Facebook Pixel Code Grafik Pertumbuhan Anak Terlengkap, Begini Cara Membacanya

Cara Membaca Grafik Pertumbuhan Anak Terlengkap

Cara Membaca Grafik Pertumbuhan Anak Terlengkap

 

Apakah Bunda familier dengan grafik pertumbuhan anak? 

Memantau tumbuh kembang anak lewat kurva pertumbuhan secara berkala penting supaya tahu apakah si Kecil sudah tumbuh ideal. Sebagai contoh, untuk mengetahui apakah tinggi badan dan berat badan anak sesuai dengan usianya.

Bunda bisa melihat grafik pertumbuhan anak di Kartu Ibu dan Anak (KIA) dan Kartu Menuju Sehat (KMS). Akan tetapi, cara membaca grafik ini bisa sedikit membingungkan dibaca orang awam. Apalagi untuk ibu-ibu yang baru punya anak.

Nah agar tidak bingung, yuk pahami cara membaca grafik pertumbuhan anak di artikel ini!

Apa itu Grafik Pertumbuhan Anak?

Grafik pertumbuhan anak adalah panduan umum dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang digunakan oleh dokter dan tenaga kesehatan di Indonesia untuk memantau pertumbuhan anak serta kesehatan dan kecukupan gizi si Kecil. 

Saat Bunda membawa si Kecil ke puskesmas atau dokter anak untuk cek kesehatan rutin, dokter akan mengukur panjang/tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepalanya. Data ini akan dicatat setiap bulan untuk memantau progres tumbuh kembang si Kecil sesuai kurva pertumbuhan.

Melansir Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), grafik tumbuh kembang anak Indonesia dipantau menggunakan standar penilaian baku Z-Score. Grafik ini dipakai untuk memantau pertumbuhan anak hingga usia 5 tahun, sesuai dengan ketetapan dari IDAI. 

Standar pengukuran Z-Score didapat dari hasil membandingkan antara rata-rata berat badan menurut umur dan tinggi badan anak sesuai jenis kelamin dan kelompok usianya.

Hasil perbandingan tersebut kemudian dijadikan rujukan atau acuan penilaian untuk mengetahui adanya masalah kekurangan gizi, risiko obesitas, atau stunting.

Sebagai contoh bila ternyata anak Bunda saat ini berumur 3 tahun dan memiliki tinggi dan berat badan yang lebih rendah dari tinggi dan berat badan ideal anak 3 tahun. Hal ini bisa menjadi tanda masalah gagal tumbuh pada si kecil. 

Jika masalah tumbuh kembang bisa didiagnosis sejak dini, Bunda dan keluarga bisa segera mengambil langkah terbaik untuk mengoptimalkan tumbuh kembang si Kecil.

Grafik pertumbuhan anak biasanya diperbaharui setiap beberapa tahun karena disesuaikan dengan data terbaru dan perkembangan zaman. Maka ketika memantau tumbuh kembang si Kecil, pastikan Bunda menggunakan grafik pertumbuhan anak yang terbaru, ya!

midbanner cara membaca grafik pertumbuhan

Cara Membaca Grafik Pertumbuhan Anak

Cara membaca grafik tumbuh kembang anak baru akan terlihat setelah berat dan tinggi badan si Kecil diukur dalam 2 waktu berbeda. 

Sebagai contoh, si Kecil pertama kali diukur berat dan panjang badannya ketika berusia 1 bulan dan kemudian diukur lagi saat usianya sudah 2 bulan. Dokter akan membandingkan angka terbaru yang didapat di usia 2 bulan dengan angka dari bulan sebelumnya.

Kurva pertumbuhan anak ini tidak hanya memberi indikator pertumbuhan dari tinggi badan dan berat badan terhadap umur saja. Pengukuran juga membandingkan berat anak terhadap panjang badannya dan Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap umur. 

