Facebook Pixel Code Imunisasi Terbaru IDAI 2023 untuk Bayi Baru Lahir

Urutan Imunisasi untuk Bayi Baru Lahir, Terbaru dari IDAI 2023

Urutan Imunisasi untuk Bayi Baru Lahir, Terbaru dari IDAI 2023

Sistem imun bayi belum terbentuk sempurna seperti orang dewasa atau anak-anak yang usianya lebih besar. Oleh karena itu, salah satu langkah terpenting untuk menjaga kesehatan bayi sejak baru lahir adalah dengan melengkapi jadwal imunisasi bayi secara tepat waktu dan sesuai urutan yang telah dianjurkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 

Simak urutan pemberian imunisasi pada bayi baru lahir hingga usia 24 bulan pada artikel ini!

Alasan Mengapa Urutan Imunisasi Bayi Harus Benar

Imunisasi adalah upaya untuk membangun kekebalan tubuh si Kecil lewat pemberian vaksin sehingga mencegah penularan penyakit menular berbahaya.

Vaksin sendiri terbuat dari bakteri atau virus tertentu yang telah dilemahkan atau dimatikan untuk memancing terbentuknya antibodi di dalam tubuh bayi terhadap penyakit tertentu. Antibodi inilah yang kelak berperan sebagai tentara di dalam tubuh dan siap melindungi si Kecil setiap kali bakteri atau virus sejenis menyerang. 

Pada dasarnya, bayi sudah punya kekebalan tubuh alami yang diperoleh semenjak berada di dalam kandungan. Namun, kekebalan tersebut berangsur-angsur menurun sehingga perlu diperkuat lewat pemberian vaksin. 

Nah, jadwal imunisasi dibuat berurutan dan harus didapatkan sesuai jadwal agar si Kecil bisa mendapatkan proteksi yang optimal ketika tubuhnya sangat membutuhkan, yaitu saat kekebalan tubuhnya menurun terhadap suatu penyakit.

Saking pentingnya peran imunisasi dalam menjamin kesejahteraan hidup si Kecil di masa depan, seluruh negara yang menjadi anggota Badan Kesehatan Dunia  (WHO) memiliki program imunisasinya masing-masing. 

Di Indonesia sendiri, Kementerian Kesehatan Indonesia menganjurkan setiap anak mendapatkan imunisasi wajib dan tambahannya dari sejak usia 0 hingga 18 tahun. 

Baca juga: Curiga Vaksin Palsu? Ini yang Bisa Bunda Lakukan

Urutan Imunisasi untuk Bayi Baru Lahir hingga 24 Bulan

Seperti yang telah dijelaskan di atas, urutan imunisasi harus tepat agar vaksin mampu memberikan perlindungan dan kekebalan yang optimal. 

Oleh karena itu, IDAI bersama Kementerian Kesehatan RI sudah merancang Jadwal Imunisasi Wajib yang sesuai dengan usia si Kecil. Pada tahun 2023 ini, Kementerian Kesehatan menambahkan 4 jenis vaksin ke dalam urutan program imunisasi nasional.

Keempat jenis vaksin tersebut adalah vaksin Pneumokokus Konyugasi (PCV) untuk mencegah pneumonia (radang paru), vaksin Human Papiloma Virus (HPV) untuk mencegah kanker leher rahim, vaksin Rotavirus (RV) untuk mencegah diare berat, dan vaksin Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV) dosis kedua untuk memperkuat perlindungan dari polio.

Berikut urutan imunisasi bayi usia 0-24 bulan yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI):

Usia Bayi 

Jenis Imunisasi

Segera setelah lahir dan kurang dari 24 jam dari waktu lahir

  • Hepatitis B (HB-0)


 

0-1 bulan

  • BCG

  • Polio 0

2 bulan

  • Hepatitis B (HB-1)

  • Polio 1

  • DPT 1

  • Hib 1

  • PCV 1

  • Rotavirus 1

3 bulan

  • Hepatitis B (HB-2) 

  • Polio 2

  • DPT 2

  • Hib 2

4 bulan

  • Hepatitis (HB-3)

  • Polio 3

  • DPT 3

  • Hib 3

  • PCV 2

  • Rotavirus 2

6 bulan

  • PCV 3

  • Rotavirus 3 (P)

