Aktivitas bercerita dengan bayi sebaiknya dimulai sejak dini. Meski mereka belum memahami, manfaat bercerita dengan bayi ternyata cukup banyak, lho. Demikian juga untuk bayi usia 10-12 bulan. Sebab, pada usia tersebut fisik, kognitif, dan emosi si Kecil sedang berkembang dengan pesat. Bahkan, American Academy of Pediatric menyebut seribu hari pertama kehidupan anak sebagai periode perkembangan yang kritis dan penting.
Berbicara dan bercerita dengan bayi menjadi aktivitas sederhana yang bisa menstimulasi tumbuh kembang si Kecil lebih optimal. Tidak hanya menyenangkan, inilah berbagai manfaat yang diperoleh bayi bila Bunda rajin mengajaknya bercerita.
Apa Saja Manfaat Bercerita dengan Bayi?
Banyak yang menganggap bercerita atau berbicara dengan bayi adalah hal yang sia-sia. Padahal, si Kecil bisa memperoleh banyak manfaat baik dari aktivitas tersebut. Apa saja? Berikut ulasannya!
1. Mengembangkan Keterampilan Mendengar
Bayi mulai mengembangkan keterampilan mendengarnya sejak lahir. Pada usia 0-3 bulan, bayi mulai mengenali suara Bunda. Pada usia 4-6 bulan, ia sudah bisa memperhatikan ketika Bunda berbicara. Mulai usia 7 bulan, si Kecil umumnya sudah bisa menoleh ketika namanya dipanggil. Kemudian pada usia 12 bulan, ia sudah bisa memahami kata-kata sederhana.
2. Mendukung Perkembangan Kognitif
Bercerita dengan bayi merupakan salah satu aktivitas sederhana untuk menstimulasi perkembangan kognitif. Sebuah penelitian menunjukkan aktivasi otak yang lebih berkelanjutan ketika si Kecil dibiasakan mendengar cerita sejak dini. Terutama bila aktivitas bercerita dilakukan tanpa menggunakan buku bergambar, tetapi hanya berkata-kata.
3. Mengembangkan Imajinasi
Bercerita merupakan sebuah proses menyampaikan informasi dengan kata-kata sehingga akan sangat baik untuk mendorong imajinasi si Kecil. Bercerita dapat mengaktifkan area otak yang bertugas mengatur imajinasi dengan lebih baik.
4. Melatih Fokus dan Konsentrasi
Saat bercerita, bayi akan memusatkan perhatiannya pada setiap kata yang Bunda ucapkan. Mungkin ia belum mengerti semua yang Bunda ceritakan, tetapi aktivitas ini bisa membantu meningkatkan konsentrasinya.
5. Mengasah Keterampilan Sosial dan Komunikasi
Bercerita bisa melatih kemampuan sosial dan komunikasi si Kecil. Bercerita adalah proses interaktif antara pencerita dan pendengar. Bayi mungkin belum bisa merespon dengan kata-kata, tetapi ia akan menanggapi dengan senyum maupun celotehannya.
6. Membantu Si Kecil Mengenal Bahasa
Bayi terlahir tanpa mengetahui bahasa apa pun kemudian ia belajar kata-kata dari lingkungannya. Bercerita membantu si Kecil mengenal bunyi, kata, dan bahasa, serta mengembangkan keterampilan literasi sejak dini. Bayi yang sering mendapat rangsangan kata-kata dari orang di sekitarnya memiliki penguasaan kosa kata yang lebih baik pada usia 24 bulan.
Baca Juga: Waspada si Kecil Terlambat Bicara, Yuk Lakukan Stimulasi Bahasa Sejak Bayi dengan Cara Ini!
7. Belajar Mengenal Emosi
Bercerita bisa meningkatkan kecerdasan emosi pada bayi. Si Kecil akan belajar mengekspresikan emosinya melalui kata-kata. Lewat cerita, si Kecil juga belajar berempati. Misalnya dengan ikut bergembira atau bersedih sesuai dengan cerita yang disampaikan oleh Bunda.
8. Memperkuat Ikatan Bunda dan Si Kecil
Bercerita memberikan kesempatan bagi Bunda dan bayi untuk menghabiskan waktu bersama. Saat Bunda bercerita apalagi dengan menatap matanya, si Kecil akan merasa dicintai dan diperhatikan.
Bunda, Jangan Lupa Lakukan Hal Ini Saat Bercerita dengan Bayi!
Agar memperoleh manfaat yang optimal, beberapa hal yang bisa Bunda terapkan saat melakukan aktivitas bercerita bersama si Kecil, yakni:
-
Tatap mata si Kecil saat Bunda berbicara;
-
Jadikan bercerita sebagai rutinitas;
-
Gunakan suara yang ceria dan menyenangkan;
-
Bunda bisa menggunakan alat peraga, seperti buku, boneka, atau mainan sebagai pendukung.
Baca Juga: Kenapa Membacakan Cerita Sebelum Tidur Baik untuk Bayi
Bercerita dapat dikatakan sebagai aktivitas stimulasi yang komplit. Sebab, banyak aspek perkembangan bayi yang terstimulasi, mulai kecerdasan, bahasa, emosional, kemampuan mendengar bahkan memperkuat ikatan ibu dan si Kecil. Keunggulan lain, bercerita juga bisa dimulai sedini mungkin dan tidak perlu menunggu si Kecil tumbuh besar.
Bunda bisa mendapat informasi bermanfaat terkait tumbuh kembang si Kecil pada fitur Panduan Tumbuh Kembang. Semoga artikel ini membantu!
Referensi:
- Erica Neri et al. (2021). Parental Book-Reading to Preterm Born Infants in NICU: The Effects on Language Development in the First Two Years. Mdpi.com
- https://www.mdpi.com/1660-4601/18/21/11361/htm
- Weisleder & Fernald. (2013). Talking to children matters: Early language experience strengthens processing and builds vocabulary. National Library of Medicine. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5510534/
- Raising Children. (2023, August 1). Reading and storytelling with babies and children. Raisingchildren.net.au. https://raisingchildren.net.au/babies/play-learning/literacy-reading-stories/reading-storytelling
- American Speech-Language-Hearing Association. (2023, July 30). Birth to One Year. asha.org. https://www.asha.org/public/speech/development/01/
- AAP. (2022). Early Brain Development. Aap.org. https://www.aap.org/en/patient-care/early-childhood/early-childhood-health-and-development/early-brain-development/
- Miyuki Yabe et al (2018). Effects of storytelling on the childhood brain: near-infrared spectroscopic comparison with the effects of picture-book reading. National Library of Medicine. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6305786/