Nah setelah memahami bagaimana cara membuat kurvanya, berikut adalah cara membaca grafik pertumbuhan anak yang benar:

  • Buat grafik berdasarkan tinggi/panjang badan, berat badan, dan usia si kecil.

  • Bandingkan grafik dengan garis O dan garis Z-score yang ada pada kurva pertumbuhan. Garis O adalah garis rata-rata, sedangkan garis Z-Score akan memiliki angka positif (1, 2, 3) dan negatif (1, 2, 3). Misalnya, bila grafik pertumbuhan si Kecil berada di antara garis Z-Score -2 dan -3, grafik pertumbuhan si kecil diartikan sebagai di bawah -2.

Jika kedua langkah di atas sudah dilakukan, interpretasikan posisi grafik pertumbuhan si Kecil terhadap Z-Score melalui penilaian di bawah ini.

Pada grafik panjang/tinggi terhadap umur:

grafik panjang dan tinggi terhadap umur anak menurut who

Gambar: IDAI - Kurva Pertumbuhan WHO

 

  • Grafik di atas 3 berarti si kecil memiliki tubuh yang sangat tinggi. Memiliki perawakan tinggi jarang menjadi tanda sebuah masalah kesehatan. Namun bila tinggi badan anak sangat ekstrem, ini bisa menjadi tanda kelainan hormonal. Berkonsultasilah pada dokter anak untuk memastikan bahwa tinggi badan si kecil tidak disebabkan oleh kelainan hormonal.

  • Grafik di bawah -2 berarti si kecil memiliki perawakan pendek. Anak dengan perawakan pendek mungkin saja memiliki gizi lebih (overweight).

  • Grafik di bawah -3 berarti si kecil memiliki perawakan sangat pendek. Anak dengan perawakan pendek mungkin saja memiliki gizi lebih (overweight).

Pada grafik berat terhadap umur:

grafik pertumbuhan berat badan anak laki-laki

Gambar: IDAI - Kurva Pertumbuhan WHO (https://www.idai.or.id/downloads/WHO/2.BB%20menurut%20usia/Laki-laki/0_2%20tahun.pdf

grafik pertumbuhan berat badan anak perempuan menurut who 1

Gambar: IDAI - Kurva Pertumbuhan WHO (https://www.idai.or.id/downloads/WHO/2.BB%20menurut%20usia/Perempuan/0_2%20tahun.pdf )

 

  • Bila grafik pertumbuhan si kecil berada di atas garis 1, 2, dan 3, maka ada kemungkinan si kecil memiliki masalah pertumbuhan. Bunda harus memeriksa lebih lanjut dengan membandingkan IMT si kecil terhadap usianya.

  • Grafik di bawah -2 menunjukkan masalah gizi kurang pada si Kecil.

  • Grafik di bawah -3 menunjukkan masalah gizi buruk pada si Kecil.

Pada grafik berat terhadap panjang/tinggi badan dan grafik IMT (Indeks Massa Tubuh) terhadap umur:

grafik pertumbuhan anak laki laki 2

Gambar: IDAI - Kurva Pertumbuhan WHO (https://www.idai.or.id/downloads/WHO/3.BB%20menurut%20PB/0_2%20tahun%20laki-laki.pdf

grafik pertumbuhan berat badan anak perempuan menurut who

Gambar: IDAI - Kurva Pertumbuhan WHO (https://www.idai.or.id/downloads/WHO/3.BB%20menurut%20PB/0_2%20tahun%20perempuan.pdf
 

  • Grafik di atas 3 menunjukkan masalah obesitas pada si Kecil

  • Grafik di atas 2 menunjukkan masalah kelebihan berat badan/gizi lebih pada si Kecil

  • Grafik di atas 1 menunjukkan masalah risiko gizi lebih pada si kecil.

  • Grafik di bawah -2 menunjukkan bahwa si Kecil memiliki gizi kurang.

