Finger food adalah makanan padat dalam ukuran kecil yang mudah dipegang, digigit, dan dikunyah bayi. Memberikan makanan seukuran genggaman tangan adalah salah satu cara melatih bayi agar bisa makan sendiri.
Untuk mengetahui jenis makanan apa saja yang bisa diberikan pada bayi, yuk kita simak bersama informasinya pada artikel ini!
Kapan Bayi Mulai Makan Finger Food?
Bayi sudah boleh diberikan finger food mulai usia 6–9 bulan. Di rentang usia ini bayi umumnya sudah siap makan. Bayi usia 6-9 bulan juga rata-rata memiliki keterampilan motorik halus dan koordinasi mata-tangan yang lebih baik untuk bisa meraih dan menggenggam makanan, juga memasukkannya ke dalam mulut.
Namun sebelum memberikan makanan padat, sebaiknya Bunda memastikan dulu apakah si Kecil benar-benar siap makan sendiri. Menurut UNICEF, bayi sudah siap makan jika:
-
Kepala sudah tegak saat duduk.
-
Bisa duduk dalam posisi yang stabil.
-
Sudah dapat menyelaraskan gerak mata dengan tangan dan mulutnya untuk melihat makanan, mengambilnya, dan memasukkannya ke dalam mulut.
-
Sudah dapat mengunyah dan menelan makanan.
-
Bayi menunjukkan bisa menggenggam dengan baik, atau setidaknya bisa menahan benda di antara jari telunjuk dan jempolnya.
Selama si Kecil sudah mampu melakukan hal-hal di atas, Bunda sudah bisa memberikannya makanan padat seukuran jari tangan. Namun Bunda tidak yakin, segeralah berkonsultasi ke dokter.
Kenapa Memberikan Finger Food pada Bayi?
Memberikan makanan padat yang bisa digenggam bisa bantu melatih bayi makan sendiri, juga mengasah keterampilan motorik bayi dan merangsang pertumbuhan giginya.
Itulah mengapa bayi yang belum tumbuh gigi juga dianjurkan untuk mulai mengonsumsi finger food. Jenis makanan ini dapat membantunya beradaptasi dengan tekstur makanan. Hal yang paling penting adalah pilihlah jenis makanan yang selain teksturnya lembut, juga mudah diambil oleh bayi supaya gampang dihancurkan di antara gusinya atau gigi yang belum tumbuh.
Memberikan makanan padat seukuran genggaman bayi juga bisa menjadi alternatif memenuhi asupan gizi ketika si Kecil sedang susah makan MPASI bubur.
Bunda juga harus tetap menemani dan mengawasinya saat makan, ya, untuk memastikan si Kecil tidak mengalami kesulitan, seperti tersedak.
Baca Juga: MPASI untuk Rangsang Pertumbuhan Gigi Bayi
Apa Saja yang Termasuk Finger Food?
Tidak semua makanan bisa dijadikan finger food, lho, Bun. Yang paling aman dan direkomendasikan untuk Bunda kenalkan pada bayi adalah makanan yang bisa mudah diambil bayi dan cukup lembut teksturnya supaya gampang dihancurkan di antara gusinya.
Berikut adalah beberapa pilihan makanan yang bisa Bunda berikan kepada si Kecil untuk digenggam:
1. Sayuran Rebus atau Kukus
Bunda bisa memberikan si Kecil sayuran seperti kentang, wortel, kembang kol, brokoli, buncis, atau ubi manis. Sebelum memberikannya, sayuran ini perlu direbus atau dikukus terlebih dahulu sampai teksturnya lunak.
Setelah itu, potong kecil-kecil sayuran agar dapat digenggam dengan mudah oleh si Kecil. Sayuran rebus dapat memberikan banyak nutrisi penting yang baik untuk perkembangan bayi.
2. Buah-Buahan Lembut
Beberapa jenis buah-buahan juga sangat cocok Bunda jadikan sebagai alternatif finger food. Pilihlah jenis buah yang memiliki daging yang lembut atau mudah hancur. Misalnya saja seperti alpukat, mangga, pisang, dan semangka.
