Akibat alergi susu sapi tidak hanya bisa dilihat dari gejala yang muncul secara kasat mata seperti ruam biduran. Ada juga dampak psikologi anak alergi. Bagaimana mengatasinya?
Apa Saja Dampak Psikologi pada Anak Alergi?
Selain kacang, susu sapi kerap menjadi alergen yang memicu alergi anak. Akibat alergi susu sapi bahkan cenderung lebih berat karena berkaitan dengan pemenuhan gizi.
Berikut beberapa akibat alergi yang mungkin memengaruhi psikologis anak:
-
Suasana hati seringkali buruk karena gejalanya membuat tidak nyaman dan susah tidur.
-
Selalu rewel dan tertekan di waktu makan sehingga susah makan
-
Merasa berbeda dengan anak-anak lain.
-
Merasa terkucilkan dari teman sebaya.
-
Merasa terisolasi karena tidak dapat mengikuti berbagai aktivitas sosial.
-
Cenderung merasa tertekan saat bersama teman sebayanya.
-
Menjadi lebih mudah cemas.
-
Merasa malu dan tidak percaya diri.
-
Lebih mudah merasa cemas.
-
Cenderung takut berinteraksi.
Anak alergi cenderung mudah minder saat ingin main atau jajan di luar bersama teman-teman karena takut alergi kambuh akibat terpapar alergen yang dapat memunculkan gejala gatal pada kulit.
Alergi juga membuat kegiatan makan anak jadi serba terbatas karena harus selalu berhati-hati dan memastikan makanannya tidak mengandung bahan pemicu alergi.
Baca Juga: Ciri dan Cara Mengatasi Gejala Alergi Susu Sapi pada Anak
Cara Mengatasi Dampak Psikologis Anak Alergi
Akibat alergi susu sapi pada psikologi anak dapat semakin buruk jika Bunda selalu bersikap “paranoid dan overprotektif”, misalnya membatasi asupan atau camilan karena terlalu khawatir.
Agar si Kecil bisa berdamai dengan dirinya sendiri, ada beberapa cara efektif untuk mengatasi dan mencegah dampak psikologi anak alergi yang dapat Bunda terapkan, yaitu:
1. Jelaskan Anak tentang Alerginya
Salah satu cara untuk meminimalisir dampak psikologis anak alergi adalah dengan memberi tahu kondisi tubuhnya. Bunda bisa gunakan bahasa yang sederhana dan kalimat yang positif.
Mengetahui kondisi tubuhnya dengan baik juga akan bantu anak menumbuhkan rasa percaya diri yang positif. Dengan begitu, ia tidak malu maupun takut untuk:
-
Memberitahu orang lain terkait kondisinya. Contohnya memberitahu ibu guru kalau ia alergi susu.
-
Memberi tahu si Kecil tentang akibat alergi susu sapi yang mungkin dialami, agar ia bisa meminta pertolongan.
-
Menolak dengan sopan ketika ia ditawari sesuatu yang dapat memicu alerginya.
-
Meminta apa yang ia butuhkan pada orang lain, jika Bunda tidak di dekatnya untuk membantu. Contohnya, minta mengganti susu sapi dengan susu formula soya.
-
Mempertahankan keputusannya walaupun dirundung oleh teman atau lingkungan sekitar. Sebab ia tahu apa yang terbaik untuk kesehatannya.
2. Ajari Cara Mengatasi Alergi
Setelah anak mengenal kondisi tubuhnya, pastikan Bunda mengajarkan cara yang paling mudah untuk menghadapi alerginya ketika kambuh. Sesuaikan dengan kelompok usia si Kecil.
Berikut adalah contoh langkah yang dapat Bunda terapkan untuk mengajari anak cara menghadapi alergi:
-
Pastikan anak tahu nama dan bentuk zat-zat yang dapat menyebabkan alergi.
-
Apabila ia alergi makanan, ajari anak untuk hanya makan makanan yang disajikan Bunda atau orang dewasa lain yang tahu alerginya dengan baik.
-
Bila anak sudah bisa membaca, ajari untuk selalu membaca label makanan.
-
Ajari anak untuk mencari bantuan dari orang dewasa di sekitarnya ketika merasa sakit atau butuh pertolongan.