  • Influenza 1 (kemudian diulang setiap 1 tahun sekali)

9 bulan

  • MR

  • JE 1 (di daerah endemis)

12 bulan

  • Varisela 1

  • Hepatitis A 1

18 bulan

  • Booster Hepatitis B

  • Booster Polio 

  • Booster DPT 

  • Booster Hib

  • Booster MR/MMR

  • Tifoid

24 bulan

  • Tifoid (kemudian diulang setiap 3 tahun 1 dosis)

  • JE 2 (di daerah endemis)

Rentang usia 12-15 bulan 

  • Booster PCV

Rentang usia 12-18 bulan

  • Varisela 1 dan 2

Rentang usia 12-24 bulan

  • Hepatitis A 1 dan 2

 

Baca Juga: 7 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Imunisasi Dasar Anak

Memahami Jenis-Jenis Imunisasi untuk Bayi Baru Lahir

Bagi bayi, ada setidaknya 5 jenis imunisasi dasar yang diwajibkan oleh pemerintah dan 8 imunisasi tambahan harus diberikan secara berurutan. Bunda dapat membawa si Kecil ke Posyandu atau Puskesmas terdekat untuk mendapatkannya. 

Berikut penjelasan jenis-jenis imunisasi yang harus didapatkan bayi baru lahir secara berurutan hingga ia berusia 24 bulan: 

1. Imunisasi HB (Hepatitis B)

Imunisasi HB digunakan untuk melindungi bayi dari infeksi virus hepatitis B yang dapat menyebabkan pengerasan hati yang berujung pada kegagalan fungsi hati dan kanker hati. 

Vaksin ini sebaiknya diberikan kepada bayi sebelum usianya 24 jam setelah lahir. Nah, sebelum penyuntikan vaksin hepatitis B, bayi terlebih dahulu diberi suntikan vitamin K1 minimal 30 menit sebelumnya. 

Namun, bagi bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2000g, imunisasi hepatitis B sebaiknya ditunda hingga bayi berusia 1 bulan atau lebih. 

Selain faktor berat badan bayi, ada kondisi khusus lain yang perlu diperhatikan Bun untuk pemberian imunisasi HB yaitu ketika ibu positif terinfeksi virus hepatitis B atau secara medis disebut HBsAg positif..

Apabila Bunda melahirkan positif terinfeksi virus hepatitis B, bayi harus segera diberikan imunisasi HB dan HBlg (imunoglobulin hepatitis B) maksimal 7 hari setelah lahir. Namun suntikan ini tidak dianggap sebagai vaksin dosis pertama. 

Vaksin dosis pertama akan diberikan pada bayi bersamaan dengan imunisasi DPT. 

2. Imunisasi Polio

Imunisasi polio digunakan untuk mencegah bayi terinfeksi virus polio yang dapat menyebabkan kecacatan permanen hingga kematian.

Virus polio dapat menyerang usia berapapun, namun anak-anak dengan usia di bawah 5 tahun lebih rentan terhadap virus ini. 

Imunisasi polio merupakan cara terbaik untuk melindungi si Kecil dari virus ini sebab tidak ada obat untuk penyakit polio.

3. Imunisasi BCG

Imunisasi BCG (Bacillus Calmette and Guerin) digunakan untuk melindungi si Kecil dari TBC (Tuberkulosis) berat seperti radang selaput otak.

Vaksin BCG merupakan jenis bakteri hidup yang telah dilemahkan dan sebaiknya diberikan segera setelah bayi lahir atau sesegera mungkin sebelum bayi berusia 1 bulan.  

4. Imunisasi DPT

Imunisasi DPT digunakan untuk mencegah tiga jenis penyakit yaitu difteri, pertusis dan tetanus menghinggapi tubuh si Kecil. Vaksin ini mulai dapat diberikan kepada bayi mulai dari usia 6 minggu. 

5. Imunisasi MR/MMR

Imunisasi MR digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi campak (Measles) dan campak Jerman (Rubella) yang sangat menular. 

Sementara itu, imunisasi MMR terdiri dari tiga komponen vaksin yaitu gondongan (Mumps), campak (Measles), dan campak Jerman (Rubella). 

