Jika ini adalah kelahiran pertama Bunda, penting untuk tahu bagaimana cara menggendong bayi baru lahir yang benar agar si Kecil nyaman di pelukan. Simak tipsnya di sini!
Cara Menggendong Bayi Baru Lahir yang Benar
Menggendong adalah salah satu cara efektif untuk menenangkan bayi baru lahir yang menangis atau rewel. Menggendong juga bagus untuk bonding dan menghangatkan tubuh bayi.
Begini cara menggendong bayi yang benar:
1. Cuci Tangan Dulu
Salah satu hal paling penting sebelum mulai menggendong bayi adalah mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun.
Mencuci tangan adalah cara terbaik untuk melindungi bayi dari penyebaran kuman penyebab infeksi, karena daya tahan tubuhnya masih lemah.
Jangan sungkan untuk meminta Ayah serta anggota keluarga lain untuk mencuci tangan juga sebelum menggendong bayi
2. Menyangga Kepalanya
Otot leher bayi baru lahir belum cukup kuat untuk menahan kepalanya tetap tegak. Jika kepalanya terkulai jatuh ke belakang, si Kecil dapat mengalami cedera yang berbahaya.
Cara menggendong bayi baru lahir yang benar adalah menyangga leher serta kepala bayi dengan lengan dominan Bunda.
Letakkan satu tangan Bunda di belakang kepala dan leher, lalu tangan satunya di belakang bokongnya. Pegang belakang bahu, jangan hanya kepalanya lalu bawa badannya mendekati dada.
Baca Juga: Cara Merawat Bayi Baru Lahir yang Wajib Bunda Ketahui
3. Sangga Punggungnya dengan Baik
Setelah bisa mengangkat bayi untuk digendong, pastikan mendekap si Kecil sampai perut atau dadanya menempel menghadap dada Bunda.
Cara menggendong bayi baru lahir sudah tepat jika seluruh punggung dan kepala bayi tersanggah dengan baik, dengan posisi telinga, lengan, dan lehernya membentuk garis lurus.
Pastikan kepalanya sudah nyaman terletak di lengan, bukan di lipatan siku.
4. Pastikan Ada Kontak Mata
Posisikan muka bayi menghadap ke Bunda agar terjadi kontak mata antara Bunda dengan si Kecil.
Caranya, tahan kepala dan leher bayi menggunakan satu tangan sementara satu tangan lainnya menyangga bokongnya. Hadapkan bayi dengan kakinya menghadap ke dada Bunda.
Jika bayi tidak bisa membuat kontak mata atau mempertahankannya dalam enam bulan pertama, segera ke dokter. Terutama jika ini terjadi
5. Menimang Tubuh Bayi
Menimang tubuh si Kecil adalah cara menggendong bayi baru lahir yang paling mudah.
Tempatkan kepala bayi di lekukan dalam lengan dan letakkan bagian bawah tubuh bayi di lengan satunya. Lalu, ayunkan tubuhnya perlahan.
Baca Juga: Cara Jitu Menidurkan Bayi Baru Lahir agar Nyenyak
6. Menggendong dengan Posisi Tengkurap
Tengkurapkan bayi di lengan Bunda dengan dadanya mengarah ke bawah. Gunakan tangan satunya di punggung bayi untuk menahannya agar tetap aman.
Kalau lengan Bunda pendek, mungkin posisi ini tidak akan terlalu nyaman bagi si Kecil. Sebagai alternatif, letakkan telapak tangan di antara kaki bayi untuk support tambahan.
Posisi menggendong ini juga bagus untuk dilakukan saat menjemur bayi, agar tidak terlalu banyak area kulitnya yang terekspos sinar matahari.
7. Memeluk Bayi di Dada
Cara menggendong bayi baru lahir ini sebaiknya dilakukan setelah menyusui untuk menyendawakan bayi. Lakukan ini selama 30 menit.
Kemudian, hadapkan perut si Kecil ke dada bunda. Letakkan kepalanya di dekat leher dengan satu lengan menyangga bokongnya. Pastikan lengan yang satu menahan kepala dan lehernya, ya.
Cara ini juga membuat Bunda bisa bersenda gurau dan membuat si Kecil tersenyum sebagai cara komunikasi sehingga ikatan emosionalnya jadi lebih kuat.
Baca Juga: Cara Tepat Memandikan Bayi Baru Lahir
Wah, merawat bayi baru lahir memang terkadang membuat cemas ya, Bun? Apalagi bila ini adalah pertama kalinya Bunda menjadi orang tua.
Namun tak perlu khawatir, Bunda bisa dapatkan info seputar tumbuh kembang bayi sampai usianya 1 tahun nanti di Diary Generasi Maju.
