Berjalan menjadi pertanda perkembangan motorik kasar si Kecil berjalan baik. Jika ia belum lancar melangkahkan kaki, yuk simak cara melatih anak berjalan di artikel ini!
Cara Melatih Anak Berjalan
Umumnya, anak mulai belajar jalan tanpa pegangan di usia 10 bulan. Supaya si Kecil semakin mantap berjalan sendiri, berikut cara yang bisa dicoba di rumah:
1. Biasakan Duduk Tanpa Sandaran
Tanda siap berjalan adalah memastikan tulang belakang yang tegak. Bunda bisa coba membiasakan si Kecil duduk tanpa sandaran.
Coba dudukkan ia di lantai tanpa bersandar ke tembok, Bun. Cara ini dipercaya dapat membantu duduknya lebih tegak serta memudahkan belajar berjalan nantinya.
2. Dorong Anak Berdiri Tegak
Bunda bisa bantu si Kecil berdiri tegak sebagai cara melatih anak berjalan. Caranya, posisikan tubuh Bunda berlutut di hadapannya, rentangkan tangan Bunda dan pegang kedua tangannya.
Selama beberapa detik, dorong anak agar kuat berdiri tegak dan biarkan ia menjejakkan kedua telapak kaki dengan mantap tanpa bantuan.
3. Ajak Anak Jalan Merambat
Langkah berikutnya, coba ajak si Kecil jalan merambat. Bunda bisa memposisikan si Keci berdiri di salah satu sudut tempat tidur yang sudah dilapisi pelindung.
Ajarkan ia berpegangan pada pinggiran tempat tidur, maupun furnitur, lalu biarkan dia berjalan menyusurinya. Pastikan siap siaga berdiri di dekatnya ya untuk mengantisipasi si Kecil terantuk atau jatuh.
Baca Juga: Pentingnya Stimulasi Motorik untuk si Kecil dan Cara Melakukannya
4. Pegang Tangan Anak Saat Belajar Jalan
Memasuki usia belajar berjalan, Bunda bisa berdiri menghadap si Kecil sambil memegangi kedua tangannya, lalu bantu ia berjalan ke arah Bunda.
5. Letakkan Mainan di Hadapannya
Cara melatih anak berjalan selanjutnya, letakkan benda atau mainan favorit beberapa langkah di depannya atau bisa juga dicoba di posisi yang lebih tinggi.
Misalnya meletakkan mainan di atas meja atau kursi, untuk “memancing” agar ia mau berjalan mengambilnya.
Jika si Kecil sudah bisa meraihnya, ambil dan pindahkan mainan ke jarak yang agak jauh dengan ketinggian yang sama. Dengan cara itu, ia jadi ‘dipaksa’ untuk mencoba berjalan meraih mainannya.
6. Hidari Penggunaan Baby Walker
Jika ingin anak cepat berjalan, hindari penggunaan baby walker, Bun. Pasalnya justru membuat anak malas berjalan. Anak juga akan lebih sering berjinjit menggunakan ujung jari kaki.
Baby walker juga dapat memperlambat perkembangan motorik dan tulang belakang si Kecil, sehingga akan memengaruhi keseimbangan dan postur tubuh saat berdiri.
Baca Juga: Kenali Red Flag Usia 10-12 Bulan dan Cara Mengatasinya
7. Kurangi Waktu Menggendong si Kecil
Sering menggendong si Kecil berisiko membuatnya malas berjalan sendiri. Jika ia merengek, berilah penjelasan bahwa Bunda akan membimbing dalam membantunya berjalan.
Apalagi menggendong si Kecil terlalu lama, ini dapat membuat pertumbuhan tulang dan ototnya justru tidak optimal, Bun.
8. Siapkan Area Menjelajah
Cara melatih anak berjalan berikutnya adalah siapkan area di rumah yang aman untuk si Kecil bergerak. Misalnya dengan cara:
- Pasang karpet busa yang tidak terlalu keras dan tidak terlalu lunak supaya ia bisa nyaman berjalan.
- Singkirkan barang yang berpotensi mengganggu ruang geraknya, seperti meja, kursi, barang pecah belah, dan kabel-kabel listrik.
- Batasi akses gerak anak dengan menutup pintu atau memberikan gerbang khusus di bibir tangga (jika ada).
- Lindungi setiap ujung perabotan dengan karet pelindung (rounder) agar tidak membahayakan si Kecil ketika mencoba merambat.
