Facebook Pixel Code Umur Berapa Bayi Bisa Tengkurap dan Bagaimana Melatihnya?

Umur Berapa Bayi Bisa Tengkurap dan Bagaimana Melatihnya?

Umur Berapa Bayi Bisa Tengkurap dan Bagaimana Melatihnya?

 

Tahukah Bunda kira-kira di umur berapa bayi bisa tengkurap sendiri? Yuk, cari tahu disini tahapan belajarnya dan bagaimana cara stimulasi si Kecil untuk belajar tengkurap!

Umur Berapa Bayi Bisa Tengkurap?

Bayi bisa tengkurap sendiri umumnya di umur 4-6 bulan.

Proses bayi belajar tengkurap dimulai dari belajar berguling dari posisi telentang ke tengkurap dengan mencoba menggoyang-goyangkan tubuhnya ke samping kanan dan kiri.

Bayi umur 4 bulan sudah bisa tengkurap karena memiliki otot-otot leher, dada, dan lengan yang cukup kuat untuk membalikkan badannya ke posisi tengkurap.

Setelah berhasil berguling, bayi akan mencoba menahan dada dan kepalanya terangkat tegak dari permukaan menggunakan kedua sikunya. 

Menginjak usia 6 bulan, bayi sudah bisa berguling dari terlentang ke tengkurap dan kembali telentang lagi dengan gerakan yang lebih luwes.

Bunda juga bisa ketahui lebih banyak informasi mengenai apa saja yang bisa dilakukan bayi di setiap tahapan usianya dengan mengakses fitur Catatan Perkembangan Anak, lho!

Cara Melatih Bayi Tengkurap yang Aman

Setelah mengetahui umur berapa bayi bisa tengkurap, jika sampai usianya ia belum bisa melakukannya sendiri, Bunda bisa menerapkan beberapa cara di bawah ini untuk melatihnya:

1. Lakukan Tummy Time

Salah satu cara melatih bayi tengkurap yang efektif adalah dengan sering menelungkupkan bayi  3-5 menit di lantai beralas matras tipis beberapa kali dalam sehari.

Sesi latihan ini disebut tummy time. Saat ditengkurapkan, Bunda bisa panggil namanya atau goyang-goyangkan mainan agar si Kecil reflek mendongak dan menahan kepalanya di posisi tengkurap. 

Tengkurapkan bayi setelah bangun tidur siang atau habis ganti popok. Apabila si Kecil mulai tampak tidak nyaman tengkurap, jangan dipaksakan dan kembalikan lagi ke posisi telentang, ya.

Baca Juga: Apakah Normal Bayi Usia 4 Bulan Belum Bisa Tengkurap?

2. Tengkurapkan Bayi di Atas Dada atau Perut Bunda

Untuk memperkuat otot leher si Kecil, cobalah memposisikan bayi tengkurap di atas dada atau perut Bunda.

Kemudian, ajak si Kecil bernyanyi atau berbicara untuk menarik perhatiannya agar ia mau berusaha mengangkat kepalanya.

American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan agar Bunda melakukan stimulasi agar bayi tengkurap ini selama beberapa menit selama 2-3 kali sehari. 

Stimulasi ini dilakukan secara bertahap hingga mencapai 20 menit setiap sesinya.

Baca Juga: Umur Berapa Bayi Bisa Duduk dan Bagaimana Cara Stimulasinya?

3. Ajak Bercermin

Tahukah Bunda? Di usia ini, bayi senang sekali melihat wajah mereka sendiri di cermin lho! 

Dengan melihat pantulan dirinya sendiri depan cermin akan menarik perhatian bayi dan membuatnya bertahan di posisi tengkurap. 

Jadi, coba tempatkan cermin kecil beberapa langkah di depan bayi saat ia sedang tengkurap agar ia terpancing untuk menghampiri dirinya sendiri. 

Tempatkan cermin sejajar mata bayi supaya ia bisa berkaca tanpa harus menengadahkan kepala terlalu tinggi. 

Langkah ini baik untuk bayi yang belum memiliki kekuatan leher untuk mengangkat kepalanya. 

4. Berikan Buku Bergambar

Bunda bisa memposisikan bayi tengkurap sambil memperlihatkannya isi buku-buku bergambar dan berwarna. 

Selain bisa menarik perhatiannya agar mau lama ada di posisi tersebut, kegiatan ini juga dapat meningkatkan kemampuan matanya untuk fokus melihat sesuatu.

5. Pancing dengan Mainan

Cara melatih bayi tengkurap berikutnya bisa sambil memberikan mainan menarik, seperti mainan yang bersuara (kerincingan) atau mainan bergerak. 

Taruh mainan tersebut tepat di dekatnya. Dengan demikian, si Kecil akan terdorong untuk bergerak dan meraih mainan tersebut saat dalam posisi tengkurap. 

