Pemberian ASI idealnya harus dilakukan segera setelah si Kecil lahir lewat metode Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Tujuannya agar bayi bisa mendapatkan air susu pertama yang disebut dengan kolostrum. Manfaat susu kolostrum sangat penting bagi pembentukan daya tahan tubuh bayi dalam hari-hari pertama kehidupannya. Apa saja kandungan dan manfaat kolostrum untuk bayi? Yuk, simak informasi selengkapnya dalam artikel ini, Bun.
Apa Itu Susu Kolostrum?
Kolostrum adalah cairan kental berwarna kekuningan yang disebut sebagai ASI pertama.
Ada mitos yang mengatakan bahwa cairan ASI pertama harus dibuang karena warnanya keruh dan kental sehingga dianggap kotor. Akan tetapi, bayi yang baru lahir justru sangat dianjurkan untuk segera mendapatkan cairan ASI pertama ini karena manfaatnya tidak boleh terlewatkan.
Karena warnanya yang kekuningan dan manfaatnya yang luar biasa, susu kolostrum juga sering disebut sebagai liquid gold (cairan emas).
Kapan Kolostrum Keluar?
Kolostrum diproduksi oleh kelenjar susu selama masa kehamilan. Air susu sebetulnya sudah mulai diproduksi sejak usia kehamilan trimester kedua. Bunda pun bisa tahu bahwa payudara sudah mulai memproduksi susu, dari tetesan yang terlihat sedikit merembes di area payudara, terutama di minggu-minggu terakhir kehamilan. Nah, itulah yang dinamakan cairan kolostrum.
ASI pertama biasanya keluar dalam beberapa hari setelah melahirkan, atau tepat sebelum Bunda memberikan ASI eksklusif. Dalam 24 jam pertama setelah bayi lahir, Bunda bisa mengeluarkan kandungan kolostrum sekitar 2 sendok makan atau 30 ml. Sementara itu, pada hari kedua dan ketiga, Bunda bisa mengeluarkan sekitar lebih dari 4 sendok makan atau 60 ml.
Nantinya, kolostrum akan berhenti keluar setelah terjadinya pergantian menjadi ASI biasa (fase transisi), tepatnya antara hari kedua hingga hari kelima kelahiran bayi. Namun, terkadang, pada fase ini, masih ada campuran kolostrum dalam ASI hingga sekitar 6 minggu.
Pada akhir minggu kedua setelah melahirkan, ASI akan berubah lagi menjadi ASI mature. Selama masa ini, kandungan air dalam ASI lebih banyak, sekitar 90%. ASI mature dapat dibagi lagi menjadi dua tipe, yaitu foremilk dan hindmilk.
Foremilk adalah air susu yang keluar pada awal masa menyusui. Air susunya cenderung tidak berwarna, tapi terkadang ada sedikit warna kebiruan. Foremilk mengandung laktosa, protein, air, dan vitamin.
Di tengah proses menyusui, ASI akan berubah menjadi hindmilk, yang air susunya berwarna putih seperti susu sapi. Dalam hindmilk, kandungan kadar lemaknya lebih tinggi dibandingkan foremilk.
Setelah masa keluar kolostrum ini habis, kolostrum berubah menjadi ASI transisi. Warna susu yang tadinya kekuningan akan berubah menjadi lebih putih, seperti ASI yang biasa Bunda ketahui.
Apa Saja Kandungan Kolostrum?
Kandungan kolostrum di antaranya adalah protein, lemak, vitamin, mineral, antioksidan, antiglobulin, sel darah putih, immunoglobulin, serta berbagai vitamin seperti B, A, C, dan E.
Imunoglobulin A di dalam kolostrum adalah antibodi yang didapat bayi dari ibu. Zat ini berperan sebagai antibodi yang dapat melindungi bayi dari berbagai infeksi yang mungkin menyerang. Zat ini juga berperan penting dalam melindungi serta melancarkan pencernaan bayi. Fungsinya adalah melindungi lapisan pencernaan dan mencegah serangan bakteri dan virus pada bagian pencernaan bayi.