Sebelum diberikan ke bayi, buahnya jangan lupa dipotong kecil-kecil sesuai genggaman bayi, ya Bun. Pastikan juga tidak ada kulit yang tersisa dan bijinya sudah dibuang.
3. Fillet Ikan
Mengolah ikan untuk MPASI juga bisa dalam bentuk yang mudah digenggam bayi, misalnya stik nugget ikan atau potongan fillet ikan kembung kukus yang tulangnya sudah disiangi.
Ikan mengandung dua jenis asam lemak omega-3, yaitu DHA dan EPA, yang tidak dapat ditemukan pada makanan lainnya.
Bayi membutuhkan DHA untuk mengoptimalkan perkembangan fungsi kognitifnya, sementara EPA penting untuk meredakan peradangan dalam tubuh.
Kombinasi dua jenis omega-3 tersebut dipercaya dapat menunjang keseluruhan kesehatan bayi, termasuk mencegah berbagai macam penyakit.
Baca Juga: Mengenalkan Makanan Bayi dengan Metode Baby Led Weaning
4. Tahu
Olahan MPASI tahu bisa menjadi salah satu sumber protein nabati yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang.
Berdasarkan Data Komposisi Pangan Indonesia, per 100 gram tahu terkandung 80 kkal kalori, 10,9 gram protein, 4,7 gram lemak, 0,8 gram karbohidrat, zat besi, kalsium, fosfor, tembaga, zinc, dan vitamin B.
Tekstur tahu yang lunak juga sangat mudah dicerna oleh si Kecil. Agar lebih mudah untuk dimakan, Bunda disarankan untuk memberi tahu rebus dalam bentuk potongan kecil.
5. Keju
Apabila si Kecil tidak memiliki alergi susu atau intoleransi laktosa, tak ada salahnya memberikan keju. Sebab, keju mengandung tinggi lemak sehat yang bagus untuk mendukun pertumbuhan badannya.
Pilihlah keju yang sudah dipasteurisasi dan dari jenis full-fat, seperti cheddar.
6. Telur
Bunda bisa mencoba memberikan telur pada si Kecil dalam bentuk orak arik atau telur rebus yang dipotong korek memanjang agar lebih mudah ia kunyah sendiri.
Kandungan yang paling dikenal dari telur, yaitu protein hewani. Meski begitu, telur juga mengandung kolin, vitamin B2, vitamin B12, dan folat yang baik untuk tumbuh kembang bayi.
Meski begitu, penting untuk Bunda memastikan bahwa telur tersebut sudah matang sempurna, ya, karena telur setengah matang atau masih mentah mengandung bakteri Salmonella yang berpotensi dapat menyebabkan keracunan.
7. Roti
Selain telur, roti juga bisa dijadikan menu finger food. Sama seperti makanan lainnya, roti perlu dipotong kecil-kecil, misalkan potong memanjang seperti korek, agar lebih mudah digenggam si Kecil.
Ketika ia sudah lebih besar, Bunda bisa coba berikan roti panggang. Sebagai catatan, pastikan Ibu tidak terlalu lama memanggangnya karena dapat membuat tekstur roti menjadi keras.
8. Sereal Bayi
Sereal bayi adalah alternatif makanan padat lainnya yang bisa Bunda berikan pada si Kecil. Pastikan sereal yang dipilih mudah digenggam oleh bayi, ya, Bun.
Ukuran terlalu besar mungkin akan terlalu keras untuk si Kecil, sedangkan terlalu kecil dapat berisiko membuatnya tersedak. Selain itu, pastikan Bunda sudah memilih sereal yang tanpa gula dan tanpa tambahan zat pewarna tambahan.
9. Pasta
Bunda dapat memasak pasta hingga teksturnya lunak untuk digenggam bayi Bunda dapat menggunakan pasta jenis apa pun, boleh yang berbentuk seperti cangkang mini, makaroni, atau yang berulir seperti per.
Bunda dapat menyajikan pasta tanpa tambahan bumbu apapun. Apabila ingin menambah cita rasa, Bunda dapat menambahkan sedikit mentega atau minyak zaitun pada pasta.