-
Bila ada, beri tahu anak obat yang harus segera diminum ketika alerginya kambuh beserta tempat menyimpannya. Selalu siapkan dosis sekali minum.
Dengan mengetahui apa yang harus dilakukan, Bunda akan bantu mengurangi trauma anak terhadap alergi.
3. Jangan Serba Melarang Anak
Anak dengan alergi akan memiliki batasan tertentu dalam menjalani kehidupan sehari-hari sesuai tingkat alergi yang diderita.
Tak jarang anak harus merelakan hewan kesayangan, boneka favorit, hingga kesempatan bermain di luar demi menjaga kondisi kesehatannya.
Saat ini terjadi, Bunda tidak harus mengambil langkah ekstrem seperti melarangnya sama sekali.
Kompromi bisa dilakukan dengan membatasi kontak dari hewan peliharaan, atau memilih lokasi lain untuk bermain.
Baca Juga: Manfaat Susu Soya untuk Anak yang Alergi Susu Sapi
4. Bolehkan Anak Berkegiatan di Luar Rumah
Walaupun akibat alergi susu sapi berpotensi membuat tidak nyaman, penting untuk tetap mengizinkan si Kecil bermain di luar bersama teman-temannya.
Bermain di luar bisa menjadi cara stimulasi motorik yang bagus agar si Kecil bisa tetap bugar dan lincah meski punya alergi.
Bermain juga membuat si Kecil tidak merasa kesepian maupun berbeda dari teman-temannya.
Untuk meminimalisir risiko alergi, Bunda perlu bekerja sama dengan guru atau orang tua teman yang mendampingi agar si Kecil tidak terpapar pemicu alergi.
Contohnya, ketika anak alergi makanan dan datang ke pesta ulang tahun. Bunda bisa memberi bekal atau meminta tolong pada penyelenggara untuk menyediakan makanan khusus.
Kalau si Kecil alergi sengatan serangga, pastikan ia memakai losion pelindung dan pendamping tahu cara menggunakan adrenaline-auto injector (obat darurat untuk reaksi akut alergi terhadap sengatan serangga).
5. Bermain Peran
Bermain peran merupakan salah satu cara menghadapi dampak psikologi anak alergi. Supaya anak siap menghadapi kemungkinan perundungan di lingkungan sosial dengan percaya diri.
Saat bermain peran, Bunda dapat memerankan skenario yang mungkin terjadi sambil mendiskusikan langkah-langkah apa saja yang harus diambil ketika perundungan terjadi.
Contohnya menghadapi pertanyaan teman tentang bekas luka di tubuh akibat gatal alergi. Atau, menghadapi teman yang mengejek menu makan siang si Kecil yang berbeda dengan anak lain.
6. Beri Ruang untuk Berbicara
Bunda dapat bantu anak merasa lebih baik dengan memberikan ruang yang aman baginya untuk mencurahkan isi hati.
Pastikan anak tahu Bunda mendengarkan keluh-kesahnya dengan seksama dan memahami apa yang disampaikan.
Berikan rasa nyaman dan aman pada anak tanpa bereaksi berlebihan terhadap akibat alergi susu sapi yang ia alami, sehingga ia percaya Bunda akan selalu ada untuk membantunya.
Jika Bunda punya pertanyaan lain terkait cara menghadapi alergi anak, Bunda bisa, lho, bertanya langsung dengan Sahabat Bunda Generasi Maju yang siap 24/7 dampingi Bunda.
7. Ajak Anak Membuat Jurnal
Bunda dapat membelikan sebuah buku dengan gambar tokoh kartun favorit si Kecil untuk dijadikan jurnal alergi.
Siapkan pensil warna-warni dan ajak ia menggambar atau menulis di dalamnya tentang pengalamannya sehari-hari dalam menghadapi alergi.
Ajari anak untuk memberi tanggal dan hari penulisannya. Setelah selesai, minta si Kecil menceritakan apa yang ia gambar atau tulis pada Bunda dan Ayah.
Aktivitas ini dapat bantu anak mengkomunikasikan perasaan, emosi, dan harapannya dalam menjalani hari-hari berdampingan dengan alergi.
Baca Juga: Cara Penuhi Kebutuhan Nutrisi Anak yang Alergi Susu Sapi
8. Bermain Bersama Anak Lain dengan Alergi
Anak dengan alergi mungkin merasa berbeda dengan teman-teman lain disekitarnya. Hal ini dapat membuat si Kecil malu untuk memulai pertemanan atau tidak mencintai diri sendiri.
