Perkembangan motorik bayi setiap bulannya perlu Bunda pantau dengan lebih cermat untuk mengetahui apakah si Kecil sudah tumbuh sesuai jalur atau belum. Dengan begitu, Bunda juga bisa memahami seperti apa stimulasi yang tepat untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak di satu tahun pertama kehidupannya.
Terlebih, keterampilan motorik akan digunakan si Kecil tiap hari sepanjang hidupnya. Kemampuan ini dapat membantu anak untuk bergerak dan melakukan segalanya, seperti berjalan, berlari, menggenggam sendok, sampai menulis dan menggambar.
Lantas, seperti apa perkembangan motorik bayi di usia 0-12 bulan? Selengkapnya, yuk simak bersama, Bun!
Apa Itu Kemampuan Motorik?
Kemampuan motorik adalah keterampilan untuk menggerakkan anggota tubuh yang melibatkan tulang dan otot-otot. Keterampilan ini terbagi menjadi dua, yakni motorik kasar dan halus.
Kemampuan motorik kasar adalah gerakan tubuh yang melibatkan pergerakan otot-otot besar seperti tungkai kaki, lengan, dan otot-otot seluruh tubuh. Keterampilan motorik kasar membuat anak dapat melakukan berbagai aktivitas seperti duduk, merangkak, tengkurap, berjalan, berlari, berdiri, melempar dan menangkap bola, hingga melompat.
Sementara itu, kemampuan motorik halus adalah gerakan yang dilakukan anak dengan melibatkan otot-otot kecil dalam tubuh, misalnya tangan, jari, dan pergelangan tangan.
Contoh dari gerakan motorik halus antara lain memegang dan menggenggam benda, mencoret kertas, menggambar, tepuk tangan, dan menyusun balok.
Baca Juga: Pahami 6 Aspek Perkembangan Anak Usia Dini
Tahapan Perkembangan Motorik Bayi Usia 0-12 Bulan
Perlu Bunda ketahui kalau kemampuan motorik bayi berbeda setiap usia. Untuk itu, Bunda perlu memperhatikan sudah sejauh mana daya jangkau si Kecil dalam menggunakan otot-ototnya untuk bergerak.
Berikut penjelasan seputar kemampuan motorik kasar dan halus anak bayi mulai usia 0-12 bulan.
1. Bayi Usia 0-3 Bulan
Dari aspek motorik kasarnya, otot leher bayi sudah semakin kuat di usia 1 bulan ini. Sekarang, ia mulai bisa mengangkat kepala kepala setinggi 45 derajat untuk beberapa detik, terutama ketika ia berbaring dan Bunda menggendongnya dengan posisi badan tegak lurus.
Seiring berjalannya waktu pertumbuhan bayi, ia akan terus belajar sendiri untuk bisa mengangkat kepalanya sampai 90 derajat. Namun, kemampuan motorik kasar ini baru bisa dilakukannya dengan baik saat usia bayi menginjak 3 bulan.
Selain itu, bayi juga sudah bisa memandang mengikuti gerakan objek yang berada di hadapannya, Bun.
Kemudian, dalam aspek motorik halusnya, bayi baru lahir sampai sekitar 3 bulan, memiliki refleks kaget yang memungkinkan si Kecil menggenggam dan menahan sesuatu pada telapak tangannya.
2. Bayi Usia 3-6 Bulan
Coba Bunda perhatikan deh, sekarang si Kecil makin berkembang selama tiga bulan pertama kehidupannya, lho.
Memasuki usia 3 bulan, bayi Bunda sudah mulai bisa menegakkan kepalanya sejajar dengan tubuh dan menggunakan tangannya untuk menopang badan ketika dalam posisi tengkurap.
Selang kira-kira seminggu setelahnya alias di usia bayi 4 bulan, ia terlihat mulai menggulingkan badannya dari posisi telentang ke tengkurap atau sebaliknya.
