Semua orang tua pasti menginginkan anaknya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Memahami milestone tumbuh kembang si Kecil sangat penting untuk memastikan si Kecil tumbuh dengan sehat, karena milestone tumbuh kembang si Kecil membantu memberikan indikasi awal bila si Kecil memiliki masalah kesehatan, baik fisik maupun mental. Salah satu milestone yang perlu jadi perhatian Bunda adalah tahapan perkembangan kognitif anak usia dini.
Perkembangan Kognitif Anak
Perkembangan kognitif sangat penting bagi tumbuh kembang si Kecil, karena kemampuan kognitif merupakan fondasi dari kemampuan belajar si Kecil dalam jangka panjang. Kemampuan kognitif anak tak hanya mencakup kemampuan si Kecil untuk berpikir, belajar, memecahkan masalah, dan bereksplorasi, tapi juga berhubungan dengan perkembangan kemampuan bahasa dan sosial si Kecil.
Itulah sebabnya, memastikan kemampuan kognitif si Kecil berkembang secara optimal sejak dini sangat penting bagi tumbuh kembang anak hingga dewasa.
Dilansir dari buku Introduction to Psychology oleh University of Minnesota, psikolog asal Swiss, Jean Piaget, memiliki teori bahwa anak-anak mengembangkan kemampuan kognitif secara bertahap dan dengan urutan tertentu. Seiring dengan pertambahan usianya, anak mengembangkan skema, yaitu pola pengetahuan dalam memori jangka panjang yang membantu anak-anak mengingat, mengatur, dan merespon informasi.
Ketika anak-anak mempelajari atau mengalami suatu hal baru, mereka mencoba menyesuaikan pengetahuan baru tersebut dengan skema yang sudah mereka pelajari sebelumnya. Dengan kata lain, pengembangan kognitif anak usia dini tidak hanya penting untuk perkembangan kemampuan kognitifnya saja, tapi juga perkembangan kemampuan lain seperti kemampuan visual, bahasa, dll.
Tahap Perkembangan Kognitif Anak
Perkembangan kemampuan kognitif si Kecil berjalan beriringan dengan pertambahan usianya, tapi perkembangan paling pesat terjadi pada 5 tahun pertama hidupnya. Tahapan perkembangan kemampuan kognitif anak sejak bayi hingga usia 5 tahun bisa Bunda simak berikut ini.
Usia 0-6 bulan
Walaupun baru lahir, si Kecil sudah bisa melihat benda yang berada di hadapannya dan menunjukkan reaksi terhadap suara yang dia dengar seperti mencari sumber suara atau menangis saat mendengar suara keras.
Saat mencapai usia 6 bulan, si Kecil tak hanya menunjukkan reaksi terhadap suara yang dia dengar, tapi juga berusaha untuk meraih atau mendekati sumber suara. Si Kecil juga bisa mengamati benda dan lingkungan di sekitarnya serta menggunakan tangan dan mulutnya untuk mengeksplorasi benda-benda di sekitarnya.
Cara Memaksimalkan Perkembangan Kognitif Anak Usia 0-6 bulan
Beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk memaksimalkan perkembangan kognitifnya, antara lain:
-
Bicaralah dengan si Kecil sambil memastikan dia dapat melihat wajah dan mata Bunda
-
Bacakan buku untuk bayi dengan intonasi sambil menunjuk gambarnya.
-
Usahakan untuk mengganti aktivitas sebelum bayi mulai rewel karena merasa bosan.
-
Tempatkan mainan dalam jarak yang terlihat, tetapi jauh dari jangkauan si Kecil.
Usia 6-9 bulan
Pada usia 6 bulan, si Kecil sudah bisa menggenggam benda dengan baik, bahkan memindahkan benda dari tangan kanan ke tangan kiri, dan sebaliknya. Kemampuan ini terus berkembang hingga usia 9 bulan, ketika si Kecil bisa mengambil benda berukuran kecil menggunakan telunjuk dan jempolnya. Si Kecil bahkan sudah bisa membalik halaman buku, lho! Selain itu, pada usia 9 bulan, si Kecil juga sudah memahami permainan sederhana seperti ‘cilukba’.
Cara Memaksimalkan Perkembangan Kognitif Anak Usia 6-9 bulan
Bunda bisa memaksimalkan perkembangan kognitif bayi Anda dengan berbagai cara, termasuk:
-
Memberinya pujian saat si Kecil punya keterampilan baru
-
Menyediakan berbagai benda atau mainan di sekelilingnya
-
Membacakan buku untuk si Kecil
-
Memainkan permainan sederhana yang mengasah kemampuan berpikirnya, seperti memasukkan balok ke dalam wadah lalu mengeluarkannya kembali
-
Menari, bermain musik, dan bernyanyi bersama si Kecil
Usia 9-12 bulan
Kemampuan kognitif si Kecil terus berkembang pada usia 12 bulan, termasuk kemampuan untuk memahami instruksi sederhana seperti ‘ambil mainan’. Si Kecil juga sudah memahami fungsi dan nama dari beberapa benda sederhana yang digunakan sehari-hari, seperti cangkir untuk minum, sisir untuk menyisir rambut, dll.
