Tak perlu panik jika Bunda melihat bayi jadi demam setelah imunisasi. Demam adalah bentuk respon imun tubuh bayi untuk membentuk sistem kekebalan baru dari penyakit menular yang berbahaya. Meski begitu, demam pasti membuat bayi rewel karena merasa tidak enak badan. Lalu, bagaimana, ya, cara menurunkan demam bayi demam setelah imunisasi? Berikut panduan selengkapnya untuk Bunda ketahui.
Kenapa Bayi Bisa Demam Setelah Imunisasi?
Bayi biasanya akan mengalami demam ringan setiap kali habis imunisasi, terutama setelah vaksin-vaksin tertentu, seperti vaksin DPT.
Sebetulnya, demam setelah imunisasi bukan kondisi yang berbahaya. Demam itu sendiri adalah perwujudan respon tubuh si Kecil untuk membentuk sistem kekebalan baru yang berasal dari vaksin. Artinya, vaksin yang disuntikkan pada tubuh si Kecil bekerja dengan baik dan mulai memproduksi antibodi untuk melawan penyakit.
Demam umumnya muncul 24 jam setelah vaksin diberikan dan berlangsung sekitar 2–3 hari. Peningkatan suhu tubuh juga biasanya tidak mencapai 37,8 derajat Celsius.
Akan tetapi ketika demamnya memang tinggi, sebaiknya Bunda tetap perlu waspada, ya. Begitu pula jika demam si Kecil disertai dengan gejala-gejala penyakit lain. Bisa jadi ini bukan efek dari setelah imunisasi, tapi si Kecil yang memang sedang tidak sehat.
Biasanya, demam yang menunjukkan si Kecil sedang sakit bisa disertai dengan tanda-tanda berikut ini:
-
Demam di atas 38°C pada bayi berusia kurang dari 3 bulan.
-
Demam di atas 38°C pada bayi berusia 3-6 bulan.
-
Bayi merasa sangat lelah.
-
Nyeri pada perut dan telinga.
-
Sulit menelan cairan.
-
Muntah atau diare.
-
Demam tak kunjung reda lebih dari 3 hari.
-
Bayi tampak mengantuk.
-
Bayi tidak merespon atau susah dibangunkan atau tidak bisa bergerak.
-
Bayi tidak mau menyusu atau tidur dengan nyenyak.
-
Terdapat kemerahan di area kulit bekas suntikan imunisasi.
-
Ruam vaksin campak yang berlangsung lebih dari empat hari.
Untuk memastikannya, Bunda perlu memeriksakan si Kecil ke dokter karena bayi juga bisa sakit setelah mendapat imunisasi.
Meski begitu, tidak semua bayi yang selesai imunisasi pasti akan mengalami demam.
Baca Juga: Daftar Imunisasi Dasar Lengkap dan Lanjutan untuk Bayi
Cara Alami Mengatasi Bayi Demam Setelah Imunisasi
Jika Si Kecil mengalami demam setelah imunisasi, berikut adalah beberapa hal yang bisa Bunda lakukan:
1. Lanjutkan Berikan ASI
Salah satu cara mengatasi bayi demam setelah imunisasi adalah dengan membuatnya banyak minum cairan. Ini karena saat suhu tubuh si Kecil meningkat (demam) otomatis akan mengurangi kadar cairan dalam tubuhnya.
Karena itu, Bunda sebaiknya menjaga asupan cairan buah hati saat demam setelah imunisasi ya, Bun.
Jika si Kecil masih dalam masa ASI eksklusif, ASI bisa diberikan dengan intensitas lebih sering agar demamnya lekas turun. ASI mengandung molekul anti-inflamasi alami yang bermanfaat untuk mengurangi peradangan serta meningkatkan kekebalan tubuh si Kecil.
2. Pantau Suhu Tubuhnya
Pastikan Bunda mengukur suhu tubuh bayi setiap beberapa jam untuk mengecek apakah demamnya semakin tinggi atau tidak. Jika memang demam tidak turun setelah beberapa jam, tak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter mengenai penanganan yang bisa Bunda lakukan.
Dokter mungkin akan memberikan obat penurun demam beberapa saat setelah imunisasi. Obat penurun panas umumnya dapat mengurangi demam dan rasa tidak nyaman pada bekas suntikan. Pastikan Bunda memberikan penurun panas sesuai anjuran dokter, ya.
Baca Juga: Terlambat Imunisasi? Ini yang Harus Bunda Lakukan?
3. Kompres dengan Air Hangat
Cara mengatasi bayi demam setelah imunisasi bisa pula dengan mengompres tubuh si Kecil menggunakan handuk atau kain waslap yang sudah dibasahi air hangat.