Kemudian, beberapa bayi usia 4 bulan sampai 6 bulan sudah bisa mengangkat dadanya ketika tengkurap karena otot perutnya sudah cukup kuat untuk menahan berat badannya sambil dibantu oleh otot-otot kaki.
Dari sisi aspek motorik halusnya, bayi usia 3 bulan hingga 6 bulan bisa menggerakkan tangan, termasuk membuka dan menutup kepalan tangannya. Ia juga mulai meraih, menggenggam, dan menggoyangkan benda-benda di dekatnya yang menarik perhatian. Sering kali benda yang berhasil digenggamnya tersebut akan dimasukkan ke dalam mulut.
3. Bayi Usia 6-9 Bulan
Pada fase usia ini, otot-otot tangan dan kaki bayi juga semakin kuat sehingga mereka mulai bisa merangkak ke sana dan kemari.
Selain merangkak, bayi usia 6 bulan umumnya sudah bisa duduk sendiri. Sedikit-sedikit bayi akan mulai duduk sendiri tanpa disandarkan ataupun disangga menggunakan bantal.
Untuk kemampuan motorik halusnya, si Kecil semakin mahir meraih, memegang, menggenggam, dan menggoyangkan benda di dekatnya menggunakan tangan. Ia juga sudah pandai mengambil benda menggunakan satu tangan lalu memindahkannya ke tangan yang lain.
Penting bagi Bunda untuk terus mengawasi si Kecil karena selama rentang usia ini, ia mulai suka memasukkan benda atau apa pun yang dipegangnya ke dalam mulut.
4. Bayi Usia 9-11 Bulan
Perkembangan motorik bayi di rentang usia ini biasanya menjadi salah satu hal yang paling ditunggu-tunggu oleh para orang tua. Ya, melihat si Kecil bisa berdiri!
Memasuki usia 9 bulan, bayi biasanya akan belajar menarik tubuhnya sehingga ia akan merambat berdiri sambil berpegangan pada dinding dan perabot di rumah, entah itu kursi, lemari, sofa, atau meja.
Itu bisa dibilang merupakan tanda-tanda bayi mulai berjalan, Bun. Meskipun masih dalam proses belajar berjalan, terkadang si Kecil akan berusaha untuk melangkahkan kakinya.
Dari sisi kemampuan motorik halusnya pun juga mengalami kemajuan. Di usia ini, bayi semakin terampil menggunakan jari-jari tangan mungilnya, termasuk untuk mengambil benda-benda kecil.
Misalnya, mengambil potongan biskuit yang jatuh ke lantai menggunakan jari telunjuk dan jempolnya. Ia juga bisa menggenggam dan meletakkan benda, serta memindahkan benda dari tangan satu ke tangan yang lain.
Tak hanya itu, bayi Bunda juga mungkin sedang senang-senangnya menyusun atau mengelompokkan balok, menggenggam krayon atau spidol, kemudian membuat coretan acak di secarik kertas.
Baca Juga: Tahapan Perkembangan dan Pertumbuhan Anak Usia 0-3 Tahun
5. Bayi Usia 12 Bulan
Di usia 12 bulan ini, beberapa bayi ada yang sudah mampu berdiri serta berjalan sendiri. Awalnya, si Kecil mungkin akan merambat berdiri sambil berpegangan pada dinding, meja, kursi, sofa, tempat tidur, atau bertumpu pada tangan Bunda. Kemudian, di hari lainnya sedikit demi sedikit mulai melangkah sambil tetap berpegangan.
Kemampuan bayi dalam menggenggam dan mengambil benda, bila hanya menggunakan jari telunjuk dan ibu jarinya, memang sudah diperlihatkannya di bulan-bulan sebelumnya.
Namun, di usia 1 tahun ini ia semakin terampil melakukannya, Bun! Keterampilan motorik halus ini tentu sangat membantu saat ia mengambil makanan ataupun bermain.
