Facebook Pixel Code Apa Bedanya MPASI 4 Bintang dan Menu Lengkap?

Apakah Bedanya MPASI 4 Bintang dan Menu Lengkap?

Apakah Bedanya MPASI 4 Bintang dan Menu Lengkap?

Jika Bunda sedang siap-siap memulai pemberian MPASI untuk si Kecil, mungkin beberapa kali pernah mendengar tentang MPASI 4 Bintang. Entah itu dari saran tetangga atau hasil cari tahu sendiri di internet. Tidak sedikit memang ibu-ibu di Indonesia yang mengikuti pola menu MPASI ini. Lalu, apa bedanya MPASI 4 bintang dan menu lengkap? Yuk, simak penjelasan lengkapnya pada artikel ini, Bun.

Apa Itu MPASI 4 Bintang?

Menu MPASI 4 bintang adalah makanan yang terdiri dari 4 unsur gizi, yaitu karbohidrat, protein hewani, protein nabati, dan serat dalam satu menu masakan.

Karbohidrat dapat diperoleh dari berbagai makanan pokok, seperti beras/nasi, kentang, jagung, dan umbi-umbian. Protein hewani dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti ikan, daging sapi, ceker, hati ayam, daging ayam, dan telur. Protein nabati diperoleh dari makanan seperti tahu, tempe, buncis, dan kacang-kacangan, dan serat dari buah atau sayuran seperti wortel, bayam, dan tomat.

Konsep MPASI 4 bintang pun berkembang sebagai adaptasi dari wejangan warisan leluhur yang menyebutkan bahwa bayi sebaiknya diperkenalkan pada makanan secara satu per satu untuk menghindari risiko alergi atau ketidakcocokan. 

Misalnya, pemberian daging yang katanya sebaiknya ditunda hingga usia 8-10 bulan, atau makan ikan dan telur yang ditunda sampai usianya genap 1 tahun. Cara pemberian makanan ini dikenal juga sebagai metode MPASI tunggal, yang lebih populer dan telah lebih dulu diterapkan ibu-ibu di Indonesia.

Apa Bedanya MPASI 4 Bintang dan Menu Lengkap?

Melihat sekilas komposisi gizi dari menu MPASI 4 Bintang, Bunda mungkin bertanya-tanya apa bedanya dengan menu yang lengkap?

Pasalnya, keempat gizi tersebut (karbo, protein hewani, protein nabati, dan serat dari buah serta sayuran) memang dibutuhkan bayi untuk bertumbuh kembang. Misalnya saja, protein hewani yang mengandung protein serta asam amino lengkap yang dapat bantu mencegah stunting

Nah, menu lengkap mengandung gizi yang lebih bervariasi. Jadi tidak mencakup karbohidrat, protein, dan serat, tapi ada juga kandungan lemak sehat (seperti dari alpukat, minyak zaitun, atau minyak ikan) serta vitamin dan mineral penting lainnya.

Baca Juga: Mengapa si Kecil Butuh MPASI yang Bernutrisi? 

Pro Kontra Pemberian Menu MPASI 4 Bintang

Tujuan utama memberikan menu MPASI 4 bintang adalah untuk mencegah bayi mengalami kekurangan zat gizi atau malnutrisi yang berkaitan dengan cara pemberian makan yang tidak tepat.

Karbohidrat, protein (hewani dan nabati), serta serat memang penting dan dibutuhkan bayi untuk bertumbuh kembang. Akan tetapi, sebenarnya kebutuhan gizi bayi tidak tergantung pada 4 kandungan itu saja.

Untuk memastikan si Kecil mendapatkan asupan gizi yang optimal, Bunda perlu tahu mengenai aturan pemberian MPASI yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan bayi. Jika MPASI diberikan dengan cara, jumlah, dan komposisi gizi yang tidak tepat, bukan tidak mungkin bayi mengalami kekurangan gizi sehingga merisikokan tumbuh kembangnya.

Setelah diteliti lebih lanjut, prinsip pemberian MPASI 4 bintang ternyata masih kurang sesuai dengan kebutuhan gizi si Kecil yang baru mulai makanan padat. Sebab, tidak ada komponen lemak yang penting untuk perkembangan sel dan otak bayi serta mengoptimalkan proses penyerapan vitamin (terutama untuk menyerap vitamin A, D, E, dan K) yang bermanfaat dalam menjaga sistem kekebalan tubuh.

Terlebih mengingat nutrien yang paling tidak terpenuhi kebutuhannya setelah usia enam bulan adalah zat besi, strategi utama untuk memulai MPASI idealnya adalah mengoptimalkan pemberian makanan yang kaya akan zat besi, seperti dari telur, daging, ayam, hati ayam, dan ikan.

Selain itu, proporsi sayur dan buah pada menu 4 bintang juga dirasa terlalu banyak. Padahal konsumsi serat belum menjadi prioritas pada masa awal pemberian MPASI karena masih sulit dicerna oleh bayi. Sayuran dan buah pun mengandung banyak serat yang dapat menghambat penyerapan zat gizi penting pada bayi, sehingga jumlahnya tidak disarankan terlalu banyak saat baru mulai MPASI. Sebagai makanan camilan atau snack di antara waktu makan masih boleh, tapi jaraknya pun tidak boleh terlalu dekat dengan waktu makan berikutnya.

Jadi, sebenarnya yang harus Bunda perhatikan adalah memahami apa yang benar-benar dibutuhkan si Kecil pada tahap ini dan pentingnya memberikan variasi makanan ketika memulai MPASI. Mengapa prinsip ini jadi sangat penting?

