Setiap bayi memiliki laju tumbuh kembang yang berbeda-beda. Akan tetapi, apakah wajar bayi usia 8 bulan belum bisa merangkak? Untuk menjawab pertanyaan Bunda sekaligus menghapus kekhawatiran akan tumbuh kembang si Kecil, baca selengkapnya di sini, yuk!
Wajarkan Jika Bayi 8 Bulan Belum Bisa Merangkak?
Selayaknya duduk dan berjalan, bayi perlu belajar melewati beberapa tahapan dulu sampai akhirnya bisa merangkak.
Nah agar bisa merangkak sendiri, idealnya bayi sudah harus lebih dulu bisa berguling dan menopang kepalanya tetap tegak ketika berada dalam posisi tengkurap atau ketika didudukkan. Kemampuan ini biasanya akan si Kecil pelajari secara bertahap di 6 bulan pertama usianya.
Setelah bisa berguling dan tengkurap, bayi diharapkan mulai belajar duduk sendiri tanpa bantuan orang tua ketika memasuki usia 6-9 bulan. Kemudian pada rentang usia 6-10 bulan, bayi diharapkan juga sudah mulai belajar merangkak.
Pertama-tama, bayi akan belajar bergoyang atau bergerak mundur dalam posisi berlutut atau merayap menggunakan kekuatan lengan serta kakinya. Setelah terbiasa melakukan gerakan ini, bayi biasanya akan mulai merangkak ke depan.
Jadi untuk menjawab pertanyaan Mama di atas, sebetulnya masih tergolong wajar jika bayi belum bisa lancar merangkak di usia 8 bulan. Sebab, sebagian besar bayi baru memasuki tahapan merangkak saat berusia di atas 6 bulan.
Yang perlu diingat, Bun, setiap bayi memiliki laju tumbuh kembang yang berbeda sehingga sangat mungkin si Kecil baru bisa merangkak setelah usianya di atas 8 bulan. Yang paling penting, dalam setiap fase perkembangannya si Kecil terus menunjukkan perubahan atau kemajuan ke arah yang positif. Dalam artian, ia selalu sehat, aktif, dan tidak tiba-tiba mengalami kehilangan kemampuan yang baru ia miliki.
Bahkan, ada pula beberapa bayi yang tidak merangkak tapi langsung jalan berdiri dan merayap. Semua perbedaan ini normal, dan telah diteliti bahwa bayi-bayi yang langsung berjalan tanpa merangkak tetap bisa bertumbuh kembang dengan normal dan tidak mengalami konsekuensi medis di kemudian hari.
Baca Juga: Tahapan Perkembangan dan Pertumbuhan Anak Usia 0-3 Tahun
Tanda Bayi Mulai Mau Merangkak
Bayi belajar merangkak secara bertahap, mulai dari belajar posisi menungging atau mengangkat pantatnya hingga akhirnya berhasil mengangkat kepalanya. Saat bayi mulai merangkak berarti si Kecil mulai mampu berpindah tempat secara mandiri dan berani bereksplorasi.
Untuk itu, Bunda harus pahami beberapa tanda si Kecil akan mulai merangkak di bawah ini.
1. Berusaha Mengangkat Tubuhnya ke Atas
Sebelum si Kecil mulai mengangkat tubuhnya ke atas mungkin dia akan terlihat mendorong-dorong kepalanya ke atas. Ini merupakan momen lucu yang pasti akan Bunda ingat. Sebelum mampu menguasai posisi siap merangkak, si Kecil akan banyak habiskan waktu untuk tengkurap. Posisi tengkurap penting untuk melatih otot leher dan dada bayi.
2. Ingin Mengambil Benda yang Jauh
Ketika si Kecil mulai tengkurap biasanya dia akan tertarik untuk mengambil sesuatu yang dia suka. Bunda dapat membantu si Kecil dengan memberikan mainan di depannya agar dia mulai mencoba meraihnya.
3. Menarik Badan dengan Lengannya
Ketika si Kecil bisa merangkak dengan sempurna, umumnya dia akan mulai merayap seperti ulat ketika tengkurap. Si Kecil akan bersusah payah untuk mengangkat tubuhnya dengan kedua lengannya.
Bahkan ada juga bayi yang malah mendorong tubuhnya ke belakang. Ini merupakan hal yang wajar karena si Kecil sedang belajar menggerakkan kaki dan tangannya untuk mulai merangkak.