Kolostrum juga mengandung laktoferin, yakni sejenis protein yang yang berfungsi mengangkut zat besi ke sel darah merah. Selain itu, kandungan lactalbumin berfungsi melawan sel kanker.
Kolostrum kaya akan magnesium, salah satu jenis mineral ini bertujuan untuk mendukung pembentukan tulang dan jantung bayi. Ada pula mineral lain, seperti tembaga dan zinc, yang juga dapat membentuk sistem imun tubuh si Kecil.
Bahkan, sifat kolostrum adalah laksatif sehingga dapat membantu melancarkan kerja sistem pencernaan bayi.
Apa Manfaat Susu Kolostrum untuk Bayi?
Ada berbagai manfaat kolostrum untuk bayi yang perlu Bunda ketahui, yaitu:
1. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Salah satu manfaat susu kolostrum adalah membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Ini karena kandungan zat antibodi dan sel darah putih yang kemudian dapat membentuk sistem kekebalan tubuh pada bayi sejak ia lahir.
Zat ini memberikan perlindungan pada bayi terhadap berbagai virus dan bakteri yang ada lingkungan. Fungsi ini akan memberikan efek jangka panjang untuk bayi sehingga ia dapat tumbuh menjadi anak yang sehat dan kuat.
Tak hanya itu, manfaat susu kolostrum juga dapat melindungi tubuh dari berbagai alergi serta dari infeksi bakteri dan virus, seperti flu, bronkitis, dan infeksi lainnya.
2. Mendukung Kesehatan Pencernaan
Kolostrum mudah dicerna oleh bayi baru lahir, dan dapat membantu melapisi usus dengan lapisan pelindung yang melindungi dari infeksi dan penyakit di kemudian hari. Hal ini juga mendorong pertumbuhan bakteri baik.
Di samping itu, kandungan laktoferin di dalam kolostrum juga mendukung pertumbuhan bakteri baik yang berperan dalam pencernaan.
3. Membantu Mengeluarkan Mekonium
Mekonium adalah kotoran pertama yang dikeluarkan oleh bayi yang baru lahir. Ia berupa kotoran yang lengket, kental, dan berwarna kehitaman. Sisa-sisa metabolisme selama bayi dalam kandungan yang perlu dikeluarkan oleh bayi setelah dilahirkan.
Kolostrum memberikan efek laksatif sehingga dapat membantu bayi dengan cara mengeluarkan kotoran tersebut, serta berbagai zat tubuh berbahaya dari tubuh si Kecil.
4. Mencegah Bayi Kuning (Jaundice)
Manfaat kolostrum untuk bayi yang selanjutnya adalah mencegah bayi kuning. Jaundice atau kuning pada bayi adalah umum dan wajar terjadi pada bayi baru lahir.
Penyebab penyakit kuning pada bayi, yaitu adanya peningkatan kadar bilirubin dalam darah akibat fungsi organ hati (lever) bayi belum optimal dalam menyaring racun.
Nah, bayi yang minum susu kolostrum dapat membantu mencegahnya dari penyakit kuning dengan cara mengeluarkan mekonium.
5. Membantu Perawatan Bayi Prematur
Pemberian kolostrum ASI juga dapat mendorong pertumbuhan yang sehat pada bayi prematur. Ini karena bayi yang lahir prematur membutuhkan perawatan ekstra daripada bayi yang lahir cukup bulan.
Terlebih, bayi prematur biasanya memiliki berat badan lahir yang lebih rendah daripada seharusnya. Dengan mengonsumsi kolostrum, dapat melindungi si Kecil dari infeksi yang menyerang kesehatan pencernaan dan paru-paru.
