Tahukah Bunda bahwa pemberian MPASI atau makanan pendamping ASI (air susu ibu) tidak dapat dilakukan dengan sembarangan?
Artinya, ada beberapa hal yang perlu Bunda ketahui dan lakukan nantinya agar MPASI dapat bermanfaat bagi buah hati. Tentunya, Bunda ingin pembuatan resep MPASI serta pemberiannya berjalan dengan lancar dan baik untuk si Kecil, bukan?
Nah, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengeluarkan panduan singkat yang perlu diterapkan oleh semua orang tua, termasuk untuk Bunda. Apa saja ya, Bund? Berikut adalah beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam pemberian MPASI!
Baca Juga: Bola-Bola Ubi
Tepat Waktu
Faktor pertama adalah waktu pemberian MPASI. Menurut IDAI, MPASI sebaiknya diberikan ketika si Kecil sudah memasuki sekitar usia 6 bulan. Pada usia ini kebutuhan energi si Kecil sudah meningkat, sehingga Pemberian ASI perlu ditambah dengan asupan makanan (MPASI) yang dibutuhkan oleh si Kecil.
Tapi, bagaimana cara mengetahui si Kecil sudah siap mengonsumsi MPASI atau belum? Menurut IDAI, si Kecil baru akan siap menerima MPASI ketika menunjukkan tanda-tanda berikut ini!
-
Dapat duduk dengan menegakkan leher
-
Mampu mengangkat kepalanya sendiri saat duduk
-
Sudah bisa duduk tanpa bantuan
-
Mencoba meraih makanan di jangkauannya (tertarik atau penasaran)
-
Semakin mudah lapar, meskipun sudah diberikan ASI seperti biasanya
Aman dan Higienis
Tentunya, resep MPASI apa pun yang Bunda coba, makanannya harus aman dikonsumsi. Seperti pada judul yang di sebutkan, alas memasak dan makanan si Kecil harus bersih, sehingga ia terhindar dari infeksi patogen-patogen, seperti bakteri, virus, dan lainnya yang mampu sebabkan gejala-gejala penyakit.
Lalu, jangan lupa untuk memperhatikan tekstur makanan dan hindari pemberian tekstur yang tidak sesuai dengannya. Misalnya, anak yang baru memulai MPASI baru boleh mengonsumsi puree atau bubur kental; melewati usia 6 bulan hingga 9 bulan, si Kecil sudah boleh melahap makanan yang dilumatkan hingga halus (mashed); sedangkan anak usia 9 bulan hingga 12 bulan sudah boleh makan-makanan cincang halus (minced), cincang kasar (chopped), dan finger foods atau makanan yang bisa dipegangnya.
Nanti, di atas usia 12 bulan, opsi makanan dan resep MPASI akan beragam. Soalnya, Bund, si Kecil sudah boleh melahap makanan yang dicincang seperlunya. Artinya, Bunda bisa mencincang seiring bertambahnya umur dan kemampuan si Kecil saat mengunyah atau makan.
Baca Juga: Menu MPASI 6 Bulan: Mpasi Ubi Olahan Pure untuk Bayi 6 Bulan
Bernutrisi Seimbang (Adekuat)
Nah, selain teksturnya, pastikan juga nutrisi di dalam makanan pun seimbang. Bunda dapat melakukan ini dengan memberikan makanan-makanan sehat, seperti protein hewani dan nabati serta sayuran.
Kemudian, Bunda juga perlu memastikan asupan kalorinya terpenuhi. Saat mulai mengonsumsi MPASI hingga usia 9 bulan, pastikan ada 200 kkal tambahan untuk si Kecil setiap harinya. Lalu, ketika melewati usia 9 bulan, tingkatkan asupannya hingga 300 kkal per hari. Nah, setelah lewat 1 tahun, asupan kalori tambahan yang dibutuhkan adalah 550 kkal per hari.
Pemberian yang Responsif
Aspek selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah respons si Kecil terhadap makanan. Sebab, hal ini dapat memicu pola makan yang sehat jika dilakukan dengan benar. Maka dari itu, berikan si Kecil makanan ketika lapar dan hentikan saat dia kenyang. Lakukan hal ini secara konsisten ya, Bund.
Baca Juga: 5 Tips Jadwal Pemberian MPASI untuk Bayi
Demikian tadi berbagai panduan yang perlu diperhatikan sebelum Bunda menyiapkan resep MPASI apa pun. Kesimpulannya, MPASI untuk bayi harus diberikan secara tepat waktu, sesuai dengan sinyal lapar dan kenyang si Kecil, aman dikonsumsi dan higienis, serta mengandung nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan, perkembangan, dan aktivitasnya setiap hari.
Sumber:
-
IDAI | Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). (2018). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-makanan-pendamping-air-susu-ibu-mpasi
-
IDAI | Memberi Makan pada Bayi: Kapan, Apa, dan Bagaimana? (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memberi-makan-pada-bayi-kapan-apa-dan-bagaimana