal, dan sensasi terbakar. 

Konjuntivitis alergi

merupakan peradangan pada bagian konjuntiva mata, yaitu jaringan di bagian dalam kelopak mata yang membuat bola mata dan kelopak mata tetap lembap. Alergi ini dapat dipicu dengan zat-zat seperti shampo, kosmetik, kotoran, asap, dan berbagai alergen lainnya.2

Alergi dapat terjadi dan biasanya dikaitkan dengan faktor genetis dan lingkungan. Namun, manifestasinya lebih dipengaruhi faktor lingkungan. Faktor lingkungan juga ikut menentukan gejala yang dapat timbul akibat alergi seperti sensitifitas terhadap alergen (benda atau mahluk hidup yang menyebabkan alergi), “terlalu menjaga kebersihan”, memiliki sedikit saudara kandung, dan riwayat mendapatkan vaksinasi (misalnya BCG dan Hepatitis A).2

Alergi dapat muncul apabila didapatkan pencetus, misalnya infeksi virus, paparan alergen, menghirup asap rokok, atau bahan polutan lainnya.3 Ketika buah hati memiliki reaksi alergi pada benda ataupun makanan tertentu, tubuhnya akan mengalami reaksi immunoglobulin E (IgE). Ini merupakan antibodi yang menyebabkan sel-sel lainnya melepaskan bahan kimia tertentu yang pada akhirnya menyebabkan alergi. Pada orang yang tidak alergi, sebenarnya IgE tetap diproduksi, tetapi tidak menyebabkan respon yang kuat hingga dapat terjadi gejala pada tubuh.1 

Bunda tentunya ingin tahu seberapa besar kemungkinan anak akan mendapatkan alergi dari orang tuanya. Para peneliti menyebutkan, kemungkinan seorang anak menderita alergi dari orang tua yang memiliki riwayat alergi lebih besar dua kali lipat dibandingkan dari orang tua yang tidak memiliki riwayat alergi. 

Prevalensi asma pada anak yang tidak memiliki riwayat alergi pada kedua orang tuanya sebesar 6%. Pada anak yang memiliki riwayat alergi pada kedua orang tuanya didapatkan peningkatan lebih dari dua kali lipat atau sebesar 16%. Suatu penelitian juga menunjukkan bila salah satu orang tua mengidap alergi, kemungkinan anak untuk menderita alergi sebesar 33%, dan bila kedua orang tua mengidap alergi sebesar 70%.

Artikel Terpopuler