Facebook Pixel Code Makanan yang Cocok untuk MPASI Pertama Bayi 6 Bulan

Makanan yang Cocok untuk MPASI Pertama Bayi 6 Bulan

Makanan yang Cocok untuk MPASI Pertama Bayi 6 Bulan

 

Momen MPASI pertama pasti sangat ditunggu-tunggu, tapi juga membuat bingung. Lebih baik mulai dengan MPASI buah atau bubur? Berapa banyak bayi 6 bulan boleh makan dan bagaimana mengenalkannya?

Yuk, simak info lengkapnya!

Hari Pertama MPASI Bayi Sebaiknya Makan Apa?

Baik puree buah atau bubur nasi sama-sama boleh diberikan sebagai MPASI pertama kali.

Namun jika harus membandingkan antara buah dan bubur nasi, sebetulnya makanan padat pertama yang terbaik adalah yang terbuat dari beras.

Sebab, beras paling tidak rentan menyebabkan reaksi alergi dan minim memunculkan risiko gangguan pencernaan. 

Jenis Makanan yang Cocok untuk MPASI Pertama

Tekstur MPASI pertama untuk bayi 6 bulan adalah bubur halus kental. Bayi 6 bulan sudah boleh makan daging, sayur, buah, telur, dan ikan, asal dihaluskan dengan blender lalu disaring lagi agar teksturnya halus.

Pilihlah lauk MPASI yang kaya gizi, terutama dari makanan tinggi zat besi seperti telur, hati ayam, daging sapi, bayam dan brokoli untuk mengejar kebutuhan zat besi bayi selain dari ASI.

Makanan tinggi vitamin A dan C seperti ubi jalar, labu kuning, tomat, paprika, pepaya, mangga, jeruk keprok, dan hati sapi, juga penting mulai dikenalkan sejak usia 6 bulan.

Bunda boleh menambahkan mentega, santan atau minyak secukupnya untuk menambah nilai kalori MPASI. Pastikan menggunakan minyak baru (belum pernah dipakai).

Makanan Apa yang Harus Dikenalkan Pertama Kali?

Tidak ada urutan spesifik harus lebih dulu mengenalkan atau menunda makanan tertentu. Lauk pauk seperti ikan dan telur serta sayur dan buah dapat dikenalkan secara bersamaan pada bayi 6 bulan.

Mengenalkan beragam jenis makanan justru membantu membangun kebiasaan makan makanan bergizi lengkap dan menghindari risiko pilih-pilih makan (picky eating).

Menunda atau mengenalkan salah satu jenis makanan terlebih dulu juga tidak terbukti mencegah risiko alergi.

Baca Juga: 16 Buah untuk Bayi 6 Bulan yang Bagus untuk MPASI

Tips Mempersiapkan MPASI Pertama

Selanjutnya, beberapa tips ini juga perlu Bunda lakukan dalam menyiapkan MPASI pada bayi 6 bulan:

  • Selalu cuci tangan sebelum dan setelah memasak MPASI.

  • Cuci buah dan sayur sebelum diolah.

  • Sterilkan peralatan masak dan peralatan makan bayi sebelum digunakan.

  • Pastikan setiap bahan makanan dimasak hingga matang sempurna.

  • Gunakan dua talenan berbeda untuk memotong sayur dan buah atau daging, juga talenan yang berbeda untuk memotong bahan makanan mentah dan matang.

  • Berikan gula dan garam sesedikit mungkin.

Baca Juga: Cara Tepat Menyimpan & Menghangatkan MPASI agar Nutrisinya Tidak Hilang

Cara Memperkenalkan MPASI pada Bayi 6 Bulan

MPASI merupakan masa transisi bayi untuk mulai makan makanan padat dari yang sebelumnya hanya minum ASI. Agar si Kecil mau makan, berikut beberapa tips yang bisa Bunda coba:

1. Mulai Sedikit Dulu

Sebagai perkenalan, bayi 6 bulan boleh diberikan 2-3 sendok MPASI untuk satu kali makan. Bunda dapat memberikan MPASI sebanyak 2 kali sehari.

Namun untuk mempermudah proses perkenalan makanan pertama si Kecil, coba berikan sedikit dulu. Sendokkan makanan hingga ½ bagian sendok, atau kurang dari itu, untuk suapan pertama.

Kemudian, ajak si Kecil mengenal benda apa yang masuk ke mulutnya. Bunda bisa mengatakan, “Bagaimana rasa buburnya, Nak? Lembut dan gurih, ya?” 