Vaksin MR itu sendiri merupakan pengganti vaksin MMR yang kini sudah tidak tersedia di fasilitas kesehatan Indonesia. 

6. Imunisasi Hib

Imunisasi Hib digunakan untuk mencegah infeksi haemophilus influenza tipe B, bakteri yang menyebabkan penyakit berbahaya seperti pneumonia (radang paru-paru), meningitis (radang otak), infeksi telinga (otitis media), dan lian-lain.

Penyakit ini kerap menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun. Bunda dapat mendapatkan imunisasi ini secara gratis di Posyandu terdekat. Umumnya si Kecil akan mendapatkan vaksin ini saat berusia 2,3,dan 4 bulan. 

7. Imunisasi PCV

Berdasarkan jadwal imunisasi IDAI terbaru 2023, imunisasi PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine) diberikan sebanyak dua kali. Dosis pertama saat berusia 0-11 bulan dan satu kali saat anak usia 12-24 bulan.

Vaksin ini digunakan untuk mencegah penyakit akibat infeksi bakteri streptococcus pneumoniae. Umumnya penyakit ini menyerang anak-anak dibawah usia 5 tahun. 

8. Imunisasi Rotavirus

Imunisasi rotavirus diberikan untuk mencegah si Kecil terjangkit diare berat dan komplikasi yang disebabkan oleh virus Rota seperti muntaber atau gastroenteritis. 

Guna memberikan perlindungan yang tinggi dan merata, pemberiannya direkomendasikan sebanyak 3 kali yakni saat bayi berusia 2, 3 dan 4 bulan. Vaksinasi RV diberikan melalui tetes mulut, bukan dengan suntikan.

9. Imunisasi JE (Japanese Encephalitis)

Japanese encephalitis adalah penyakit radang otak yang disebabkan infeksi virus dari gigitan nyamuk. Ini merupakan penyakit radang otak tersering di sebagian besar Asia, termasuk Indonesia. 

Imunisasi JE penting untuk si Kecil sebab virus ini dapat menyebabkan gejala gangguan saraf hingga kematian. Gangguan saraf yang umumnya muncul adalah kelumpuhan gangguan motorik halus, epilepsi, kebutaan, penurunan kemampuan kognitif, dan lain sebagainya.  

10. Imunisasi Varisela

Ketika masih anak-anak, Bunda pasti sering melihat teman sekelas atau malah mengalami sendiri penyakit cacar air.

Nah, imunisasi varisela digunakan untuk mencegah si Kecil terkena cacar air yang sifatnya sangat mudah menular. 

11. Imunisasi Hepatitis A 

Imunisasi hepatitis A digunakan untuk mencegah infeksi virus hepatitis A yang dapat menyebabkan peradangan pada organ hati. 

12. Imunisasi Tifoid 

Vaksin tifoid adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah demam tifoid yang disebabkan oleh Salmonella typhi. Demam yang disebabkan oleh virus ini dapat menimbulkan komplikasi serius seperti pendarahan saluran cerna, meningitis, pneumonia, dan delirium.  

13. Imunisasi Influenza

Influenza merupakan penyakit yang sangat sering menjangkiti anak-anak. Influenza memiliki gejala yang lebih berat dari batuk-pilek biasa dan memiliki risiko lebih tinggi untuk terjadi komplikasi seperti pneumonia. 

Nah, vaksin influenza berfungsi secara efektif untuk mencegah penularan serta menekan risiko komplikasi influenza yang berat.

Baca juga: Mengatasi Anak Demam Setelah Imunisasi

Nah, itulah Bunda jadwal imunisasi bayi yang harus didapat secara urut dan tepat waktu. Jangan lupa, selain dengan imunisasi, Bunda juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh si Kecil dengan memberinya ASI eksklusif dan MPASI yang bergizi setelah ia memasuki usia 6 bulan. 

Jika Bunda masih punya pertanyaan seputar imunisasi, keluhan medis, dan tips-tips optimalkan tumbuh kembang si Kecil, yuk hubungi Sahabat Bunda Generasi Maju sekarang juga! Sahabat Bunda siap sedia membantu selama 24/7.

 

Referensi tambahan: 

  1. IDAI | Jadwal Imunisasi Anak IDAI 2023. (2023). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/jadwal-imunisasi-anak-idai

Artikel Terpopuler