Riwayat Kesehatan
Deteksi dini gejala alergi bisa membantu orang tua memelihara kesehatan anak secara lebih optimal. Bagaimana cara melakukannya?
Meningkatnya kasus alergi beberapa waktu belakangan ini membuat banyak orang tua was-was akan kondisi kesehatan buah hati. Alergi dapat membuat aktivitas buah hati terganggu sehingga mengurangi keceriaannya. Namun, Bunda tidak perlu khawatir, alergi dapat ditangani apabila orang tua melakukan tiga langkah, yaitu Kenali, Konsultasikan, dan Kendalikan. Tiga langkah yang disebut sebagai 3K ini merupakan kunci awal untuk menangani gejala alergi.
Selain itu, mendeteksi gejala alergi sekaligus mengetahui faktor-faktor pemicu alergi sedini mungkin penting untuk mengendalikan alergi. Beberapa cara di bawah ini bisa Bunda terapkan pada buah hati:
1. Deteksi Riwayat Kesehatan Orang Tua
Risiko alergi pada anak bisa diperkirakan dengan mengamati riwayat kesehatan orang tua. Jika kedua orang tua mengidap alergi, risiko anak mengalami alergi adalah 40-80%. Jika salah satu orang tua alergi, risikonya menjadi 20-40%. Jika kedua orangtua tidak menderita alergi, buah hati masih tetap berisiko mengalami alergi antara 5-15%. Kian tinggi risiko, orang tua perlu lebih cermat mengantisipasi kondisi alergi yang kemungkinan akan dialami buah hati.
2. Deteksi dari Dalam Kandungan
Secara teori, deteksi dini alergi sudah bisa dilakukan sejak dalam kandungan. Meski masih perlu dilakukan penelitian mendalam, sebuah studi yang dipublikasikan di World Allergy Organization Journal (2009) mengungkapkan, paparan terhadap zat alergen tertentu pada ibu hamil bisa memicu respons imun pada janin. Selain itu, perubahan gerakan janin juga diduga memiliki korelasi terhadap risiko timbulnya alergi pada buah hati di kemudian hari; gerakan janin yang amat meningkat terutama pada malam hingga pagi hari merupakan faktor prediktif yang cukup kuat bahwa buah hati berisiko alergi.
3. Deteksi pada Usia Batita
Gejala alergi bisa muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari suara napas berat (berbunyi "grok-grok") pada bayi, sakit perut (kolik), kulit sensitif (sering muncul bintik atau bisul kemerahan pada pipi, telinga, dan daerah yang tertutup popok), sering menderita pilek berkepanjangan, sering bersin dan batuk terutama malam dan pagi hari, kotoran telinga berlebihan, dan sebagainya. Jika buah hati mengalami gejala tersebut, konsultasikan pada dokter mengenai kemungkinan ia menderita alergi.
4. Deteksi secara Ilmiah
Jika buah hati mengidap alergi, Bunda bisa memastikan zat-zat apa saja yang menjadi faktor pencetusnya melalui tes berikut ini:
- Skin Prick Test (Tes Tusuk)
Melalui Skin Prick Test (SPT), dokter akan meneliti reaksi tubuh terhadap lebih dari 33 jenis alergen, mulai dari alergen yang dihirup (debu, tungau, serbuk bunga, dll) sampai alergi makanan (susu, seafood, kacang, dll). Pemeriksaan dimulai dengan cara meneteskan beberapa jenis cairan alergen pada kulit area lengan bawah untuk selanjutnya dilakukan penusukan/pencukitan pada kulit tersebut menggunakan jarum khusus. Hasil tes bisa diketahui dalam 15-20 menit.
- Tes Darah
Pemeriksaan akan dilakukan terhadap sampel darah yang diambil dari tubuh anak. Tes darah biasanya dilakukan terhadap pasien alergi yang tidak bisa menjalani SPT karena berbagai penyebab. Dibandingkan SPT, tes darah membutuhkan biaya yang lebih tinggi meskipun akurasi hasilnya terbilang setara.
- Uji Tempel Kulit
Pemeriksaan ini dilakukan untuk evaluasi reaksi hipersensitivitas tipe lambat. Uji tempel kulit dilakukan dengan cara menempelkan alergen pada kulit selama 2-3 hari.
Baca Juga: Tes Alergi Bagi Anak Anda
Jadi, jangan abai dengan alergi buah hati, ya Bun. Yuk #TanggapAlergi dengan 3K agar buah hati #TetapCeria menjalani hari-harinya.
Reference:
- http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/perlukah-tes-alergi
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2999828/
- https://www.allergyuk.org/diagnosis--testing-of-allergy/diagnosis-and-testing
- http://www.mdedge.com/ccjm/article/95541/immunology/allergy-blood-testing-practical-guide-clinicians
- http://www.mdedge.com/ccjm/article/95541/immunology/allergy-blood-testing-practical-guide-clinicians