Facebook Pixel Code Tanda Bayi Dehidrasi, Bahayanya, dan Cara Mengatasinya

Tanda Bayi Dehidrasi, Bahayanya, dan Cara Mengatasinya

Tanda Bayi Dehidrasi, Bahayanya, dan Cara Mengatasinya

 

Salah satu tanda bayi dehidrasi adalah frekuensi buang air kecil yang kurang. Ketahui penyebab, ciri lain, apa bahaya dehidrasi untuk bayi, hingga cara mengatasi di sini yuk, Bun!

Penyebab Dehidrasi pada Bayi

Dehidrasi adalah kondisi tubuh kekurangan cairan. Umumnya, bayi memang akan kehilangan cairan lewat buang air kecil, buang air besar, keringat, menangis, dan bahkan saat bernapas.

Bila bayi sampai dehidrasi, cairan yang keluar lebih banyak daripada asupan cairan yang masuk ke dalam tubuh.

Dehidrasi pada bayi sering disebabkan oleh muntah, diare, atau kombinasi keduanya. Dehidrasi juga dapat terjadi pada bayi yang kesulitan menyusu akibat sariawan, sakit tenggorokan, demam, atau kepanasan (overheating).

Tanda Bayi Dehidrasi

Bagaimana cara mengetahui bayi dehidrasi? Umumnya si Kecil akan menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut:

1. Bayi Terlihat Lemas

Saat bayi dehidrasi, ia sangat mungkin tidak bergairah untuk beraktivitas seperti biasanya. Ini disebabkan rasa lemas yang dirasakan bayi akibat kekurangan cairan.

2. Lebih Jarang Buang Air Kecil

Normalnya bayi bisa buang air kecil sekitar 5-6 kali dalam sehari. Urin yang normal memiliki warna yang jernih dan tidak terlalu pekat.

Tanda bayi dehidrasi adalah frekuensi buang air kecil yang berkurang dan warna urinnya menjadi lebih pekat.

3. Mulut dan Lidah Kering

Mulut dan lidah yang kering dapat dikenali melalui bibir yang pecah-pecah. Dehidrasi pada bayi mengakibatkan penurunan produksi air liur, yang menyebabkan munculnya gejala mulut kering.

4. Mata yang Tampak Cekung

Ketika bayi mengalami dehidrasi, gejalanya juga dapat terlihat dari tampilan matanya yang terlihat agak cekung.

5. Tidur Lebih Lama dari Biasanya

Tanda bayi dehidrasi berikutnya adalah cenderung tidur lebih lama, lagi-lagi karena merasa lemas.

Jika tidak ditangani dengan cepat, kondisi dehidrasi dapat berkembang menjadi syok yang merupakan kondisi serius dan mengancam jiwa.

Baca Juga: Bayi Baru Lahir Tidur Terus, Normalkah?

6. Ubun-Ubun Bayi Terlihat Cekung

Ketika bayi dehidrasi, titik lunak di kepala yang dikenal sebagai ubun-ubun bisa terlihat cekung.

Kulit ubun-ubun bayi lebih tipis daripada bagian tubuh lainnya. Ketika bayi dehidrasi, lapisan jaringan kulit ubun-ubun kehilangan cairan sehingga menjadi kurang berisi dan tidak lagi kenyal. 

7. Tidak Keluar Air Mata saat Menangis

Ciri-ciri bayi dehidrasi berikutnya adalah tidak mengeluarkan air mata saat menangis.

Bayi yang dehidrasi sangat mungkin tidak mengeluarkan air mata karena kurangnya cairan di dalam tubuh yang dapat mempengaruhi produksi air mata.

8. Tangan dan Kaki Terasa Dingin

Ciri lain dari dehidrasi pada bayi adalah tangan dan kaki bayi yang terasa lebih dingin dari biasanya.

Ini bisa terjadi karena dehidrasi dapat mempengaruhi sirkulasi darah pada tubuh.

9. Bernapas Lebih Cepat dari Biasanya

Pada kasus yang parah, pernapasan serta detak jantung si Kecil lebih cepat dari biasanya adalah tanda bayi dehidrasi.

Hal ini adalah respons tubuh terhadap kekurangan cairan yang mempengaruhi fungsi jantung dan sistem pernapasan si Kecil.

10. Bayi Mudah Rewel

Bayi punya keterbatasan untuk berkomunikasi atau menjelaskan apa yang dirasakan. Ia hanya punya satu cara yang sederhana untuk berkomunikasi, yaitu dengan menangis.

