Jika perut orang dewasa bunyi itu tanda lapar, apa artinya jika perut bayi bunyi? Cari tahu kemungkinan penyebab dan cara mengatasi perut si Kecil yang berbunyi, yuk!
Penyebab Perut Bayi Bunyi
Saat baru lahir, sistem pencernaan bayi baru mulai beradaptasi untuk mengolah nutrisi ASI sehingga kerap terjadi masalah pencernaan. Pada bayi, perut bunyi bisa disebabkan oleh:
1. Proses Pencernaan
Jika terdengar bunyi "krucuk-krucuk" dari perut bayi setelah menyusu, artinya air susu sedang mengalir di sepanjang usus bayi.
Bunyi perut ini normal dan menunjukkan sistem pencernaan bayi sedang bekerja sebagaimana mestinya untuk memproses nutrisi yang masuk.
2. Bayi Merasa Lapar
Perut bayi bunyi “krucuk krucuk” bisa menandakan ia sedang lapar. Terutama jika si Kecil juga terlihat gelisah, membuka mulut dan menjulurkan lidahnya, atau menengok ke kanan dan kiri.
Bunyi berasal dari otak yang memerintah otot-otot usus dan perut berkontraksi, untuk memberikan sinyal ke Bunda bahwa bayi butuh minum ASI.
3. Terlalu Kenyang
Selain karena lapar, perut bunyi juga bisa menandakan bayi sudah kekenyangan menyusu.
Perut bayi mungkin bersuara "krucuk-krucuk" sebagai respons terhadap peregangan dan pergerakan usus yang bekerja keras mencerna makanan yang masuk.
4. Perlekatan Kurang Tepat
Ketika perlekatan mulut bayi tidak tepat saat menyusu, udara di sekitar bisa ikut masuk bersama ASI yang ditelan.
Gas kemudian menumpuk dalam perut sehingga menyebabkan perut bayi kembung dan berbunyi.
Baca Juga: Cara Menyusui dan Perlekatan yang Benar agar Bayi Cukup ASI
5. Perut Kembung
Penyebab perut kembung pada bayi adalah gas yang menumpuk terlalu banyak di sistem pencernaan. Kondisi ini dapat membuat perut bayi bunyi seperti suara gemuruh atau gemericik.
Perut kembung juga bisa membuat bayi kentut-kentut sebagai usaha tubuhnya mengeluarkan kelebihan gas tersebut.
6. Terlalu Lama Menangis
Saat menangis, bayi biasanya membuka mulut sehingga menelan banyak udara ke dalam perut. Hal ini dapat membuat perut si Kecil kembung terisi gas.
Udara yang berkumpul di dalam perut menyebabkan perut bayi sering mengeluarkan bunyi.
7. Transisi ke MPASI
Masa peralihan dari ASI ke MPASI juga dapat menyebabkan perut si Kecil bunyi karena pencernaannya harus beradaptasi untuk mencerna makanan baru yang lebih kompleks.
Beberapa makanan mengandung gas seperti brokoli, kubis, kembang kol, bawang merah, bawang putih, dan biji-bijian dapat menyebabkan produksi gas berlebih dalam pencernaan.
Proses fermentasi makanan di dalam pencernaan dapat menghasilkan gas sehingga menyebabkan perut bayi bunyi.
8. Intoleransi Laktosa
Intoleransi laktosa terjadi ketika tubuh bayi tidak bisa mencerna laktosa (gula dalam susu) karena kurangnya enzim laktase.
Akibatnya, laktosa tetap berada dalam saluran pencernaan untuk difermentasi oleh bakteri usus. Proses fermentasi ini menghasilkan gas yang menyebabkan kembung dan perut bayi berbunyi.
9. Efek dari Makanan Bunda
Apa yang Bunda makan bisa memengaruhi si Kecil. Jika Bunda mengonsumsi makanan yang terlalu berminyak, bergas, atau pedas, hal ini dapat memengaruhi kualitas ASI yang diterima bayi.
Perubahan komposisi ASI bisa menjadi penyebab perut bayi bunyi karena pencernaannya harus beradaptasi dengan asupan baru.
10. Diare
Perut berbunyi bisa menjadi tanda diare pada bayi. Terlebih jika suaranya terdengar keras atau berlebihan.
Ketika bayi mengalami diare, pergerakan cairan melalui usus menjadi lebih cepat dan volume gas yang dihasilkan meningkat, sehingga menyebabkan suara perut yang lebih sering.
11. Kolik
Kolik adalah kondisi bayi yang rewel terus menerus dan biasanya berhubungan dengan masalah pencernaan.
Faktor pemicu utamanya adalah adanya sumbatan udara di lipatan usus atau lokasi lain dalam organ pencernaan. Sumbatan udara ini dapat membuat perut bayi kembung dan berbunyi lebih sering.