10. Daging Giling
Apabila ingin memberikan MPASI daging sebagai finger food, Bunda dapat menggilingnya terlebih dahulu dan mencampurnya dengan bahan lain seperti kentang tumbuk. Dengan begitu, adonan dapat dibentuk memanjang seukuran jari orang dewasa.
Apabila si Kecil sudah semakin pintar makan, Bunda dapat menyajikan daging dengan irisan tipis-tipis supaya mudah digigit dan dikunyah menggunakan gusinya.
Pastikan daging dimasak sampai benar-benar matang ya, Bun. Supaya empuk dan terbebas dari bakteri berbahaya.
Yang perlu Bunda ingat adalah sebelum menyajikan makanan padat apa pun kepada bayi, sebaiknya Bunda coba dulu memakannya sendiri.
Rasakan apakah makanan tersebut mudah lumer di mulut atau justru perlu tenaga ekstra untuk mengunyahnya. Kalau mudah lumer, berarti makanan itu aman untuk si Kecil.
Apabila Bunda masih ingin tahu lebih banyak seputar cara pemberian MPASI dan menunya, yuk unduh Panduan Lengkap MPASI, gratis!
Baca Juga: 5 Tips MPASI Bergizi untuk Jaga Daya Tahan Tubuh si Kecil
Makanan yang Tidak Boleh Dijadikan Finger Food
Ada beberapa jenis makanan yang perlu Bunda hindari karena rawan menyebabkan tersedak, antara lain:
-
Sayur dan buah yang teksturnya keras seperti buah apel segar.
-
Buah kering seperti kismis.
-
Kacang-kacangan dan biji-bijian.
-
Makanan berbentuk bulat kecil seperti anggur, tomat ceri, bakso, atau telur puyuh rebus.
-
Biskuit bertekstur keras.
-
Makanan yang lengket di mulut seperti popcorn, marshmallow, atau crackers.
-
Potongan daging utuh.
-
Roti yang tidak dipanggang.
Apabila ingin memberikan makanan yang berbentuk bulat kecil, pastikan Bunda memotongnya terlebih dahulu menjadi beberapa bagian. Kalau tidak, Bunda dapat melumatkan makanan tersebut terlebih dahulu kemudian dibentuk memanjang seukuran jari orang dewasa.
Kemudian, Bunda perlu menghindari segala bentuk fast food alias makanan cepat saji seperti sosis, burger, dan nugget sebagai MPASI bayi karena gizinya minim. Makanan cepat saji juga tinggi gula, garam, pengawet, pewarna buatan, serta zat aditif lain yang tidak baik untuk tumbuh kembang bayi.
Selain itu, ginjal bayi juga belum terbentuk dengan sempurna sehingga ia tidak mampu memproses garam tambahan yang masuk ke dalam tubuh. Apabila si Kecil sering mengonsumsi makanan tinggi garam, kesehatan ginjalnya dapat terganggu.
Semoga artikel ini membantu!
Referensi tambahan:
-
NHS Choices. (2023). Salt in your diet. https://www.nhs.uk/live-well/eat-well/food-types/salt-in-your-diet/
-
Martinelli, K. (2023, August 10). The Best Finger Foods for Baby. Thebump.com; The Bump. https://www.thebump.com/a/finger-foods-for-baby#4
-
Finger Foods for Babies (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2018). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/finger-foods.html
-
When babies can start finger foods and the best finger foods for babies. (2021). BabyCenter. https://www.babycenter.com/baby/solids-finger-foods/finger-foods_105
-
Marcin, A. (2020, September 21). When Can Babies Eat Cheese? Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/baby/baby-cheese#best-cheeses
-
Cegah Stunting, Protein Hewani Harus Ada dalam MPASI – Info Sehat FKUI. (2020, October 5). Ui.ac.id. https://fk.ui.ac.id/infosehat/cegah-stunting-protein-hewani-harus-ada-dalam-mpasi/
-
Data Komposisi Pangan Indonesia - Beranda. (2018). Panganku.org. http://www.panganku.org/id-ID/view
-
Pietrangelo, A. (2018, July 25). The Effects of Fast Food on the Body. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/fast-food-effects-on-body#takeaway