  • Grafik di bawah -3 menunjukkan bahwa si Kecil memiliki gizi buruk.

indeks massa tubuh untuk anak laki-laki 1

Gambar: IDAI - Kurva Pertumbuhan WHO

indeks bmi anak perempuan

Gambar: IDAI - Kurva Pertumbuhan WHO

Pada dasarnya, pertumbuhan si Kecil dapat naik turun.Namun, Bunda tak perlu khawatir jika pertumbuhan si Kecil kurang mencapai garis atau bahkan melebihinya. Pertumbuhan si Kecil sendiri dianggap normal pada grafik pertumbuhan bila:

  • Kurva pertumbuhan si Kecil berada dalam batasan normal kurva Z-Score.

  • Pertumbuhan si Kecil sesuai potensi, yaitu sesuai dengan berat badan si Kecil dan usia kehamilan Bunda saat proses kelahiran.

Nutrisi dan Tumbuh Kembang si Kecil

Asupan nutrisi memang memiliki dampak langsung pada tumbuh kembang si Kecil. Bila si Kecil tidak mendapat nutrisi yang cukup, maka berat badannya akan kurang. Sebaliknya, bila nutrisi yang dikonsumsi si Kecil tidak seimbang, si Kecil juga bisa mengalami kegemukan.

Bila kurva pertumbuhan si Kecil menunjukkan bahwa berat badan si Kecil terlalu rendah atau terlalu berlebihan, konsultasi dengan dokter anak adalah cara paling tepat untuk menentukan penyebabnya dan mencari solusi terbaik.

Terakhir, tetaplah konsisten memantau pertumbuhan si Kecil yang kini dapat Bunda cek secara berkala melalui tools Grafik Tumbuh Kembang Anak di website Generasi Maju.

Seluruh informasi terkait kurva dan grafik pertumbuhan ini juga sudah disesuaikan dengan pedoman dari WHO. Daftar di sini untuk menggunakan fitur tersebut dan berbagai tips seputar tumbuh kembang anak lainnya!

 

*Direview oleh: dr. Tania Savitri

Terakhir diperbarui: 16 Agustus 2022

 

Referensi tambahan:

  1. (2021). Retrieved 22 January 2021, from https://www.who.int/childgrowth/training/module_c_interpreting_indicators.pdf?ua=1
  2. Apakah Anakku Tumbuh Optimal? | Program Studi Ilmu Gizi. (2021). Retrieved 22 January 2021, from http://gizi.fk.ub.ac.id/en/apakah-anakku-tumbuh-optimal/ 
  3. Encyclopedia, M., & chart, G. (2021). Growth chart: MedlinePlus Medical Encyclopedia. Retrieved 22 January 2021, from https://medlineplus.gov/ency/article/001910.htm
  4. Facts for Life - Child Development and Early Learning. (2021). Retrieved 22 January 2021, from https://www.unicef.org/ffl/03/
  5. Kurva Pertumbuhan Anak. (2021). Retrieved 22 January 2021, from https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/1.%20Penilaian%20Kurva%20Pertumbuhan_0.pdf 
  6. Khadilkar, V., & Khadilkar, A. (2011). Growth charts: A diagnostic tool. Indian Journal Of Endocrinology And Metabolism15(7), 166. doi: 10.4103/2230-8210.84854
  7. Kurva Pertumbuhan WHO. (2021). Retrieved 22 January 2021, from https://www.idai.or.id/professional-resources/growth-chart/kurva-pertumbuhan-who 
  8. IDAI - Kurva Pertumbuhan WHO. https://www.idai.or.id/professional-resources/kurva-pertumbuhan/kurva-pertumbuhan-who. Diakses pada 1 Agustus 2022.
  9. Sjarif D, Nasar S, Devaera Y, Tanjung C. (2011) Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia: Asuhan Nutrisi Pediatrik. IDAI.
  10. World Health Organization. Training Course on Child Growth Assessment. Geneva, WHO, 2008.

Artikel Terpopuler