Cara mengompres bayi demam setelah imunisasi pertama-tama adalah Bunda bisa menyiapkan wadah berisi air hangat suam-suam kuku dan handuk atau kain waslap bersih. Selanjutnya, basahi handuk atau kain waslap dengan air hangat suam-suam kuku, kemudian peras hingga tidak ada air.
Lalu, tempelkan kompres tersebut di area kulit yang disuntik, dahi, ketiak, leher, atau lipatan paha bayi selama 10-15 menit supaya suhu tubuhnya cepat turun. Tapi, hindari penggunaan air yang terlalu panas supaya si Kecil tetap merasa nyaman.
Hindari pula menggunakan kompres air dingin atau es, karena bisa menyebabkan si Kecil menggigil dan suhu tubuhnya semakin meningkat.
Jangan juga mengompres tubuh bayi menggunakan cairan alkohol. Ini karena alkohol dapat mengiritasi atau melukai saluran pernapasan dan kulit bayi Bunda.
4. Mandikan atau Lap Air Hangat
Cara mengatasi bayi demam setelah imunisasi berikutnya adalah memandikannya dengan air hangat. Hindari memandikan anak dengan air dingin karena bisa membuatnya menggigil, sehingga menyebabkan suhu tubuhnya makin meningkat.
Kalau si Kecil menolak untuk mandi, jangan khawatir, Bun. Bunda bisa coba menyeka tubuhnya menggunakan handuk hangat.
Cukup basahi kain atau handuk kecil, lalu gosokkan pelan pada tubuh anak. Seka tubuh bayi secara perlahan seraya memijat lembut badannya. Hal ini bisa membuat tubuhnya jadi lebih nyaman, rileks, dan membantu meredakan demam.
5. Gunakan Pakaian Tipis
Bunda juga boleh memakaikan baju rumah yang lebih nyaman dan tipis untuk si Kecil. Hindari memakaikan pakaian tebal yang berlapis-lapis. Tujuannya adalah agar ia lebih leluasa bergerak sehingga demamnya bisa lekas turun.
Walaupun bisa menghangatkan badan anak agar tidak kedinginan, tapi memakaikan baju tebal-tebal justru bisa semakin memerangkap panas tubuhnya. Kalau merasa kedinginan, Bunda bisa memberikan selimut sampai ia merasa hangat lagi.
6. Berikan Pijatan Lembut
Demam dapat membuat bayi rewel karena merasa kurang nyaman dan gelisah. Cara mengatasi demam setelah imunisasi lainnya yang bisa Bunda lakukan adalah memberikan pijatan lembut.
Kenapa demikian? Pijatan lembut mampu membantu melancarkan peredaran darah dan membuat si Kecil merasa lebih nyaman, Bun. Sentuhan Bunda juga mampu memberikan ketenangan tersendiri bagi bayi.
Jadi, cobalah pijat punggungnya dengan lembut agar si Kecil bisa tidur lebih nyenyak.
7. Biarkan si Kecil Istirahat
Saat demam setelah imunisasi, sebaiknya kurangi aktivitasnya dan biarkan si Kecil beristirahat lebih banyak. Bunda bisa menyusui sambil menggendongnya agar bayi cepat tertidur.
Setelah tertidur pulas, tidurkan si Kecil di ruangan yang sejuk dan nyaman sehingga ia dapat beristirahat dengan baik.
Memperbanyak waktu istirahat bisa merilekskan otot-otot tubuhnya serta mengoptimalkan sistem imun bayi dalam melawan kuman, Bun. Jika si Kecil terlalu banyak bergerak, suhu tubuh pun semakin tinggi sehingga demamnya sulit turun.
Baca Juga: Cara Mudah Mengatasi Bayi Demam Karena Tumbuh Gigi
Nah, itulah Bunda informasi mengenai gejala demam yang perlu diwaspadai dan cara mengatasi demam bayi setelah imunisasi.
Secara umum, demam adalah efek samping imunisasi ringan dan mudah untuk ditangani. Oleh karena itu, Bunda tidak perlu ragu melengkapi jadwal imunisasi si Kecil, ya! Untuk tahu vaksin apa yang selanjutnya harus diterima si Kecil, yuk gunakan Pengingat Jadwal Imunisasi Anak dan dapatkan notifikasi yang langsung dikirim ke nomor Whatsapp Bunda.
Referensi:
- Fever (High Temperature) In Kids (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2022). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/fever.html
- Aarohi Achwal. (2018, June 26). Fever After Vaccination in Babies. FirstCry Parenting; FirstCry Parenting. https://parenting.firstcry.com/articles/fever-after-vaccination-in-babies/
- Dr. Ritika Shah. (2020, February 20). Fever After Vaccination In Babies: Is It Normal & Tips To Manage. MomJunction. https://www.momjunction.com/articles/fever-after-vaccination-in-babies-causes-tips_00579442/