Sebab seperti yang dikutip dari situs resmi IDAI, pemberian makanan yang tepat mulai dari awal pemberian MPASI hingga usia dua tahun adalah salah satu fondasi paling penting untuk memastikan si Kecil bisa bertumbuh kembang dengan maksimal selama 1.000 Hari Pertama Kehidupan.

Oleh karena itu, MPASI yang disarankan IDAI adalah makanan pendamping yang mengandung makronutrien, yaitu karbohidrat dan lemak sebagai sumber energi, protein hewani dan nabati, serta mikronutrien, yaitu vitamin dan mineral berupa zat besi, kalsium, zinc, vitamin C, vitamin A, dan folat, serta ASI.

Seluruh zat gizi ini tidak hanya penting untuk menunjang tumbuh kembang si Kecil, tapi juga untuk mengoptimalkan sistem imunnya untuk mencegah berbagai penyakit.

Baca Juga: Panduan Pemberian MPASI 6 Bulan Pertama dan Ide Resepnya 

Rekomendasi Resep MPASI 4 Bintang

Setelah mengetahui penjelasan mengenai MPASI 4 bintang, kini waktunya Bunda untuk mencoba resep yang lezat dan bergizi untuk si Kecil. Yuk, simak rekomendasi resep MPASI 4 bintang yang bisa Bunda coba di rumah berikut ini.

1. Kentang Tempe Kukus

Resep yang satu ini mudah untuk dibuat, Bun, tetapi nutrisinya amat bermanfaat untuk si Kecil. Telur puyuh mengandung sumber protein yang tinggi serta zat besi. Kandungan zat besi ini merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan.

Perlu Bunda tahu bahwa zat besi digunakan oleh tubuh untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein yang terdapat dalam sel darah merah. Hemoglobin berperan penting dalam mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh.

Bahan-bahan:

  • 210 gram kentang

  • 10 gram buncis, potong-potong

  • 10 gram tempe, iris-iris

  • 5 butir telur puyuh

Cara membuat:

  1. Kukus semua bahan sampai matang.

  2. Jika sudah matang, blender sampai halus atau sesuaikan dengan tekstur si Kecil.

  3. Tuang di atas mangkuk, dan sajikan untuk si Kecil.

2. Nasi Goreng Ikan Kembung

Tahukah Bunda, ikan kembung memiliki kandungan protein yang tinggi serta mengandung zat gizi lain seperti omega-3 dan DHA yang memiliki manfaat positif untuk perkembangan kognitif anak. Menurut Kementerian Kesehatan RI, kandungan omega-3 dalam ikan kembung bahkan 1,5 kali lebih tinggi dibandingkan ikan salmon, lho, Bun. Yuk, ikuti resepnya di bawah ini.

Bahan-bahan:

  • 60 gram nasi

  • 60 gram ikan kembung fillet

  • ½ siung bawang merah dan bawang putih

  • ½ sdm daun bawang

  • Air secukupnya

  • Kecap manis

Cara membuat:

  1. Tumis bawang merah, bawang putih, dan daun bawang sampai harum.

  2. Masak ikan kembung hingga matang.

  3. Masukkan nasi kemudian aduk-aduk sampai merata.

  4. Tambahkan kecap manis secukupnya.

  5. Tuang air secukupnya sesuaikan dengan tekstur MPASI si Kecil.

  6. Jika tekstur sudah tepat, kemudian sajikan di atas mangkuk.

  7. Nasi goreng ikan kembung siap disajikan untuk si Kecil.

Nah, itu dia resep MPASI menu 4 bintang yang dapat Bunda coba. Kira-kira mana nih resep yang paling disukai si Kecil?

Bunda juga bisa unduh Panduan MPASI untuk mendapatkan resep lengkap untuk MPASI dan informasi seputar MPASI secara gratis. Yuk, download sekarang juga, Bun!

Referensi:

  1. Parents. (2022). Baby Feeding Schedule: 9 to 12 Months Old. Parents. https://www.parents.com/baby/feeding/solid-foods/feeding-9-12-month-old-baby/
  2. ‌Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1867/fungsi-pangan-dan-gizi-untuk-kesehatan
  3. Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. https://promkes.kemkes.go.id/protein-hewani-cegah-stunting
  4. ‌Plant-based diets for babies and toddlers. (2021). BabyCenter. https://www.babycenter.com/baby/solids-finger-foods/vegan-vegetarian-diets-baby-toddler_40009254
  5. ‌Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1593/manfaat-mengkonsumsi-buah-dan-sayur
  6. ‌Anak Tak Butuh Sayur dan Buah Berlebihan. (2018). Jatengprov.go.id. https://jatengprov.go.id/publik/anak-tak-butuh-sayur-dan-buah-berlebihan/
  7. ‌Superadmin. (2018, July 14). Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. https://promkes.kemkes.go.id/?p=8940
  8. IDAI | Memberi Makan pada Bayi: Kapan, Apa, dan Bagaimana? (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memberi-makan-pada-bayi-kapan-apa-dan-bagaimana
  9. ‌IDAI | Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). (2018). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-makanan-pendamping-air-susu-ibu-mpasi
  10. ‌IDAI | Nutrisi pada Bayi dan Batita di Era New Normal Pandemi Covid 19. (2020). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/nutrisi-pada-bayi-dan-batita-di-era-new-normal-pandemi-covid-19
  11. ‌View of EDUKASI PENGANEKARAGAMAN MENU 4 BINTANG (4*) MP-ASI HOMEMADE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN STATUS GIZI BALITA. (2023). Universitaspahlawan.ac.id. https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/cdj/article/view/1099/884
  12. ‌WebMD Editorial Contributors. (2021, April 14). What to Know About Quail Eggs. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/diet/what-to-know-quail-eggs

Artikel Terpopuler