Cara Memaksimalkan Perkembangan Kognitif Anak Usia 9-12 bulan
Di usia ini, memaksimalkan perkembangan kognitif si Kecil bisa dilakukan dengan berbagai cara, yakni:
-
Menyediakan berbagai benda atau mainan untuk anak
-
Bermain tepuk tangan atau mengintip atau bermain petak umpet
-
Mengajak si Kecil untuk menemukan benda-benda yang hilang
-
Mulai mengajarkannya konsep sebab dan akibat, misalnya jika ia menjatuhkan boneka, maka boneka tersebut akan berada di lantai
Usia 1-2 tahun
Pada usia ini, pemahaman si Kecil atas dirinya dan lingkungannya semakin berkembang. Si Kecil sudah bisa memahami nama anggota tubuhnya serta nama benda-benda sederhana di sekitarnya.
Selain itu, pada usia ini si Kecil juga mulai memahami konsep bentuk dan warna, menyusun menara dengan balok mainan, mencari benda-benda yang disembunyikan, serta memahami instruksi yang cukup kompleks, seperti ‘ambil mainan kamu dan simpan dalam kotak’.
Cara Memaksimalkan Perkembangan Kognitif Anak Usia 1-2 tahun
Beberapa aktivitas yang bisa memaksimalkan perkembangan kognitif si Kecil, antara lain:
-
Mulailah menamai warna dan bentuk, lalu minta si Kecil menunjuk objek tertentu.
-
Sembunyikan mainan dan ajak si Kecil untuk mencarinya
-
Berikan satu arahan sederhana, seperti “Yuk, ambil bolanya!”.
-
Saat sudah berusia 2 tahun, Bunda bisa memberinya dua arahan sederhana, misalnya "Ambil bola dan masukkan ke dalam keranjang!".
Usia 3-4 tahun
Perkembangan kemampuan sosial si Kecil semakin terlihat pada usia ini. Pada usia 3 tahun, si Kecil akan bermain di samping temannya, tetapi dia belum bisa bermain bersama teman dan melakukan hal seperti bermain bergiliran atau berbagi mainan.
Namun, pada usia 4 tahun, si Kecil mulai bisa bermain bersama dan mulai memahami konsep bermain bergiliran, walaupun dia mungkin masih belum bisa berbagi mainan. Pada usia ini, si Kecil juga sudah mulai bisa menyelesaikan puzzle sederhana dan melakukan percakapan dengan 2-3 kalimat.
Cara Memaksimalkan Perkembangan Kognitif Anak Usia 3-4 tahun
Adapun aktivitas yang bisa menjadi cara memaksimalkan perkembangan kognitif si Kecil, yakni antara lain sebagai berikut:
-
Ajak si Kecil untuk bermain peran sambil berpura-pura melakukan sesuatu.
-
Bermain parade atau mengajak si Kecil untuk memimpin satu aktivitas.
-
Mulailah mengajarkan si Kecil lagu-lagu anak yang sederhana.
-
Ajak si Kecil membantu Bunda dengan aktivitas sederhana, misalnya mengelap meja.
-
Belajar menghitung bersama.
Usia 4-5 tahun
Pada usia 5 tahun, pemahaman si Kecil terhadap berbagai konsep dalam kehidupan sehari-hari semakin berkembang. Si Kecil sudah memahami konsep waktu, seperti besok pagi, kemarin, dll.
Selain itu, si Kecil juga bisa mengenali setidaknya 4 macam warna serta mengenali beberapa angka dan huruf. Perkembangan kognitif ini jelas semakin mempersiapkan si Kecil untuk menghadapi masa sekolah dan tantangan lain dalam kehidupannya.
Cara Memaksimalkan Perkembangan Kognitif Anak Usia 4-5 tahun
Demi memaksimalkan perkembangan kognitif anak usia 4-5 tahun, ada beberapa kegiatan sederhana yang bisa Bunda coba di rumah, yaitu:
-
Minta si Kecil untuk menceritakan sebuah cerita atau menceritakan tentang aktivitas hariannya.
-
Beri si Kecil pilihan dan dorong dia untuk membuat keputusan yang bijaksana.
-
Bantu Si Kecil mengembangkan keterampilan bahasa yang baik dengan berbicara kepadanya dalam kalimat lengkap dan menggunakan kata-kata yang sering digunakan oleh orang dewasa.
-
Bantu si Kecil menggunakan kata dan frasa yang benar.
-
Belajar menggambar manusia sesuai anggota keluarga yang ada di rumah.