Bunda juga bisa memastikan perkembangan anak sudah sesuai tahapan usianya atau belum serta tips stimulasinya lewat fitur Catatan Perkembangan Anak, lho. Tunggu apalagi? Yuk, coba sekarang!
Cara Stimulasi Kemampuan Motorik Bayi 0-12 Bulan
Bunda perlu ingat bahwa perkembangan motorik antara satu bayi dengan lainnya sudah pasti berbeda-beda. Jadi, kemampuan motorik yang dijelaskan di atas hanyalah berfungsi sebagai panduan, bukan jadi sesuatu yang harus cepat-cepat dimiliki setiap anak pada usia ini.
Justru di sinilah tugas Bunda dan Ayah untuk mengoptimalkan perkembangan motoriknya dengan cara-cara berikut ini.
1. Stimulasi Perkembangan Motorik Bayi Usia 0-3 Bulan
Untuk mengasah keterampilan motorik kasar dan halus bayi baru lahir hingga berusia 3 bulan, Bunda bisa mencoba rutin melatih bayi tengkurap atau tummy time.
Bunda disarankan mengajarkan bayi tengkurap selama tiga hingga lima menit, sebanyak dua sampai tiga kali sehari.
Caranya, cukup biarkan bayi tengkurap di permukaan datar dan bersih, seperti lantai beralaskan selimut. Dengan begitu, perlahan ia otomatis akan mencoba mengangkat leher dan kepalanya.
Coba letakkan berbagai mainan yang menarik di dekatnya, agar ia terpancing untuk meraih dan mengambilnya. Pastikan Bunda tetap mengawasi si Kecil saat ia belajar tengkurap, ya!
Sementara itu, untuk merangsang kemampuan motorik halusnya, Bunda dapat menggunakan mainan yang bergerak atau menggantung untuk menarik perhatian bayi. Coba tempatkan mainan tersebut di atas tempat tidur bayi, atau di samping si Kecil saat ia sedang belajar tengkurap.
2. Stimulasi Perkembangan Motorik Bayi Usia 3-6 Bulan
Di usia ini, Bunda bisa mengasah keterampilan motorik kasarnya dengan meletakkan beberapa mainan di luar jangkauannya.
Bunda bisa menidurkan si bayi dalam posisi tengkurap, lalu berikan benda berwarna cerah atau berbunyi sampai si Kecil bisa mengangkat kepala dan meraih mainannya. Gerak-gerakkan mainan itu di depan bayi sambil bicara kepadanya agar ia berusaha mengambil mainan tersebut.
Dengan demikian, ia akan berusaha merangkak ke arah mainan dengan menggunakan kedua tangan dan lututnya. Bebaskan bayi bermain di lantai sambil tengkurap atau menendang. Hal ini dapat membantu membentuk otot dan melatih koordinasi tubuh.
3. Stimulasi Perkembangan Motorik Bayi Usia 6-9 Bulan
Jika bayi sudah mahir merangkak dan Bunda ingin mengajarkannya duduk, coba dudukkan si Kecil di kursi dengan sandaran agar ia tidak jatuh ke belakang.
Dudukkan bayi di lantai, di antara kaki atau pangkuan Bunda. Bisa juga menggunakan bantal berbentuk huruf U atau L sebagai alat bantu. Hal ini dapat membantu mereka menahan beban tubuhnya dengan tangan.
Lalu, untuk mengasah perkembangan motorik halusnya, ajak si Kecil memasukkan benda ke dalam sebuah wadah. Ajari si Kecil memasukkan mainan atau benda kecil ke dalam suatu wadah yang terbuat dari kaleng, karton, kardus, atau botol air mineral bekas.
Setelah si Kecil memasukkan mainan tersebut ke dalam wadah, minta si Kecil mengeluarkan benda tersebut dan memasukkannya kembali.