Ada fitur juga lainnya seperti grafik pertumbuhan anak, panduan menyusui, dan panduan persiapan MPASI untuk di bulan ke-6 nanti. Komplit!
Cara Menggendong Bayi yang Salah
Cara menggendong bayi baru lahir memang tidak boleh sembarangan. Lalu, bagaimana cara menggendong yang salah dan apa akibatnya pada si Kecil?
1. Dilambung-lambungkan
Menggendong efektif untuk menenangkan bayi rewel agar cepat tertidur.
Namun, jangan menggendong bayi sambil melambung-lambungkan tubuhnya. Gerakan ke atas dan ke bawah seperti itu bisa membuatnya kaget dan semakin rewel.
Lebih baik gendong dengan cara ditimang dan ayun-ayunkan pelan tubuhnya. Bunda dapat menimang si Kecil sambil berdiri atau berjalan untuk membuatnya cepat tertidur.
2. Kaki Tertekuk ke Dalam
Hip dysplasia atau dislokasi pinggul bisa terjadi kalau Bunda salah menggendong bayi.
Saat menggendong bayi, pastikan posisi kakinya menghadap ke luar dan tidak menekuk ke dalam.
Selain karena salah menggendong, dislokasi pinggul juga bisa terjadi jika bayi dibedong terlalu kuat.
3. Digendong Pakai Carrier yang Tegak dan Keras
Spondylosis adalah cedera sumsum tulang belakang akibat patah tulang. Kondisi ini bisa berlangsung seumur hidup dan perlu pembedahan.
Untuk mencegahnya, sebaiknya hindari penggunaan baby carrier dengan bagian belakang yang keras.
Jika ingin menggunakan baby carrier, bagian belakangnya harus melengkung ke arah luar, bukan ke dalam.
4. Diangkat dari Ketiak
Mengangkat tubuh bayi dari ketiaknya sangat tidak disarankan karena berisiko menyebabkan cedera lengan dan bahu bayi.
Kondisi ini semakin berbahaya bila lehernya menjuntai dan terhuyung ke belakang, karena bisa menyebabkan kerusakan otak.
Oleh sebab itu, jangan lakukan cara ini bila ingin mengoper bayi ke teman atau keluarga yang sedang berkunjung.
Tetap pastikan kepala dan lehernya tersangga dengan baik dengan satu tangan. Sementara tangan lainnya berada di bokongnya.
5. Menggendong Sambil Mengerjakan Hal Lain
Menggendong bayi sambil mengerjakan hal lain bisa membahayakan keselamatannya.
Jadi, hindari menggendong si Kecil sambil satu tangan memegang minuman panas atau sambil memasak.
Peluk atau gendong bayi dengan erat saat Ayah dan Bunda akan naik atau turun tangga untuk memastikan keamanannya.
Was-was dan kaku saat pertama kali menggendong bayi newborn sangat wajar kok, Bun! Namun tenang saja, butuh waktu memang agar terbiasa.
Yang paling penting, usahakan jangan menggendong saat Bunda sedang lelah. Karena lengan yang tiba-tiba hilang rasa atau tenaga Bunda yang kurang kuat bisa membuat dekapan melonggar dan membuat bayi terlepas dari gendongan.
Selalu prioritaskan kenyamanan dan keamanan si Kecil saat menggendongnya. Jika masih ragu, jangan sungkan untuk meminta arahan dari dokter anak.
Semoga informasi di atas membantu Bunda merawat si Kecil, ya.
Referensi:
-
Garoo, Rohit. “8 Safest Ways to Handle a Newborn Baby.” MomJunction, 18 Aug. 2014, www.momjunction.com/articles/ways-hold-new-born-child_0085453/#choosing-baby-holding-positions. Accessed 19 Feb. 2024.
-
Mendoza, Bianchi. “Carrying a Baby the Wrong Way Can Cause Lasting Damage.” Sg.theasianparent.com, 24 May 2017, sg.theasianparent.com/carrying-a-baby-wrong-way-damage. Accessed 19 Feb. 2024.
-
Morse, M.D., Jessica . “10 Tips for Handling and Holding a Newborn | Your Pregnancy Matters | UT Southwestern Medical Center.” Utswmed.org, 1 Mar. 2022, utswmed.org/medblog/newborn-holding-tips/.
-
Raising Children Network. “How to Hold a Newborn: In Pictures.” Raising Children Network, raisingchildren.net.au/newborns/health-daily-care/holding-newborns/how-to-hold-your-newborn.
-
Weiss, PhD, MPH, Robin Elise . “Safe, Gentle Ways to Hold a Baby.” Verywell Family, 28 Sept. 2020, www.verywellfamily.com/how-to-hold-a-baby-2759302.