Mendukung Perkembangan Kognitif si Kecil
Seperti yang disebutkan di atas, si Kecil membutuhkan stimulasi untuk mengembangkan kemampuan kognitifnya. Pada usia 0-5 tahun, stimulasi terbaik adalah melalui permainan, karena si Kecil akan berpikir, bereksperimen, belajar, dan memecahkan masalah saat bermain.
Selain stimulasi, asupan nutrisi yang cukup juga penting untuk pengembangan kognitif anak usia dini. Dilansir dari The Role of Nutrients in Child’s Brain Development pada Journal of Education and Human Development, nutrisi yang cukup memiliki peran penting dalam perkembangan otak.
Karena itulah, si Kecil yang tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup akan merasakan dampaknya pada kemampuan kognitifnya pada usia sekolah dan dewasa. Efek dari kekurangan nutrisi memiliki dampak jangka panjang bagi kehidupan si Kecil. Karena itu, lengkapi stimulasi yang tepat dengan asupan nutrisi yang cukup, terutama nutrisi untuk perkembangan otak seperti zat besi, zinc, iodine, vitamin D, dan nutrisi penting lainnya.
Itulah berbagai informasi seputar perkembangan kognitif anak. Dengan stimulasi dan asupan nutrisi terbaik, tumbuh kembang optimal si Kecil, termasuk perkembangan kemampuan kognitifnya, tentu bisa Bunda berikan untuk si Kecil.
Bunda, selain paham mengenai hal-hal tersebut, tidak ada salahnya juga untuk mendukung pemenuhan akses nutrisi dan pendidikan anak Indonesia lainnya agar mereka bisa tumbuh maksimal jadi Anak Generasi Maju.
Laporan UNICEF Indonesia mengenai Covid-19 dan Anak di Indonesia menunjukkan bahwa 9 dari 10 anak Indonesia masih menghadapi tantangan dalam pemenuhan akses nutrisi dan pendidikan. Maka dari itu, melalui gerakan #AyoTunjukTangan ada tiga dukungan kemajuan anak Indonesia yang bisa Bunda lakukan, yakni:
-
Bantu 75.000 anak di atas 1 tahun untuk mendapatkan dukungan nutrisi
-
Bantu 1.500 anak untuk mendapatkan beasiswa pendidikan online
-
Bantu renovasi fasilitas sekolah
Cara Dukung Kemajuan Anak Indonesia dengan Tunjuk Tangan
Adapun langkah mudah untuk menunjukkan dukungan Bunda adalah dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini!
-
Pilih dan klik dukungan Bunda di antara 3 dukungan tadi
-
Lalu, isi data diri dan wujudkan dukungan Bunda
-
Dapatkan pesan konfirmasi maksimal 1x24 jam
Sangat mudah 'kan, Bun?
Sebagai aset kemajuan bangsa, setiap anak Indonesia berhak untuk merasakan kemerdekaan terutama dalam memperoleh akses kemajuan demi masa depan yang lebih baik. Jadi, yuk, dukung kemajuan anak Indonesia dan ajak Bunda lainnya melalui WhatsApp dan Facebook untuk ikut serta gerakan #AyoTunjukTangan!
Sumber:
-
Aspek Kognitif Pada Anak Usia 0-7 Tahun. (2021). Retrieved 3 February 2021, from http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/aspek_kognitif.pdf
-
Karakteristik Bayi-Balita dan Anak Pra-Sekolah. (2021). Retrieved 3 February 2021, from https://dinkes.jatimprov.go.id/userimage/dokumen/Karakteristik%20Bayi%20Balita%20dan
-
%20Anak%20Pra%20Sekolah_rev%20(1).pdf
-
Perdana Publishing. (2021). Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini (1st ed.). Medan.
-
Karavida, V., Tympa, E., & Charissi, A. (2019). The Role of Nutrients in Child’s Brain Development. JOURNAL OF EDUCATION AND HUMAN DEVELOPMENT, 8(2). doi: 10.15640/jehd.v8n2a18
-
Thinking and play: toddlers. (2021). Retrieved 20 January 2021, from https://raisingchildren.net.au/toddlers/play-learning/play-toddler-development/thinking-play-toddlers
-
publisher], [. (2021). 6.2 Infancy and Childhood: Exploring and Learning. Retrieved 29 January 2021, from https://open.lib.umn.edu/intropsyc/chapter/6-2-infancy-and-childhood-exploring-and-learning/
-
Help me grow MN. (n.d.). Refer a Child - Help Me Grow MN. https://helpmegrowmn.org/HMG/HelpfulRes/Articles/WaysEncourageCognitiveDev/index.html
-
What you need to know about baby cognitive development at 6-9 months. Healthy Families BC | Helping BC Families. https://www.healthyfamiliesbc.ca/home/articles/babies-cognitive-development-6-9-months
-
What you need to know about baby cognitive development at 9-12 months. (2013, August 5). Healthy Families BC | Helping BC Families. https://www.healthyfamiliesbc.ca/home/articles/babies-cognitive-development-9-12-months