Oleh karenanya, saat ia merasa tidak nyaman atau sakit, mereka akan mengungkapkan lewat tangisan dan sangat mungkin juga membuat bayi lebih rewel.

11. Turgor Kulit Lambat

Turgor adalah kadar kelenturan kulit untuk memastikan apakah bayi kekurangan cairan atau tidak.

Bunda bisa cek turgor kulit bayi dengan menarik lembut kulit perut si Kecil, lalu lepaskan. Jika kulit perut si Kecil cepat membal kembali ke keadaan semula, tandanya ia tidak dehidrasi.

Namun jika setelah ditarik, kulit bayi kembali sangat lambat (lebih dari 2 detik), ini tanda bayi dehidrasi.

Bahaya Dehidrasi pada Bayi 

Dehidrasi tidak boleh disepelekan karena bisa menjadi kondisi berbahaya jika tidak ditangani dengan tepat.

Bahaya dehidrasi pada bayi dapat menjadi serius karena akan mempengaruhi kerja organ vital tubuh. Pasalnya, tubuh membutuhkan cukup cairan untuk memproduksi cukup darah.

Tanpa pasokan darah yang cukup, organ vital seperti jantung dan otak tidak berfungsi seperti biasanya. Dalam kasus yang parah, si Kecil butuh perawatan khusus di NICU.

Cara Mengatasi Bayi Dehidrasi

Segera bawa ke dokter bila dehidrasi terjadi pada bayi baru lahir atau di bawah 3 bulan. Bunda juga perlu mengetahui apa yang harus dilakukan jika bayi sampai mengalami dehidrasi, yaitu:

  • Susui si Kecil sesering mungkin, terutama saat ia minum dalam jumlah sedikit.
  • Pada bayi 6 bulan ke atas, berikan air putih sebagai selingan sumber cairan.
  • Pindahkan bayi ke area yang lebih sejuk dan lepaskan pakaian atau selimut, untuk menghindari panas yang berlebihan.
  • Hindari berikan cairan rehidrasi oral (oralit) tanpa konsultasi terlebih dulu pada dokter.

Baca Juga: Agar Tidak Dehidrasi, Ini 10 Cara Ampuh Bangunkan Bayi untuk Menyusu

Kapan Harus Dibawa ke Dokter?

Selain faktor usia bayi di bawah 3 bulan, pertolongan medis juga dibutuhkan bayi yang usianya lebih besar jika mengalami gejala yang cukup parah, seperti:

  • Muntah yang terjadi secara berulang selama lebih dari 24 jam.
  • Diare pada bayi yang berlanjut selama lebih dari 2 minggu.
  • BB bayi tidak bertambah atau bahkan mengalami penurunan berat badan akibat muntah atau diare.
  • Ubun-ubun bayi tampak cekung.
  • Bayi tidak mau menyusu.
  • Muntah berwarna hijau cerah, merah, atau cokelat.
  • Bayi terlihat sangat lemas dan rewel.

Demikian penjelasan seputar tanda bayi dehidrasi, bahaya, dan cara menanganinya. Hal terpenting dalam mencegah dehidrasi adalah pastikan si Kecil mendapatkan cairan cukup, Bun.

Bunda juga dapat berkonsultasi terkait nutrisi, pola asuh, dan tumbuh kembang si Kecil lewat chat interaktif di Sahabat Bunda Generasi Maju.

Jangan ragu untuk berbagi momen kebahagiaan maupun kecemasan Bunda. Yuk, hubungi sekarang juga, Bun!

Referensi:

  1. IDAI | Perawatan Bayi Baru Lahir. (2014). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perawatan-bayi-baru-lahir
  2. IDAI | Kebutuhan Air pada Anak. (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kebutuhan-air-pada-anak
  3. ‌Signs of Dehydration in Infants & Children. (2023). HealthyChildren.org. https://www.healthychildren.org/English/health-issues/injuries-emergencies/Pages/dehydration.aspx
  4. ‌Dehydration (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2023). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/dehydration.html
  5. ‌Kids Health Information : Dehydration. (2018). Rch.org.au. https://www.rch.org.au/kidsinfo/fact_sheets/Dehydration/
  6. ‌NHS Choices. (2023). Dehydration. https://www.nhs.uk/conditions/dehydration/
  7. Verywell. (2022). How To Tell If Your Child Is Dehydrated. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/symptoms-of-dehydration-2634337

Artikel Terpopuler