Pastikan bayi berada tempat yang posisinya rata, rendah, aman, dan kokoh. Jangan melatih bayi tengkurap di tempat tidur atau sofa supaya ia tidak jatuh terguling.  

6. Posisikan Bayi Plank

Plank adalah posisi badan yang membentuk garis lurus mulai dari kepala, telinga, bahu, pinggang, lutut, hingga pergelangan kaki.

Pose plank bagus untuk menguatkan otot-otot badan dan lengan bayi agar bisa menahan bagian tubuh atasnya tetap tegak saat tengkurap. 

Caranya, Bunda duduk di lantai dengan kaki lurus dan baringkan si Kecil tengkurap melintang di pangkuan dengan memastikan tangannya lurus ke depan seperti Superman.

Pancing perhatian si Kecil dengan menggoyang-goyangkan mainan favoritnya supaya ia tertarik menjangkau dan mengangkat kepala.

7. Hindari Penggunaan Alat Bantu

Saat sesi tengkurap , hindari membantu si Kecil berguling tengkurap dengan alat bantu seperti guling khusus tummy time ya, Bun. 

Sebab, penggunaan alat bantu yang terlalu sering akan sangat membatasi ruang gerak bayi sehingga si Kecil justru kesulitan bergerak dengan luwes. 

Si Kecil pun akan sering bergantung pada alat itu karena terbiasa dibantu sehingga tidak berani mengeksplorasi kemampuannya sendiri. 

Baca Juga: 12 Stimulasi Bayi 4 Bulan Terbaik untuk Tumbuh Kembangnya

Ciri-Ciri Bayi Mau Tengkurap

Sebelum bisa tengkurap sendiri, bayi biasanya akan menunjukkan ciri-ciri tertentu sebagai tanda bahwa ia siap belajar tengkurap.

Ciri-ciri bayi mau tengkurap antara lain:

  • Sering mengangkat kepala dan bahu tidak goyah, sambil menahan perut.

  • Bisa menoleh dari satu sisi ke sisi lain.

  • Berguling ke depan atau samping.

  • Bisa memutar badannya ketika dalam posisi telentang.

  • Menggoyangkan pinggul dari sisi satu ke sisi lainnya.

  • Menendang kaki dan melayangkannya ke atas untuk mengangkat pinggul saat telentang.

  • Sebagian bayi sudah mampu mengangkat kepala dan, ia mampu menggerakkan leher. 

  • Mendorong dadanya sedikit ke atas.

  • Bisa mengarahkan tangan ke depan guna meraih benda di dekatnya dan membuat sikunya jadi lebih lurus.

Kapan Bunda Perlu Waspada?

Umur berapa bayi bisa tengkurap bisa berbeda-beda. Namun, bayi umumnya dikatakan mengalami keterlambatan perkembangan jika belum bisa tengkurap di umur 5 atau 6 bulan.

Bunda juga perlu waspada apabila si Kecil menunjukkan tanda-tanda keterlambatan perkembangan umum, seperti:

  • Bayi tidak mau bergerak sedikit pun.

  • Bayi bergerak mengandalkan salah satu sisi tubuhnya saja.

  • Gerakan tubuhnya asimetris atau tidak seimbang, misalnya antara anggota tubuh bagian kiri dan kanan.

  • Masih terdapat refleks primitif, yakni refleks yang muncul saat bayi, hingga lebih dari usia 6 bulan.

  • Gerakan bayi tidak terkontrol.

Sekarang Ibu sudah tahu umur berapa bayi bisa tengkurap dan cara melatihnya, bukan? Jangan ragu konsultasi ke dokter jika ada kekhawatiran mengenai tumbuh kembang si Kecil. 

Semoga informasi ini bisa membantu Bunda mengoptimalkan tumbuh kembang si Kecil, ya!

Referensi: 

  1. Tummy Time Tips | What You Need to Know About Tummy Time. (2023, November 28). Pathways.org. https://pathways.org/topics-of-development/tummy-time/
  2. Tummy Time (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2019). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/tummy-time.html#
  3. Tummy time for babies: in pictures. (2023, August 7). Raising Children Network. https://raisingchildren.net.au/newborns/play-learning/play-ideas/tummy-time
  4. Parents. (2014). Your Guide to Tummy Time. Parents. https://www.parents.com/baby/development/physical/tummy-time-guide/
  5. Parents. (2015). When Do Babies Hold Their Heads Up? Parents. https://www.parents.com/baby/development/when-can-my-baby-hold-her-head-up/
  6. Crawling delay in infants: when should I be concerned? (2021, June 28). FDNA Health. https://fdna.health/knowledge-base/why-does-my-baby-have-a-crawling-delay
  7. WebMD Editorial Contributor. (2021, March 22). When Does a Baby Start to Roll Over? WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/baby/when-does-a-baby-start-to-roll-over

Artikel Terpopuler