Facebook Pixel Code Kebutuhan ASI Bayi 0-6 Bulan dan Tanda Sudah Kenyang

Kebutuhan ASI Bayi 0-6 Bulan dan Jadwal Menyusuinya

Kebutuhan ASI Bayi 0-6 Bulan dan Jadwal Menyusuinya

 

Kebutuhan ASI bayi baru lahir berbeda dengan kebutuhan bayi usia 1 bulan, 3 bulan, dan seterusnya. Temukan takaran ASI yang tepat untuk si Kecil pada artikel di bawah ini.

Kebutuhan ASI Bayi 0-6 Bulan

Kebutuhan ASI si Kecil pada umumnya bertambah sekitar 30 ml setiap bulannya. Berikut ini perkiraan kebutuhan bayi dari baru lahir hingga usia 6 bulan: 

  • Bayi usia 1 hari  : 7 ml atau setara dengan 1 sdt lebih sedikit per menyusu.
  • Bayi usia 2 hari  : 15 ml atau setara dengan 3 sdt per menyusu. 
  • Bayi usia 3 hari  : 30ml atau setara dengan 2 sdm lebih sedikit per menyusu.
  • Bayi usia 7 hari  : 65 ml atau setara dengan 3,5 sdm per menyusu.
  • Bayi usia 2 bulan  : 120-150 ml per menyusu.
  • Bayi usia 4-6 bulan  : 120-180 ml per menyusu.

Berapa Lama Bayi Harus Menyusu Sampai Kenyang?

Pada dasarnya, tidak ada aturan seberapa sering atau seberapa lama bayi harus menyusu. Bunda hanya perlu memberikan ASI eksklusif sesuai dengan keinginan si Kecil. 

Untuk memastikan bayi bisa menyusu sampai kenyang, pastikan ia telah menghisap secara teratur selama minimal 10 menit dari setiap payudara Bunda.

Pastikan juga apakah perlekatan menyusui bayi sudah tepat, yaitu dagu menempel ke payudara, mulut terbuka lebar, bibir atas dan bawah terlipat keluar, serta pipi bayi tidak terlihat kempot saat mengisap.

Baca Juga: 10 Penyebab Bayi Tidak Mau Menyusu dan Cara Mengatasinya

Jadwal Menyusui Bayi 0-6 Bulan

Bayi memiliki kebiasan menyusu yang berbeda-beda. Jadi, sebaiknya Bunda mengikuti pola menyusu si Kecil. Berikut ini contoh jadwal menyusui supaya kebutuhan ASI bayi terpenuhi: 

Usia Bayi

Frekuensi Menyusu

Jumlah Menyusu dalam 1 Hari

0-1 minggu

2-3 jam sekali

8-12 kali

1-3 Bulan

2,5-3,5 jam sekali

7-9 kali

3 Bulan

3-4 jam sekali

6-8 kali

6 Bulan

4 jam sekali

6 kali 

 

Baca Juga: ASI Bertahan Berapa Lama di Suhu Ruang dan Cara Menyimpannya

 

DHA Dalam Minyak Ikan

Tanda Bayi Kenyang ASI

Apabila bayi sudah kenyang minum ASI biasanya ia akan menunjukkan tanda-tanda berikut ini: 

  • Melepaskan payudara Ibu.
  • Menjauhkan kepalanya dari puting Ibu. 
  • Menjadi lebih rileks dan tangannya tidak lagi mengepal. 
  • Bayi tampak puas dan senang.
  • Ia berhenti rewel sambil mengecapkan bibir. 
  • Tertidur saat menyusu dan suara hisapannya perlahan semakin tidak terdengar.
  • Mungkin bayi akan gumoh karena terlalu kenyang.
  • Pada 12-24 jam pertama, bayi buang air kecil sebanyak 1-2 kali. 
  • Usia 5 hari ke atas, buang air kecil sebanyak 6-8 kali sehari. Air seni jernih, tidak kekuningan. 
  • Usia 4-5 hari ke atas, feses warnanya kekuningan dengan butiran berwarna putih susu (seedy milk).
  • Pada usia 4 hari hingga 4 minggu, bayi BAB lebih dari 4 kali dalam satu hari. 
  • Setiap kali BAB, feses berjumlah sekitar 1 sendok makan. Bukan hanya noda.  
  • Berat badan bayi si Kecil tidak turun lebih dari 10% dibanding berat lahir. 

Baca Juga: Penyebab Bayi Muntah Setelah Minum ASI dan Solusinya

Tanda Bayi Lapar dan Kurang Minum ASI

Selain tanda-tanda kenyang, Bunda juga perlu tahu apa tanda-tandanya jika bayi masih lapar dan masih butuh ASI. Jadi, Bunda bisa segera menyusui si Kecil dan risiko gagal tumbuh karena kekurangan gizi tidak terjadi.

Berikut ini tanda-tanda kebutuhan ASI bayi belum tercukupi:

  • Bayi pipis kurang dari 6 kali dalam sehari setelah usia 5 hari.
  • Fesesnya masih berupa mekonium (berwarna hitam lengket) atau transisi antara hijau kecoklatan setelah 5 hari pertama.
  • Urin bayi berwarna kuning pekat.
  • Bayi sering rewel atau lesu. 
  • Menyusu kurang dari 10 menit.
  • Mulut dan mata bayi terlihat kering. 
  • Payudara lecet karena bayi tidak melekat dengan baik sehingga ia kurang minum ASI. 
  • Berat badan bayi belum kembali ke berat lahir pada hari ke 7-10. 

Apabila Bunda merasa khawatir kebutuhan ASI bayi tidak terpenuhi, bisa jadi cara menyusui yang selama ini Bunda terapkan kurang tepat atau produksi ASI kurang lancar.

Mungkin juga ada faktor lain yang mempengaruhi, seperti masalah pada hormon prolaktin yang perlu dikonsultasikan ke dokter. Jangan ragu konsultasi untuk mendapatkan penanganan yang tepat, ya.

 

Untuk dapatkan tips menyusui yang lebih lengkap, Bunda bisa unduh Panduan Bunda Menyusui secara gratis. Bunda juga bisa mendapatkan beragam resep makanan lezat yang sehat dan tinggi zat besi untuk bantu Bunda lancar menyusui.

 

Referensi:

  1. Christiano, D. (2019, August 28). Baby Feeding Schedule: A Guide to the First Year. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/parenting/baby-feeding-schedule#how-often-to-feed
  2. IDAI | Manajemen Laktasi. (2019). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/manajemen-laktasi
  3. CDC. (2022, April 11). How Much and How Often to Breastfeed . Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/breastfeeding/how-much-and-how-often.html
  4. Crider, C. (2020, September 25). Your Newborn’s Stomach Size Is Smaller Than You Think. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/baby/your-newborns-stomach-size-is-smaller-than-you-think#takeaway
  5. IDAI | ASI SAYA KURANG ? (2017). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/asi-saya-kurang
  6. CDC. (2021, July 22). Signs Your Child is Hungry or Full . Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/mealtime/signs-your-child-is-hungry-or-full.html

Artikel Terpopuler