Selanjutnya, Bunda bisa mengajak si Kecil bermain genderang. Caranya, ambil kaleng kosong yang sudah tidak terpakai. Tutup bagian atas kaleng tersebut dengan plastik atau kertas tebal hingga menyerupai seperti genderang. Tunjukkan cara memukul genderang pada si Kecil dengan sendok atau centong nasi kayu hingga menimbulkan suara.
Bunda dapat menyiapkan mainan bayi yang lembut atau teether yang dapat dipegang bayi dan dimasukkan ke dalam mulut untuk latihan menggigit. Bunda tidak perlu panik jika bayi memasukkan sesuatu ke dalam mulut. Hal ini merupakan bentuk stimulasi bayi asalkan teether selalu dibersihkan agar jauh dari bakteri.
4. Stimulasi Perkembangan Motorik Bayi Usia 9-11 Bulan
Karena bayi sudah mulai belajar berdiri, Bunda bisa mengajarkannya untuk melangkah secara perlahan berkeliling ruangan di rumah. Caranya, coba letakkan mainan yang ia sukai di depannya dengan jarak tidak terlalu jauh.
Lalu, ajak bayi berjalan sambil berpegangan pada perabot rumah di depannya untuk menjangkau mainan tersebut. Pegang kedua tangannya dan ajak ia melangkah pelan-pelan.
Pastikan Bunda membuat lingkungan eksplorasi yang aman untuk si Kecil, ya. Ciptakan lingkungan bermain yang menyenangkan di rumah dengan menyediakan berbagai mainan, seperti mobil-mobilan, boneka, bola, mainan balok, dan barang-barang lain yang ramah anak.
Mengingat kemampuan motorik halusnya sudah semakin berkembang signifikan, Bunda bisa memanfaatkan momen ini untuk membiarkan si Kecil makan sendiri menggunakan sendok, atau melalui pemberian makanan seukuran jari tangan (finger food).
5. Stimulasi Perkembangan Motorik Bayi Usia 12 Bulan
Agar anak cepat berjalan, Bunda bisa memberikan bayi mainan yang dapat didorong sebagai alat bantu bayi berjalan, misalnya truk, mobil, atau gerobak yang dapat ditarik dengan tali.
Ajak ia menarik dan mendorong mainan dari satu tempat ke tempat lain. Jangan lupa menyemangatinya agar ia merasa senang ya, Bun. Selain itu, selalu awasi bayi Bunda saat bermain kalau-kalau ia mungkin akan terjatuh atau tersandung.
Sebaiknya, Bunda tidak memberikan si Kecil alat bantu jalan seperti baby walker, ya. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), baby walker berisiko memperlambat perkembangan motorik dan menghambat perkembangan tulang belakang sehingga dapat memengaruhi postur bayi.
Selain itu, baby walker juga berisiko membuat bayi mengalami cedera, seperti tidak sengaja terbalik atau terjatuh dari tangga. Terlebih bila digunakan tidak dalam pengawasan orang tua.
Pastikan Bunda menciptakan lingkungan eksplorasi yang aman untuknya. Di antaranya dengan cara:
-
Memberikan bantalan empuk pada tiap sudut perabotan rumah yang memiliki ujung tajam, seperti meja dan kursi.
-
Mengunci lemari, laci, dan pintu agar tidak mudah dibuka.
-
Menyingkirkan benda-benda pecah belah, berujung runcing atau tajam, dan berukuran kecil dari jangkauan bayi.
-
Pasang pagar di ujung tangga agar bayi tidak memanjat.
-
Tutup stop kontak listrik atau hal yang berhubungan dengan listrik.
Di masa ini pula, Bunda dapat mengajarkannya menggunakan cangkir minum khusus bayi atau sippy cup. Penggunaan cangkir ini dapat dilakukan sebelum ia beralih menggunakan gelas sungguhan.
Baca Juga: Perkembangan Motorik Anak Usia 1-3 Tahun dan Tips Stimulasinya
Bagaimana Bila Bayi Belum Menunjukkan Perkembangan?
