MPASI idealnya mengandung nutrisi lengkap untuk mendukung tumbuh kembang si Kecil. Namun menurut dr. Juwalita Surapsari, MGizi, SpGK, selain asupan gizi seimbang, Bunda juga perlu memperhatikan kebersihan dalam tahap pengolahan dan penyimpanan MPASI.
Karena, sebaik apa pun kualitas bahan yang dipilih dan sebagus apa pun proses memasak MPASI bayi, tentu hasilnya kurang optimal bila tidak disertai dengan cara menyimpan MPASI yang tepat.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga menganjurkan agar proses persiapan dan pembuatan MPASI menggunakan cara, bahan, dan alat yang aman serta higienis. Yuk, simak beberapa hal yang harus Bunda perhatikan agar MPASI si Kecil selalu bersih dan aman dikonsumsi!
Kenapa Harus ASI Harus Disimpan dengan Benar?
Selain pemilihan jenis atau bahan makanan, cara menyimpan MPASI bayi tidak kalah penting untuk diperhatikan. Lantas, apa pentingnya menyimpan ASI dengan benar?
Begini, Bun. sistem pencernaan serta kekebalan tubuh bayi berumur kurang dari 12 bulan umumnya masih belum berkembang sepenuhnya layaknya orang dewasa.
Jika Bunda tidak memperhatikan keamanan dan kebersihan makanan saat menyiapkan dan menyimpan makanan bayi, si Kecil bisa terinfeksi penyakit tertentu akibat terkena kontaminasi bakteri.
Nah selain menjaga kebersihan makanan, orang yang mengolah makanan, dalam hal ini Bunda, juga perlu menjaga kebersihan diri.
Sebab, Bunda bisa saja menularkan virus melalui batuk atau bersin, ataupun melalui kontak tangan, sehingga sangat penting untuk menjaga kebersihan diri. Misalkan, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun selama 30 detik.
Hal tersebut dilakukan sebelum, selama dan setelah menyiapkan makanan bayi. Jika Bunda kurang sehat, sebaiknya kenakan masker saat memasaknya.
Butuh rekomendasi resep MPASI, Bun? Yuk, unduh Panduan MPASI secara gratis dan dapatkan resep lengkap serta kumpulan tips MPASI untuk si Kecil.
Cara Menyimpan MPASI yang Benar
Bunda, agar tidak terkontaminasi kuman dan nutrisinya tetap terjaga, MPASI harus disimpan dengan benar. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Simpan Dalam Wadah Khusus
Supaya lebih awet dan kualitasnya terjaga, terapkan cara menyimpan MPASI bayi yang tepat dengan menaruhnya di dalam wadah penyimpanan khusus, Bun.
Ada berbagai jenis wadah penyimpanan dengan beragam ukuran sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya, wadah kedap udara baik yang berbahan kaca maupun plastik.
Apabila tekstur makanan yang Bunda buat itu cair, simpanlah di wadah seperti cetakan es batu atau cetakan es krim.
Jadi ketika tiba saatnya akan diberikan kepada bayi, Bunda bisa langsung mengolahnya sesuai porsi yang telah dipisahkan sebelumnya.
2. Tulis Tanggal Pembuatan
Setelah memasukkan MPASI ke dalam satu buah wadah, Bunda harus menuliskan tanggal pembuatannya di bagian luar wadah. Tujuannya adalah untuk memudahkan Bunda memilih jenis makanan dan mencegah penyimpanan terlalu lama.
3. Simpan MPASI di Freezer atau Lemari Es
Apabila makanan dibiarkan pada suhu ruangan, yakni 23-25 derajat, selama lebih dari 2 jam bisa menyebabkan terjadinya kontaminasi bakteri. Maka, pilihan cara menyimpan MPASI berikutnya adalah menyimpannya pada suhu yang tepat seperti kurang dari 5 derajat atau di atas 60 derajat.