6. Mendukung Pertumbuhan Organ-Organ Bayi
Kandungan nutrisi yang banyak pada susu kolostrum ternyata sangat bermanfaat dalam menyempurnakan fungsi organ-organ vital bayi.
Contohnya kandungan protein tinggi di dalam kolostrum yang membantu penyusunan sel-sel, sehingga organ-organ seperti jantung dan mata bisa berkembang dengan baik.
Selain itu, cairan tersebut juga mengandung asam amino yang mendukung perkembangan otak dan sistem saraf bayi.
Berapa Banyak Kolostrum yang Dibutuhkan Bayi?
Kolostrum yang dihasilkan oleh Bunda sebetulnya hanya berupa cairan yang jumlahnya sedikit. Untuk itu, Bunda mungkin hanya memproduksi 1-4 sendok teh setiap hari.
Jumlah tersebut cukup untuk bayi baru lahir karena kebutuhan susunya belum banyak mengingat lambungnya masih kecil dan terbatas.
Selain itu, aliran cairan kolostrum cenderung lambat sehingga memungkinkan bayi untuk belajar menyusu dan melatih keterampilannya dalam mengisap, bernapas, dan menelan.
Apabila di awal-awal si Kecil tidak dapat menyusu, coba perah kolostrum menggunakan tangan Bunda. Cara ini umumnya dapat menghasilkan lebih banyak cairan kolostrum daripada menggunakan pompa ASI.
Seiring berjalannya waktu dan perkembangan sistem cerna bayi, jumlah cairan ASI yang dibutuhkan si Kecil akan meningkat.
Namun, ada masanya beberapa dari Bunda mungkin mengalami masa-masa produksi ASI kurang lancar. Untuk melancarkan produksi ASI, Bunda bisa melakukan sebagai berikut.
-
Melakukan pijatan pada puting payudara.
-
Rutin menyusui 2-3 jam agar selalu sesuai kebutuhan bayi.
-
Memompa ASI setelah selesai menyusui agar ASI di payudara menjadi kosong dan kembali memproduksi yang baru.
-
Mengompres payudara saat terasa keras.
-
Mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan produksi ASI, seperti pepaya, daun katuk, wortel, sayuran hijau, kacang-kacangan; serta rutin minum air putih 10-12 gelas sehari.
-
Perhatikan posisi pelekatan saat menyusui yang pas.
Baca Juga: Payudara Bengkak saat Menyusui? Ini Solusinya, Bun!
Nah, itu dia beberapa manfaat susu kolostrum serta kandungannya yang baik untuk bayi. Jumlah cairan kolostrum ASI memang tidak banyak, tapi keunggulan yang ada di dalamnya sangat baik bagi bayi.
Ingat, jangan ragu untuk pergi ke dokter bila Bunda mengalami masalah saat menyusui. Ini penting untuk memastikan bayi bisa mendapatkan manfaat ASI secara optimal sesuai kebutuhan.
Masih ingin tahu lebih banyak soal masa menyusui? Bunda bisa dapatkan lebih banyak informasi dan tips lengkap seputar menyusui, serta beragam resep sehat tinggi zat besi untuk memperlancar ASI dengan mengunduh Panduan Menyusui.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bun, dan terus semangat mengASIhi si Kecil, ya!
Referensi:
-
Colostrum – The Superfood For Your Newborn. (2021, September 11). American Pregnancy Association. https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/breastfeeding/colostrum-is-superfood-for-your-newborn/
-
Verywell. (2015). Colostrum is the Milk Your Baby Gets the First Time You Breastfeed. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/colostrum-the-first-breast-milk-431990
-
Streit, L. (2019, February 27). What Is Colostrum? Nutrition, Benefits, and Downsides. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/nutrition/bovine-colostrum#downsides
-
Colostrum: What Is It, Benefits & What To Expect. (2022). Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/body/22434-colostrum
-
Breastfeeding for beginners. (2022). BabyCenter India. https://www.babycenter.in/a613/breastfeeding-for-beginners