Bayi dikenal suka memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya, entah itu jari atau apa pun yang ada di tangannya. Ternyata menggigit bayi merupakan bagian dari perkembangan normal pada bayi, dan ini dialami oleh hampir semua bayi di dunia.
Bunda, bayi memang dilahirkan dengan kebutuhan untuk menghisap dan menggigit. Beberapa dari mereka bahkan sudah melakukannya sejak masih di dalam kandungan.
Tapi, bagaimana jika hal ini menjadi kebiasaan? Apakah ini baik untuk si Kecil?
Penyebab Bayi Menggigit Jarinya
Saat melihat bayi ‘mengunyah’ jarinya, Bunda pasti bingung dan berusaha mencari tahu apa yang saat itu sedang dialami si Kecil. Apakah bayi merasa lapar? Mungkinkah tangannya sedang sakit atau gatal? Atau, apakah saat ini gusi bayi terasa nyeri karena sedang tumbuh gigi?
Seandainya saja si Kecil bisa mengatakan apa yang dialaminya, pasti segalanya terasa lebih mudah bagi Bunda, ya. Berikut ini beberapa penyebab umum bayi menggigit jarinya:
1. Baru Mengenali Anggota Tubuhnya
Beberapa dokter anak mengatakan bahwa bayi menggigit jari karena baru saja menemukan hal baru pada tubuhnya, yakni jari.
Bun, si Kecil dilahirkan dengan tidak mengenali bagian-bagian tubuhnya dan apa fungsi, cara kerja serta bagaimana cara mengendalikan bagian tubuh tersebut.
Nah, ketika mereka menggigit jarinya, mereka juga baru tahu kalau jari itu melekat pada anggota tubuhnya yang lain (tangan). Ketika ia memasukkan dan menggigit jari ke dalam mulut, ia jadi tahu seperti apa rasanya (pada gusi, mulut, juga jarinya), dan ini merupakan langkah dalam proses menemukan tubuh anggota tubuh mereka sendiri.
2. Tumbuh Gigi
Jika kebiasaan menggigit jari muncul di usia 4-7 bulan, ini bisa jadi tanda bayi sedang tumbuh gigi. Pertumbuhan gigi pertama memang selalu bikin bayi merasa tidak nyaman, dan menggigit jari merupakan salah satu usaha mereka dalam mengalihkan ketidaknyamanan tersebut.
Tumbuh gigi biasanya paling sering disertai dengan tanda dan gejala seperti:
-
Peningkatan air liur.
-
Nafsu makan menurun.
-
Gusi bengkak.
-
Lebih cerewet.
-
Sulit tidur.
3. Bayi Lapar
Bayi lain mungkin menggigit jarinya saat merasa lapar. Tanda-tanda awal kelaparan adalah:
Coba Bunda ingat-ingat, kapan terakhir kali bayi minum ASI atau menyantap MPASI-nya.
4. Cari Kenyamanan
Ternyata bayi yang menggigit jarinya bisa juga diasosiasikan sebagai refleks nyaman, menenangkan diri, atau salah satu dari caranya bermain (dengan tangan) saat ia merasa bosan dan tidak bisa terlibat dengan siapa pun kecuali dirinya sendiri.
Baca juga: Ragam Permainan Sederhana untuk Stimulasi Tumbuh Kembang Bayi
Adakah Risiko Bayi yang Terbiasa Mengisap Jari?
Sebagian besar bayi pasti pernah menggigit jari tangannya, entah itu sekali, beberapa kali atau bahkan sering. Namun, ada beberapa risiko yang bisa dialami bayi jika kebiasaan ini dibiarkan begitu saja, di antaranya:
-
Beberapa penelitian sudah menunjukkan bahwa kebiasaan menggigit jari bisa meningkatkan risiko bayi terkena infeksi telinga.
-
Kebiasaan menggigit jari lebih sulit dihilangkan daripada mengisap dot. Ini jelas karena jari berada di bawah kendala si Kecil. Berbeda dengan dot yang penggunaannya masih bisa Bunda batasi.
-
Jika kebiasaan menggigit jari masih dilakukan bayi hingga usianya lebih dari 4 tahun (saat gigi permanen sudah mulai tumbuh), bisa meningkatkan kerusakan gigi dan masalah di bagian mulut lainnya.
Cara Mengatasi Kebiasaan Bayi Menggigit Jari
Jika Bunda khawatir bayi masih terus menggigit jarinya, coba lakukan beberapa hal ini untuk mengatasinya:
-
Cari tahu penyebabnya.
-
Jika lapar, tawarkan ASI, camilan, atau MPASI.
-
Jika bosan: Libatkan bayi dalam aktivitas yang berhubungan dengan suara, musik, figur, atau warna. Jika bayi terlalu terstimulasi, Bunda bisa memberikannya pelukan sebentar di ruangan yang sunyi sambil memperdengarkan alunan musik yang menenangkan.
-
Jika sedang tumbuh gigi: Bantu redakan rasa sakitnya dengan memberikan buah dingin atau mainan teether ring yang sebelumnya didinginkan di kulkas.
-
Ciptakan lingkungan yang aman bagi bayi di rumah. Ini berarti memastikan benda tajam, beracun, kecil, atau berbahaya berada di luar jangkauan bayi Bunda. Pastikan mereka hanya dapat mengambil benda yang aman untuk dikunyah.
-
Pastikan tangan bayi selalu dalam keadaan bersih, sehingga ‘kebiasaan’ menggigit jari tidak berpotensi pada masalah kesehatan. Apalagi bayi berusia 10-12 bulan sedang giat-giatnya merangkak ke sana ke mari, sudah pasti tangannya lebih mudah kotor.
-
Jauhkan benda-benda berbahaya dari jangkauan bayi, ya, Bunda. Seperti benda-benda kecil (koin, kancing, manik-manik), benda tajam (jarum, paku, peniti), benda panas (dispenser, botol air panas), dan lain sebagainya.
-
Jangan memarahi bayi jika ia terus menggigit jarinya. Kemarahan Bunda hanya akan membuatnya semakin merasa tidak nyaman.
Bunda, setiap bayi berkembang secara berbeda, dan mereka juga belajar berhenti menggigit jarinya di usia dan momen yang berbeda pula. Jika Bunda masih merasa khawatir dengan kebiasaan bayi menggigit jarinya, coba konsultasikan dengan dokter anak.
Saat ini mungkin sulit bagi Bunda menghentikan kebiasaannya. Coba lagi nanti saat usianya antara 18–24 bulan. Katanya, di usia ini si Kecil sudah lebih mudah diarahkan untuk menghentikan kebiasaan tersebut.
Yuk, terus pantau perkembangan si Kecil setiap harinya melalui e-book Panduan Tumbuh Kembang berikut ini!
Referensi:
- Family Doctors. (2022). Babies and Thumbs, Fingers, and Pacifier. https://familydoctor.org/babies-thumbs-fingers-pacifiers/
- Flo Health. (2021). Why Do Babies Like Chewing on Their Hands? https://flo.health/being-a-mom/your-baby/baby-care-and-feeding/why-do-babies-like-chewing-on-their-hands
- Mohammed Karimi. (2018). Dental Complications of Sucking Thumbs. Lupine Publishers. https://lupinepublishers.com/pediatric-dentistry-journal/fulltext/dental-complications-of-sucking-thumbs.ID.000111.php
- Emma Poltrack. (2014). Why Do We Want to Bite Cute Things, Like Adorable Newborn Babies? Scientific American. https://www.scientificamerican.com/article/why-do-we-want-to-bite-cute-things-like-adorable-newborn-babies/