Apabila bayi belum menunjukkan perkembangan motorik yang telah disebutkan sebelumnya, tak perlu khawatir, Bun.
Ini karena setiap anak memiliki laju tumbuh kembang yang berbeda. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk berkonsultasi dengan dokter terkait perkembangan anak.
Jika semua tips atau cara stimulasi di atas sudah dilakukan dan tidak menunjukkan perkembangan, Bunda sebaiknya memeriksakan ke dokter spesialis tumbuh kembang anak untuk mendapatkan pemeriksaan yang lebih akurat.
Bunda juga perlu memeriksakan si Kecil ke dokter apabila ia menunjukkan tanda-tanda, seperti bayi tidak menunjukkan tanda-tanda bergerak, entah itu merangkak, duduk, berdiri, ataupun melangkahkah kaki.
Baca Juga: Cegah Gangguan Motorik pada Si Kecil dengan Zat Besi!
Nah, itulah tadi berbagai tahapan perkembangan motorik bayi usia 0-12 bulan serta cara-cara yang bisa Bunda lakukan untuk mendukung tumbuh kembangnya.
Semoga artikel ini membantu!
Referensi tambahan:
- The Bump. https://www.thebump.com/a/when-do-babies-hold-head-up. Diakses pada 15 Desember 2022.
- Help Me Grown. https://helpmegrowmn.org/HMG/HelpfulRes/Articles/WhatMotorPhysicalDev/index.html. Diakses pada 15 Desember 2022.
- Child Development. https://childdevelopment.com.au/areas-of-concern/gross-motor-skills/. Diakses pada 15 Desember 2022.
- What to Expect. https://www.whattoexpect.com/first-year/fine-motor-skills/. Diakses pada 15 Desember 2022.
- Pregnancy Birth Baby. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/babys-growth-and-development-1-month-old. Diakses pada 15 Desember 2022.
- Baby Center. https://www.babycenter.com/baby/month-by-month/1-month-old-baby-milestones-and-development_1077. Diakses pada 15 Desember 2022.
- Web MD. https://www.webmd.com/parenting/baby/baby-development-3-months. Diakses pada 15 Desember 2022.
- Web MD. https://www.webmd.com/parenting/baby/baby-development-4-month-old. Diakses pada 15 Desember 2022.
- Pregnancy Birth Baby. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/babys-growth-and-development-7-months-old. Diakses pada 15 Desember 2022.
- Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/milestones/milestones-6mo.html. Diakses pada 15 Desember 2022.
- Baby Centre. https://www.babycentre.co.uk/a6477/baby-milestones-seven-to-12-months. Diakses pada 15 Desember 2022.
- Baby Center. https://www.babycenter.com/baby/baby-development/baby-milestone-walking_6507. Diakses pada 15 Desember 2022.
- Web MD. https://www.webmd.com/parenting/baby/baby-development-11-month-old#:~:text=At%2011%20months%2C%20your%20baby,toes%20or%20on%20one%20leg. Diakses pada 15 Desember 2022.
- Very Well Family. https://www.verywellfamily.com/1-year-old-developmental-milestones-289864. Diakses pada 15 Desember 2022.
- Very Well Family. https://www.verywellfamily.com/your-2-week-old-baby-development-and-milestones-4169757#toc-2-week-old-baby-development. Diakses pada 15 Desember 2022.
- Optometrists. https://www.optometrists.org/childrens-vision/a-guide-to-eye-turns/how-to-stimulate-your-childs-vision/. Diakses pada 15 Desember 2022.
- Very Well Family. www.verywellfamily.com/your-11-month-old-baby-development-and-milestones-4172881. Diakses pada 15 Desember 2022.
- Baby Center. https://www.babycenter.com/toddler/1-year-old/12-month-old_40007620. Diakses pada 15 Desember 2022.
- Healthline. https://www.healthline.com/health/baby/signs-baby-will-walk-soon#things-to-avoid. Diakses pada 15 Desember 2022.