Saat melewati usia 6 bulan ke atas, biasanya bayi akan menunjukkan tanda-tanda siap makan. Ini artinya, Bunda sudah bisa mulai memperkenalkan makanan padat sebagai pendamping ASI.
Seiring bayi mulai menunjukkan kesiapan makan, Bunda juga harus siap untuk memperkenalkan MPASI. Salah satu cara asyik memulai MPASI adalah melibatkan buah hati secara langsung dengan membiarkannya makan sendiri.
Memperkenalkan MPASI kepada bayi dilakukan dengan memberikan makanan padat sebagai pendamping ASI. Pada tahap awal, porsi pemberian MPASI sebaiknya lebih sedikit daripada ASI. Ini karena asupan utama bayi hingga usia satu tahun adalah ASI dan makanan padat sejatinya hanya sebagai asupan pendamping.
Kini, semakin banyak ibu yang memberikan MPASI dengan cara membiarkan anak makan sendiri. Selain membuat anak lebih mandiri dan disiplin, Bunda jadi lebih tahu makanan kegemaran si buah hati. Yuk, cari tahu lebih banyak tentang metode yang seru dan asyik ini!
Pertama-tama, Bunda harus sudah menyediakan tempat khusus untuk aktivitas makan buah hati. Berikan si kecil tempat khusus di meja makan atau meja-kursi kecil untuk aktivitas makan. Selalu biasakan anak untuk makan di tempat yang sama setiap kali.
Makanan sebaiknya disajikan menarik dengan bentuk-bentuk atau hiasan lucu. Bunda juga bisa menggunakan alat makan dengan gambar atau bentuk karakter kesukaan buah hati. Hal ini akan membuatnya semakin bersemangat aktif dalam kegiatan makan.
Berikan buah hati MPASI saat jam makan orang dewasa. Bunda sebaiknya ikut makan bersama di samping buah hati pada waktu yang sama. Meski tidak ikut makan, Bunda tetap harus mendampingi anak makan hingga selesai. Selain memberi motivasi, Bunda juga harus memastikan buah hati menghabiskan makanannya.
Beberapa ahli kesehatan menganjurkan keikutsertaan anak dalam proses memberi MPASI. Ini beberapa keuntungan anak aktif dalam MPASI:
-
Memberikan bayi kesempatan mengeksplorasi makanan dengan lebih bebas dan santai. Tak jarang, bayi yang dibiarkan makan sendiri cenderung tumbuh menjadi anak yang tidak pilih-pilih makanan. Cara ini juga menjadikan anak punya hubungan sehat dengan makanan.
-
Cara ini juga bisa meningkatkan motorik buah hati tangan karena anak lebih aktif makan sendiri.
-
Beberapa studi juga mengatakan bayi yang terbiasa makan di meja lebih cepat berbaur saat makan bersama dalam acara kumpul keluarga. Ia juga terlatih untuk tidak rewel saat makan di tempat umum.
-
Bayi akan belajar banyak hal, termasuk observasi, praktik makan, sambil melatih sensorik pada saat bersamaan.
Meski harus memotivasi buah hati untuk menghabiskan makanan, Bunda sebaiknya tidak memaksakan anak makan jenis makanan tertentu jika ia tidak mau. Cara ini juga akan membuat Bunda bisa memperhatikan makanan apa yang lebih disukai anak. Bunda pun bisa mencari cara untuk mengolah suatu bahan untuk menyiasati agar disukai buah hati.
Wajar saja kalau anak makan dengan berantakan, Bun. Namun, sebisa mungkin tidak menegur atau mengeluhkan hal tersebut di depan buah hati. Tetap beri buah hati motivasi untuk menghabiskan makanannya dan biarkan ia bersenang-senang dengan makanannya.
Jika anak terlihat kesulitan memegang alat makan atau mengambil makanan, Bunda bisa membantu membetulkan posisinya atau mencontohkan. Namun, tetap biarkan anak yang menyuap makanannya sendiri. Berikan kepercayaan diri, kemandirian, serta nutrisi tepat untuk tumbuh kembang anak yang optimal.