4. Mulai Duduk Tanpa Bantuan
Sebelum mulai tengkurap, biasanya si Kecil akan mulai belajar duduk terlebih dahulu. Sekitar umur 5 atau 6 bulan, otot punggungnya sudah cukup kuat untuk bayi berusaha duduk, meski masih banyak dibantu lengan. Ketika bayi mulai duduk tanpa dipegang ataupun bersandar, ini menandakan bayi siap untuk belajar merangkak.
Stimulasi agar Bayi Cepat Merangkak
Jika bayi 8 bulan belum bisa merangkak dan Bunda ingin membantunya belajar sampai si Kecil bisa sendiri, coba terapkan stimulasi-stimulasi di bawah ini, yuk
1. Tummy Time
Sebelum si Kecil siap untuk merangkak, Bunda harus sudah memberikan jadwal tummy time secara rutin. Tummy time yaitu saat bayi dibuat tengkurap sehingga perutnya menyentuh lantai atau alas. Untuk melatih otot leher dan punggungnya, Bunda dapat memberikan tummy time kepada si Kecil sekitar 3 - 5 menit sehari.
Bunda juga bisa melakukan bonding tummy time dengan berbaring telentang dan meletakkan si Kecil di perut Bunda, sehingga dapat melihat wajahnya. Saat bayi tengkurap, dia akan berlatih untuk mengangkat kepalanya.
Lambat laun, hal ini akan membantu bayi mengembangkan kekuatan otot-otot badannya untuk mulai duduk, serta mulai merangkak menggunakan lengannya.
2. Pancing dengan Mainan Saat Tengkurap
Ketika bayi tengkurap, dia sudah mempunyai naluri untuk bergerak. Bunda bisa memanfaatkan keinginannya untuk memberikan stimulasi cepat merangkak. Bunda dapat meletakkan mainan yang dia suka agak jauh di depannya agar dia berusaha meraihnya. Selain menggunakan mainan, Bunda juga bisa meletakkan cermin sehingga pantulan dirinya di cermin dapat menarik perhatiannya untuk bergerak maju.
Baca Juga: Hal yang Perlu Diperhatikan saat Memilih Mainan Anak
3. Berikan Ruang Bermain yang Nyaman
Bunda harus mulai mempersiapkan area khusus bagi si Kecil untuk belajar tengkurap. Berikan beberapa mainan yang dia suka serta alas yang nyaman. Selain itu pastikan lantai dalam keadaan bersih dan jauh dari benda-benda berbahaya. Lantai yang tidak dilapisi karpet biasanya akan membantu bayi lebih mudah bergerak maju.
4. Kurangi Waktu di Kursi Bayi atau Bouncer
Bayi yang lebih sering di kursi bayi atau bouncer akan lebih lama untuk bisa merangkak. Untuk itu, Bunda harus membiasakan si Kecil bermain di lantai.
Meletakkan bayi terlalu lama di ayunan bayi, stroller, tempat tidur, dan bouncer hanya akan mengurung bayi dan membatasinya untuk bereksplorasi. Sebaiknya biarkan bayi bermain lebih lama di lantai yang nyaman dan aman.
5. Merangkak Bersama si Kecil
Awalnya, si Kecil mungkin tidak tahu bagaimana cara mulai bergerak atau merangkak. Tetapi dengan Bunda menunjukkan kepadanya apa yang harus dilakukan, ia mungkin akan bisa ikut mempraktekkannya langsung.
Bayi yang belum terlalu “pede” untuk merangkak mungkin juga akan menunjukkan ketertarikan dan mau ikut belajar jika Bunda ikut merangkak bersamanya.
Bunda, tahun pertama kehidupan bayi adalah salah satu fase paling penting bagi tumbuh kembang si Kecil yang sedang berlangsung cukup pesat. Oleh karena itu, cinta dan kasih sayang orang tua serta pemberian stimulasi dan asupan gizi yang tepat akan menjadi landasan bagi kualitas diri si Kecil di waktu mendatang. Jangan lupa juga untuk selalu memantau tumbuh kembang bayi dari bulan ke bulan melalui Catatan Perkembangan Anak.
Terakhir, jangan pernah sungkan untuk berkonsultasi ke dokter mengenai semua pertanyaan dan kekhawatiran Bunda mengenai tumbuh kembang bayi selama menjadi orang tua baru, ya.
Semoga artikel ini membantu!