Untuk mengatasi perasaan tidak nyaman ini, Bunda dapat membantunya bertemu dan bermain dengan anak lain yang memiliki alergi.
Kegiatan ini akan membantu anak merasa tidak sendirian, belajar bagaimana cara bersosialisasi, dan menjalani hari-hari dengan menyenangkan walaupun memiliki alergi.
9. Ajak Anak untuk Fokus pada Sisi Positif
Memiliki alergi memang tidak menyenangkan dan melelahkan karena membuat Bunda dan si Kecil harus berhati-hati dan menyesuaikan diri dengan banyak hal.
Walaupun tidak mudah, mari ajak si Kecil berfokus pada sisi positifnya memiliki alergi agar si Kecil dapat mencintai dirinya sendiri dan tidak dibayangi ketakutan sepanjang waktu.
Bunda dapat mulai dengan:
-
Menunjukkan bagaimana pengobatan bekerja dengan baik sehingga ia dapat bermain, belajar, dan tidur dengan nyaman.
-
Menunjukkan alergi sama dengan penyakit lainnya yang bisa kambuh dan disembuhkan gejalanya.
-
Menyebutkan orang-orang yang menyayangi si Kecil dan siap membantu ketika alerginya kambuh.
-
Menyebutkan bahwa ia dapat membantu orang lain belajar mengenai alergi secara langsung sehingga dapat menolong orang lain yang memiliki alergi.
10. Jadi Contoh Nyata untuk Anak
Jangan takut menghadapi dampak psikologi anak alergi agar si Kecil dapat menjalani hari-harinya dengan ceria dan tumbuh jadi generasi maju!
Anak akan mengobservasi dan belajar dari orang tuanya bagaimana cara menghadapi situasi yang sulit serta penuh tekanan.
Jadi, ketika Bunda ingin si Kecil tumbuh berani dan percaya diri meski memiliki alergi, tunjukkanlah sikap yang sama dalam keseharian Bunda.
11. Optimalkan Nutrisinya
Memenuhi kebutuhan nutrisi juga sama pentingnya untuk mengantisipasi dampak psikologis pada anak alergi.
Terlebih karena anak alergi susu sapi rentan kekurangan zat besi yang dapat menyebabkan si Kecil mudah ngambek dan rewel.
Salah satu caranya adalah dengan memberikan asupan nutrisi dari sumber nabati yang sebaik susu sapi seperti SGM Eksplor ISOPRO SOY.
SGM Eksplor ISOPRO SOY adalah satu-satunya susu isolat protein soya berkualitas dengan kandungan IronC, kombinasi unik Vitamin C dan Zat Besi yang mendukung penyerapan nutrisi penting hingga 2x lipat.
SGM Eksplor ISOPRO SOY juga mengandung 100% DHA berkualitas, Omega 3&6, dan Minyak Ikan Tuna untuk mendukung perkembangan kognitif si Kecil.
Yuk, dapatkan lebih banyak informasi untuk membantu Bunda di setiap fase tumbuh kembang si Kecil di Klub Generasi Maju!
Referensi:
-
Allergies and anxiety: Parents of young children | Anaphylaxis UK. (2023, August 9). Anaphylaxis UK. https://www.anaphylaxis.org.uk/living-with-serious-allergies/anxiety-and-allergies/for-parents-of-young-children-with-allergies-and-anxiety/
-
Talking to Children About Their Food Allergy. (2023). FoodAllergy.org. https://www.foodallergy.org/resources/talking-children-about-their-food-allergy
-
Miranda, S. (2022, May 25). Allergies: What is their hidden impact on mental health? Medicalnewstoday.com; Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/allergies-what-is-their-hidden-impact-on-mental-health#Lifestyle-recommendations-
-
Quach, L. L., & John, R. M. (2018). Psychosocial Impact of Growing Up With Food Allergies. The Journal for Nurse Practitioners, 14(6), 477-483.e4. https://doi.org/10.1016/j.nurpra.2018.03.017
-
Living with severe food allergy. (2014, May 9). BPS; The British Psychological Society. https://www.bps.org.uk/psychologist/living-severe-food-allergy