Baca Juga: 5 Penyebab Bayi Kentut Terus dan Cara Mengatasinya
Jika perut bunyi disertai dengan gejala seperti nyeri, perubahan pola BAB, atau perubahan pada pup bayi, segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan tepat.
Membedakan Bunyi Perut Bayi yang Normal dan Tidak
Bunyi perut bayi dikatakan normal jika terdengar seperti bergumam, gemericik, dan berdeguk setiap 5 hingga 15 detik.
Bunyi perut yang tidak normal adalah suara gemerincing seperti air mengalir deras melalui pipa. Ini tanda bayi mengalami sembelit atau masalah lain pada sistem pencernaannya.
Bunyi usus terlalu sering dan terdengar sangat keras dapat menunjukkan peningkatan aktivitas pencernaan yang biasa terjadi ketika bayi diare.
Perut bayi bunyi bekertak atau terdengar "kertak kertak" seperti dahan patah bisa menunjukkan adanya peradangan pada usus.
Baca Juga: Napas Bayi Bunyi Grok Grok, Apakah Normal?
Cara Mengatasi Perut Bayi yang Berbunyi
Bunyi dari perut seringnya umum dan normal, tapi kadang bisa membuat si Kecil rewel karena tidak nyaman. Berikut adalah beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasinya:
1. Bantu Sendawakan Bayi
Salah satu cara mengatasi perut bunyi akibat kembung adalah dengan menyendawakan bayi setelah menyusui.
Caranya, gendong bayi dalam posisi tegak dengan wajahnya menghadap belakang Bunda. Tepuk-tepuk lembut punggung bayi beberapa kali sampai bayi sendawa.
2. Susui Bayi Sebelum Kelaparan
Ketika bayi merasa sangat lapar, proses menyusui jadi terburu-buru sehingga menyebabkan bayi menelan udara lebih banyak dari biasanya.
Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk cepat merespons tangis lapar bayi untuk menghindari penumpukan gas yang berlebihan di perutnya.
3. Tummy Time
Tummy time atau waktu tengkurap dapat membantu menghentikan perut bunyi dengan mengeluarkan gas melalui kentut.
Tengkurapkan bayi di lantai yang beralas matras empuk selama 3-5 menit dan ulangi hingga 2-3 kali dalam sehari sampai si Kecil merasa baikan.
4. Bantu Bayi Bergerak
Jika perut bayi bunyi karena kembung, Bunda bisa meletakkan si Kecil dalam posisi telentang, lalu mengangkat kaki bayi dengan lutut ditekuk.
Kemudian, gerakkan kaki bayi seperti sedang mengayuh sepeda. Gerakan ini dapat membantu bayi mengatasi gas yang terperangkap di dalam perutnya.
5. Pijat Lembut Perutnya
Bunda dapat melakukan pijatan secara lembut dengan gerakan melingkar, baik searah jarum jam maupun berlawanan arah jarum jam pada perut bayi.
Namun, hindari memijat perut bayi langsung setelah proses menyusui, untuk mencegah bayi muntah atau merasa tidak nyaman setelah makan.
Bunda juga bisa tanya langsung ke Sahabat Bunda Generasi Maju terkait cara-cara perawatan bayi baru lahir dan masalah yang umum terjadi di 3 bulan pertama si Kecil. Yuk, hubungi sekarang!
Referensi:
- IDAI | Kembung Pada Bayi dan Anak. (2017). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/kembung-pada-bayi-dan-anak
- (2011, July 28). Livestrong.com. https://www.livestrong.com/article/503467-normal-bowel-sounds-in-children/
- Stomach Growling: Causes, Symptoms, Treatments, and More. (2015, October 6). Healthline. https://www.healthline.com/health/abdominal-sounds#hunger
- Villines, Z. (2019, March 18). Causes and how to relieve gas in a baby. Medicalnewstoday.com; Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/324725#home-remedies
- Elena Donovan Mauer. (2017, November 15). 5 Common Baby Tummy Troubles and How to Help. Thebump.com; The Bump. https://www.thebump.com/a/tummy-troubles
- Stomach gurgling in babies. (n.d.). Www.vinmec.com. Retrieved May 30, 2024, from https://www.vinmec.com/en/news/health-news/pediatrics/stomach-gurgling-in-babies/
- Parents. (2023). How to Treat Stomach-Related Illnesses In Children. Parents. https://www.parents.com/baby/health/acid-reflux/rumbly-in-the-tummy-how-to-treat-stomach-related-illnesses/
- Ames, H. (2023, July 14). Stomach gurgling and diarrhea: What does it mean? Medicalnewstoday.com; Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/stomach-gurgling-and-diarrhea#treatment
- What disease is stomach rumbling after eating? (2019). Vinmec.com. https://www.vinmec.com/en/gastroenterology-hepatobiliary/health-news/what-disease-is-stomach-rumbling-after-eating/