2. Pancing dengan ASI

Untuk memancing si Kecil supaya mau makan, Bunda dapat mengawali dengan memberikan sedikit ASI. 

Setelah itu berikan MPASI dalam jumlah yang sangat kecil. Kemudian, akhiri proses makan dengan memberikan ASI. 

Cara ini akan mencegah si Kecil merasa frustasi dan rewel karena harus belajar makan namun sudah merasa kelaparan. 

Baca Juga: Panduan MPASI 6 Bulan, Porsi, Jadwal Makan, dan Ide Menunya

3. Perkenalkan dengan Finger Foods

Apabila pada usia 6 bulan bayi sudah bisa duduk tegak dan sudah bisa memasukkan benda ke dalam mulut,Bunda dapat mulai memberikan finger foods (makanan yang dipotong memanjang supaya mudah diambil dan digenggam bayi). Ini akan membantu bayi belajar makan sendiri. 

Untuk menghindari risiko tersedak, pastikan finger food lembut, mudah dihancurkan dengan gusi, mudah ditelan, dan dipotong dalam ukuran kecil. 

4. Tes Reaksi Alergi

Ada sejumlah makanan yang dapat menimbulkan reaksi alergi, diantaranya adalah produk olahan susu sapi, kacang-kacangan, telur, makanan laut, dan gandum. 

Oleh karena itu, Bunda perlu memberikan makanan tersebut dalam jumlah kecil, satu-persatu tanpa dicampur apapun. Lakukan selama 3-5 hari. 

Setiap habis menyuapi, amati reaksinya. Apabila ada gejala alergi setelah mengonsumsi suatu jenis makanan, sementara hindari pemberiannya. Lalu, konsultasikan dengan dokter. 

5. Lakukan dengan Sabar

Bunda jangan kaget ya kalau proses makan MPASI pertama si Kecil akan berantakan karena bayi masih belajar mengambil makanan dari sendok, mengunyah, dan menelannya. 

Mungkin juga si Kecil tidak bisa langsung menghabiskan porsi yang diberikan karena ia masih beradaptasi dan belajar makan makanan padat. 

Si Kecil bahkan membutuhkan setidaknya 10-15 kali percobaan sampai ia dapat menerima makanan baru dengan baik. Hindari memaksa menghabiskan makanannya. 

Baca Juga: Bayi Susah Makan Saat Awal MPASI? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Agar si Kecil tidak cepat bosan dengan menu makan yang itu-itu saja, yuk unduh Panduan MPASI Gratis yang berisi kompilasi resep MPASI pertama yang enak, bergizi, dan pastinya mudah dibuat.

Semangat terus menjalani proses MPASI bersama si Kecil, ya!

Referensi:

  1. IDAI | Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). (2018). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-makanan-pendamping-air-susu-ibu-mpasi

  2. ‌IDAI | Pastikan Bayi Anda Cukup Zat Besi? (2017). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pastikan-bayi-anda-cukup-zat-besi

  3. ‌IDAI | Memberi Makan pada Bayi: Kapan, Apa, dan Bagaimana? (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memberi-makan-pada-bayi-kapan-apa-dan-bagaimana

  4. ‌IDAI | Makanan Pendamping ASI (MPASI). (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/makanan-pendamping-asi-mpasi

  5. ‌CDC. (2022, March 11). Zinc . Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/vitamins-minerals/zinc.html

  6. ‌Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/351/pentingnya-dan-tahap-pemberian-mpasi-pada-bayi

  7. ‌Kesehatan, K. (n.d.). M A K A N A N L O K A L B A L I T A D A N I B U H A M I L M A K A N A N L O K A L B A L I T A D A N I B U H A M I L. https://kesmas.kemkes.go.id/assets/uploads/contents/others/Buku_Resep_Makanan_Lokal_Balita_dan_Ibu_Hamil.pdf

  8. ‌Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Kemkes.go.id. https://www.kemkes.go.id/article/print/18032900001/sumber-protein-bukan-hanya-susu.html

  9. ‌Parents. (2020). Understanding Baby Food Stages: A Cheat Sheet for Parents. Parents. https://www.parents.com/baby/feeding/nutrition/baby-food-stages-and-steps-by-age/

  10. Starting Solid Foods. (2024). HealthyChildren.org. https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/feeding-nutrition/Pages/Starting-Solid-Foods.aspx

  11. Food allergy - Symptoms and causes. (2023). Mayo Clinic; https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/food-allergy/symptoms-causes/syc-20355095

Artikel Terpopuler