Bunda tentu familiar dengan istilah alergi pada anak? Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), alergi dapat terjadi bila sistem kekebalan si Kecil memiliki sensitivitas berlebihan terhadap zat tertentu, yang tidak menimbulkan masalah bagi orang lain. Salah satu jenis alergi yang sering terjadi pada anak adalah alergi makanan, termasuk alergi protein susu sapi.
Pada si Kecil dengan alergi susu sapi, ia akan menunjukkan bermacam gejala saat terpapar dengan pencetus berupa susu sapi atau produk turunannya. Misalnya pilek, batuk, muntah, sakit perut, diare berdarah, kulit kemerahan, hingga reaksi alergi yang lebih berat seperti syok.
Alergi susu sapi pada anak yang tidak ditangani dengan tepat dapat mempengaruhi tumbuh kembang karena umumnya gejala terjadi pada masa awal kehidupan yang menentukan masa depannya. Bunda bisa terapkan tips-tips berikut di rumah untuk mengendalikan alergi susu sapi pada si Kecil.
1. HINDARI PENCETUS
Cara mengatasi alergi yang paling utama dan optimal adalah dengan menghindari pencetus atau alergen penyebab. Jika si Kecil alergi protein susu sapi, jangan berikan ia makanan atau minuman yang mengandung susu sapi dan produk turunannya seperti keju, mentega, yoghurt, dan sejenisnya. Bunda, tetap konsultasikan kondisi si Kecil dengan dokter anak untuk mendapatkan diagnosis dan arahan yang tepat. Tetap konsultasikan dengan Dokter untuk mendapatkan diagnosa dan arahan yang tepat.
Untuk melengkapi menu harian si Kecil yang berusia di atas 1 tahun, Bunda bisa mencari alternatif susu sapi seperti formula soya yang menjadi salah satu rekomendasi IDAI. Susu formula Formula soya terfortifikasi dapat menjadi pilihan Bunda karena biasanya sudah dilengkapi dengan zat-zat gizi yang dibutuhkan si Kecil sesuai tahapan usianya.
2. ASUPAN GIZI SEIMBANG
Untuk si Kecil berusia 1 tahun ke atas, usahakan makan 3 kali sehari. Sama dengan anak yang tidak alergi susu sapi, si Kecil harus makan makanan dengan komposisi zat gizi lengkap. Mudahnya, ikuti saja ISI PIRINGKU sesuai arahan Kementerian Kesehatan, Bun. Di dalam satu piring, Isi setengah piring dengan sayur dan buah. Sisa setengah piringnya Bunda bagi lagi dengan komposisi 2/3 makanan pokok (roti, kentang, nasi) dan 1/3 lauk-pauk.
Lengkapi menu makan si Kecil dengan 2-3 kali selingan atau camilan. Sebaiknya, selingan diberikan 1-2 jam sebelum atau sesudah makan besar. Lebih aman jika Bunda memasak sendiri camilan si Kecil. Jika resep camilan menggunakan susu sapi, Bunda bisa menggantinya dengan susu formula soya terfortifikasi. Namun jika Bunda memutuskan untuk membeli, pastikan camilan tersebut tidak mengandung susu sapi atau produk turunannya. Pastikan juga si Kecil makan makanan yang sudah matang sempurna ya, Bun.
3. JAGA KEBERSIHAN DIRI DAN LINGKUNGAN
Faktor lingkungan yang sehat berpengaruh tidak hanya pada anak dengan alergi susu sapi tetapi pada semua anak yang mempunyai gejala alergi. Oleh karena itu, untuk mencegah dan mengurangi risiko terjadinya alergi pada si Kecil, Bunda sebaiknya menjaga kebersihan lingkungan rumah dan mengajak si Kecil untuk rajin membersihkan diri.
Bersihkan rumah dari debu, tungau, dan kotoran binatang. Pastikan juga si Kecil selalu menghindari asap rokok. Ajarkan si Kecil mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 30 detik setiap sebelum makan dan sesudah memegang benda kotor. Sehabis bepergian dari luar, ajak ia mandi sebelum menyentuh barang-barang lain di rumah.
4. AKTIVITAS FISIK DAN BERJEMUR
Kemenkes menganjurkan agar Bunda dan si Kecil rutin melakukan aktivitas fisik setiap hari selama 30 menit. Biarkan ia bermain sambil berlari-lari, memanjat, dan berguling asalkan ia mandi setelahnya. Bunda juga bisa mengajaknya menari mengikuti lagu favoritnya.
Ajak si Kecil berjemur selama 15-20 menit di antara pukul 8-11 pagi sesuai rekomendasi Kemenkes. Lakukan sebanyak 3 kali dalam seminggu. Sinar matahari penting untuk pembentukan vitamin D yang membantu pembentukan tulang dan menjaga daya tahan tubuh si Kecil yang alergi susu sapi.
Sumber:
- Kuliah Whats App dengan dr. Molly Dumakuri Oktarina, Sp.A(K). 15 Juni 2020. Pukul 14.00 – 15.00
- - https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/mengenali-alergi-susu-sapi-pada-anak
- - https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/apa-ya-penghindaran-pencetus-ini
- - http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/
- penyakit-gangguan-metabolik/cukup-vitamin-d-dan-sinar-matahari-agar-mencapai-kepadatan-tulang-yang-optimal
- - Pedoman Umum Gizi Seimbang 2014