Usia 6-8 bulan merupakan saat yang tepat bagi Bunda untuk mulai memperkenalkan makanan padat kepada buah hati. Makanan pendamping ASI (MPASI) berfungsi sebagai menu tambahan dari ASI kepada si kecil karena kebutuhan bayi memang semakin meningkat. Berikut cara praktis memperkenalkan MPASI kepada buah hati.
Pada dasarnya, tidak ada suatu pedoman pasti dalam memulai MPASI bayi. Namun, ada dua metode yang bisa Bunda coba. Cara pertama adalah yang paling umum, yaitu Bunda aktif mengenalkan MPASI dengan cara menyuapi. Cara kedua adalah membiarkan buah hati yang aktif makan sendiri dengan pengawasan Bunda.
Metode pertama bisa Bunda lakukan saat awal memperkenalkan MPASI kepada si buah hati. Sebaiknya bayi dibiasakan untuk makan di meja tanpa gangguan. Karena itu, meski Bunda menyuapi si buah hati, sebaiknya lakukan di meja makan atau gunakan meja kecil khusus.
Setelah bayi mulai terbiasa dengan MPASI, Bunda bisa mencoba metode kedua dan membiarkan buah hati makan sendiri. Meski demikian, tetap dampingi buah hati selama proses makan dan pastikan ia menghabiskan makanannya, Bun. Metode ini dapat melatih buah hati untuk mandiri.
Hal pertama yang harus diperhatikan saat mulai memperkenalkan MPASI adalah memilih waktu makan yang tepat. Usahakan untuk memberi buah hati makan pada waktu yang sama setiap hari. Hal ini tentu juga harus disesuaikan dengan pemberian ASI eksklusif.
Selama 1-2 bulan pertama, Bunda bisa mulai dengan frekuensi MPASI dua kali dalam sehari, masing-masing sebanyak 2-3 sendok makan penuh. Berikan buah hati jenis makanan yang lembut seperti bubur atau pure buah-buahan.
Saat usia bayi 7-8 bulan, tambah frekuensi MPASI menjadi tiga kali sehari. Bunda juga bisa menambah porsinya menjadi sekitar 250 ml setiap kali makan. Baru berikan MPASI berupa finger food atau camilan saat bayi menginjak usia 8-9 bulan.
Berikan menu MPASI dengan kreasi bahan dasar variasi buah dan sayur yang cocok untuk bayi. Meski bayi telah memasuki masa MPASI, Bunda harus tetap memberinya ASI hingga usianya 12-18 bulan. Bila perlu, Bunda bisa menambahkan ASI ke dalam menu MPASI agar bayi tidak terlalu kaget.
Para ahli kesehatan dan menyusui sepakat masa MPASI bayi terbaik adalah setelah melewati 6 bulan usianya. The American Academy of Pediatrics WHO merekomendasikan ASI eksklusif pada bayi untuk 6 bulan pertama setelah lahir.
Riset juga membuktikan pada usia sebelum 6 bulan, bayi cenderung memiliki kemungkinan terkena penyakit atau risiko kesehatan lain jika mulai MPASI terlalu dini. Ini terutama karena sistem pencernaannya belum matang. Karena itu, Bunda harus cermat memperhatikan perkembangan dan tanda-tanda bayi yang siap untuk memulai MPASI:
-
Bisa duduk tegak tanpa dibantu
-
Refleks dorong lidah bayi sudah hilang/bayi tidak mendorong makanan keluar saat ditawari makanan padat
-
Bayi terlihat siap dan minat mengunyah
-
Bayi mulai mengambil makanan dengan ibu jari dan jari telunjuk, bukan dengan telapak tangan.
-
Bayi terlihat antusias saat orang dewasa di sekitarnya sedang menyantap sesuatu.
Selamat mencoba MPASI ya, Bun! Pastikan selalu menyapih dengan penuh cinta dan memprioritaskan nutrisi agar buah hati tumbuh menjadi Anak Generasi Maju yang sehat.
Baca Juga: Panduan MPASI Pertama untuk Bayi 6 Bulan dan Inspirasi Menunya