9. Berikan Mainan yang Didorong
Tidak melulu beli, Bunda bisa jadikan kursi plastik, atau mainan yang dapat didorong dan yang dapat ditarik tali, sebagai alat latihan berjalan.
Cara melatih anak berjalan melalui permainan sederhana anak ini dinilai ampuh menumbuhkan semangat dan keberaniannya untuk berpindah dari satu tempatke tempat lain dengan kakinya sendiri.
Namun, sebaiknya Bunda tetap mengawasinya karena ada kemungkinan si Kecil terjatuh, terjungkal, atau tersandung ketika sedang latihan mendorong.
Baca Juga: Ide Stimulasi dengan Memanfaatkan Barang-Barang di Rumah
10. Jalan Tanpa Alas Kaki
Biarkan si Kecil melangkahkan kaki tanpa menggunakan alas seperti sandal atau sepatu, sebagai stimulasi tepat agar ia cepat berjalan.
Tujuannya adalah untuk bantu menyeimbangkan koordinasi tubuh, sehingga ia lebih mantap melangkah dan mengoordinasikan kedua kakinya.
11. Belajar Naik Turun Tangga
Cara melatih anak berjalan lancar berikutnya adalah ajak ia jalan di bidang yang permukaannya tidak rata. Misalnya naik-turun tangga, atau di bidang yang agak menurun dan menanjak.
Langkah ini dapat bantu menstimulasi kekuatan, koordinasi, dan keseimbangan otot-otot kaki dan tungkainya.
12. Hindari Memaksa Anak untuk Cepat Jalan
Hal yang tak kalah penting juga yaitu hindari memasang target terkait kemampuan berjalan si Kecil, ya. Sebab, setiap anak dapat memiliki kemampuan tumbuh kembang yang berbeda.
Hindari juga melatih terlalu keras hingga membuatnya merasa kelelahan atau merasa stresketika menerapkan cara melatih anak agar cepat jalan.
Baca Juga: Cara agar si Kecil Mengucapkan Kata Pertamanya
Tanda Terlambat Berjalan (Delayed Walking) yang Perlu Diwaspadai
Anak dikatakan terlambat jalan (delayed walking) bila sudah berusia 18 bulan tapi belum juga bisa melangkahkan kaki. Berikut tanda terlambat berjalan yang perlu diwaspadai:
- Ketika tonus otot atau pola gerak tidak simetris di kedua sisi tubuh.
- Tubuh kaku dengan bahu dan kepala dilempar ke belakang pada saat akan diposisikan duduk.
- Batang tubuh dan kedua tungkai tampak lemas.
- Kedua kaki diangkat saat ia akan diberdirikan.
- Anak menolak menapakkan kaki di lantai.
- Duduk menumpu pada tulang ekor.
- Duduk dengan tungkai posisi “W’’.
- Anak justru berdiri pada saat ditarik ke arah duduk dari posisi berbaring.
- Pada saat diminta posisi berdiri, lututnya cenderung menekuk atau melengkung ke belakang.
Bila tanda-tanda di atas tampak familier, sebaiknya berkonsultasi ke dokter guna mengetahui penyebab dan cara mengatasinya lebih lanjut.
Melihat perkembangan si Kecil baik, tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Bunda.
Nah, Bunda juga bisa mengetahui lebih banyak tentang perkembangan anak dari bulan ke bulan melalui fitur Catatan Perkembangan Anak. Semoga artikel ini membantu, ya!
Referensi:
- IDAI | Penggunaan BABY WALKER. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/penggunaan-baby-walker
- IDAI | Tips Melatih Anak Berdiri dan Berjalan. (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/tips-melatih-anak-berdiri-dan-berjalan
- Jablonski, N. (2019, September 12). Baby on the Move! How to Tell When Your Baby Is About to Start Walking. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/baby/signs-baby-will-walk-soon#cruising
- Learning to walk. (2023, February 14). Pregnancybirthbaby.org.au; Healthdirect Australia. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/learning-to-walk#
- Developmental milestones: walking. (2023). BabyCentre UK. https://www.babycentre.co.uk/a6507/developmental-milestones-walking
- Your child doesn’t walk yet. (2022). BabyCenter. https://www.babycenter.com/toddler/development/your-child-doesnt-walk-yet_12579
- Developmental milestones: walking. (2023). BabyCentre UK. https://www.babycentre.co.uk/a6507/developmental-milestones-walking