Pada periode emas buah hati selama 1000 hari pertama kehidupan, Bunda dapat memberikan stimulasi untuk buah hati. Banyak hal yang dapat sudah dilakukan Bunda untuk memberikan stimulasi sejak buah hati masih dalam kandungan. Pemberian stimulasi yang tepat dapat mengoptimalkan fase tumbuh kembang buah hati.
Stimulasi Pancaindra
Setelah lahir, buah hati perlu beradaptasi dan mengenali lingkungan sekitar. Semua indranya belum berkembang maksimal hingga usia 6 bulan. Karena itu, dibutuhkan stimulasi bagi perkembangan buah hati Bunda.
Pada usia ini Bunda direkomendasikan untuk memberikan stimulasi untuk merangsang indra penglihatan, pendengaran, dan peraba. Stimulasi untuk indra penglihatan buah hati dengan memberikan benda-benda berwarna cerah agar dapat melatih kepekaan penglihatannya. Setelah menginjak usia 4 bulan, buah hati Bunda akan dapat mengikuti pergerakan benda dan melihat warna.
Stimulasi untuk indra pendengaran misalnya dengan memperdengarkan musik-musik lembut, menyanyikan lagu pengantar tidur, dan mengajak bicara buah hati. Stimulasi untuk indra peraba adalah dengan memperkenalkan benda seperti mainan yang memiliki tekstur berbeda satu dengan yang lainnya.
Stimulasi Berdasarkan Usia
Semua stimulasi untuk buah hati berpengaruh penting terhadap aspek perkembangannya. Aspek-aspek perkembangan tersebut antara lain aspek gerak atau motorik kasar dan halus, bahasa, sosial emosional, serta kognitif. Berikut cara stimulasi buah hati berdasarkan usia:
Usia 0-3 bulan
Memeluk dan menggendong buah hati merupakan cara sederhana untuk menstimulasi. Selain itu, sebaiknya Bunda berbicara kepada buah hati sambil menatap matanya.
Di usia ini, buah hati senang berguling ke kanan dan ke kiri, telentang, dan tengkurap. Rangsanglah buah hati untuk memegang benda atau mainan yang cocok untuk usia tersebut.
Usia 3-6 bulan
Pada usia ini, stimulasi yang dapat dilakukan dengan buah hati adalah permainan cilukba atau permainan melihat wajah di cermin. Pada usia 3-6 bulan, buah hati sudah bisa memperhatikan dan meniru ucapan orang. Sebaiknya Bunda sering berbicara dengan buah hati untuk memancing respons.
Usia 6-9 bulan
Ketika memasuki usia 6-9 bulan, buah hati sudah mulai mengenali namanya jika dipanggil. Pada usia ini, Bunda dapat memberi stimulasi dengan sering memanggil namanya, bertepuk tangan sambil bernyanyi, atau menceritakan dongeng.
Hal yang Perlu Dihindari saat Stimulasi
Kini Bunda dapat memberikan stimulasi untuk buah hati sesuai tahapan usia mereka. Namun, Bunda juga sebaiknya menghindari hal berikut dalam memberikan stimulasi.
Makanan Rendah Gizi dan Kurang Bersih
Asupan gizi buah hati dan Bunda sebaiknya selalu dijaga keseimbangannya. Hal ini harus diperhatikan pada periode 1000 hari pertama kehidupan buah hati. Utamakan ASI sebagai nutrisi utama untuk buah hati Bunda selama 6 bulan pertama.
Selain asupan gizi seimbang, Bunda sebaiknya selalu menjaga lingkungan keluarga agar tetap bersih dan sehat. Bersihkan mainan-mainan buah hati agar kebersihannya selalu terjaga. Sebaiknya Bunda juga memastikan botol susu dan pakaian buah hati selalu dicuci hingga bersih. Lingkungan yang bersih dapat meminimalkan risiko anggota keluarga terkena penyakit.
TV dan Video
Stimulasi terbaik yang bisa Bunda berikan kepada buah hati adalah bermain bersama tanpa paparan media elektronik seperti televisi atau video. Media-media tersebut memberikan stimulasi pasif bukan aktif. Sebisa mungkin, sebaiknya minimalkan penggunaan media dalam memberikan stimulasi untuk buah hati ya, Bun.
Mainan Kurang Sesuai Usia
Setiap mainan memiliki batas usia penggunaan. Sebaiknya hindari mainan yang berbentuk kecil, tajam, berat, bertali, dan mengandung bahan kimia agar tidak membahayakan buah hati. Untuk buah hati Bunda yang berusia 0-6 bulan, pilihlah mainan yang aman disentuh, digigit, dan mampu menghasilkan suara. Mainan seperti boneka, bola bertekstur, mainan cincin besar, serta mainan yang dapat dipencet dapat memberikan stimulasi pada indra buah hati.
Sering Memakaikan Sarung Tangan & Kaki
Sebaiknya Bunda menghindari penggunaan sarung tangan dan kaki yang terlalu sering. Terlalu sering menggunakan kedua benda tersebut dapat menghambat pergerakan buah hati Bunda. Buah hati akan merasa kurang nyaman bermain dan penerimaan stimulasi pun dapat terhambat, Bun.
Mudah Panik
Mood Bunda juga harus tetap baik agar pikiran tetap sehat dan menyenangkan. Jika Bunda merasa rileks dan bersemangat, buah hati pun akan merasa nyaman. Tetaplah tenang dalam memberikan stimulasi dan bersikap tenang jika terjadi sesuatu terhadap buah hati Bunda.
Demikianlah beberapa hal yang sebaiknya Bunda hindari saat bermaksud memberi stimulasi untuk buah hati. Selamat bermain bersama buah hati tersayang, Bun.