Menurut dr. Juwalita Surapsari, MGizi, SpGK, sebaiknya MPASI segera dihabiskan sebelum 2 jam. Apabila makanan belum akan dikonsumsi dalam 2 jam, simpanlah dalam wadah tertutup rapat di dalam lemari es (chiller).
Sebagai tambahan. jika Bunda memasak menggunakan bahan makanan beku, segera masak bahan tersebut setelah dicairkan. Perlu diingat bahwa makanan beku yang telah dimasak tidak baik untuk dibekukan kembali.
4. Panaskan Makanan dengan Benar
Makanan yang disimpan dalam kulkas memang biasanya dipanaskan kembali agar lebih nyaman di lambung si Kecil saat dikonsumsi. Ketika akan dikonsumsi, hangatkan makanan hingga suhu di atas 60 derajat.
Apabila tidak ingin dipanaskan, Bunda juga bisa melakukan cara menyimpan MPASI lainnya. Simpan makanan di dalam wadah tertutup lalu rendam dalam baskom atau wadah berisi air dengan suhu ruang. Tunggu hingga suhu makanan menyesuaikan.
Jenis makanan yang sebaiknya tidak dipanaskan adalah puree buah. Jika puree dalam keadaan dingin, biarkan dalam suhu ruangan dalam wadah tertutup rapat hingga puree tak lagi dingin.
Apa Lagi yang Harus Diperhatikan Saat Mengolah MPASI?
Tak hanya cara menyimpannya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengolah MPASI bayi sesuai yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Sebagai contoh, makanan yang sudah matang bisa saja terkontaminasi kotoran atau penyakit dari bahan makanan yang masih mentah. Oleh karena itu, pisahkan bahan makanan mentah dengan makanan yang sudah dimasak.
Jangan lupa gunakan alat yang berbeda untuk memasak bahan mentah dan untuk menyajikan makanan yang telah matang. Hindari menggunakan talenan yang sama untuk memotong-motong bahan mentah dan makanan matang.
Pisahkan juga talenan untuk sayur dan untuk daging karena daging mentah dapat mengandung bakteri seperti Salmonella.
Bila Bunda hanya menggunakan satu talenan, cuci terlebih dahulu talenan yang telah mengalami kontak dengan daging mentah dengan sabun agar talenan bersih dari bakteri. Kemudian, Bunda dapat menggunakannya untuk bahan makanan lain, misalnya daging matang atau sayur.
Tak kalah penting, Bunda juga harus pastikan makanan yang dimasak sudah benar-benar matang. IDAI menghimbau agar makanan yang diberikan sebagai MPASI harus benar-benar matang terutama daging, ikan, dan telur. Ini dikarenakan sumber protein hewani yang kurang matang berisiko mengandung bakteri atau parasit yang dapat menyebabkan keracunan. Jika makanan tersebut termakan oleh bayi, bukan tak mungkin bayi bisa terserang penyakit.
Baca Juga: Tips Persiapan MPASI dan Panduan Memberikan Makan Bayi
Nah setelah mengetahui tips di atas, yuk, terapkan cara menyimpan MPASI yang benar, Bun! Dengan begitu, nutrisi pada MPASI akan terjaga dan tidak terkontaminasi oleh bakteri jahat penyebab penyakit, serta rasa dan tekstur MPASI tidak cepat berubah.
Pastikan juga menu MPASI yang diberikan sudah memenuhi kebutuhan nutrisi dan energi yang dibutuhkan si Kecil agar aktif sepanjang hari, serta agar ia bisa tumbuh dan berkembang secara optimal.
Semoga artikel ini membantu, ya!
Referensi tambahan:
- IDAI | Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). (2018). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-makanan-pendamping-air-susu-ibu-mpasi
- Keeping your baby’s food safe. (2015, October 2). MSU Extension. https://www.canr.msu.edu/news/keeping_your_babys_food_safe
- Parents. (2018). How to Make Baby Food at Home. Parents. https://www.parents.com/baby/feeding/center/how-to-make-and-freeze-baby-food-safely/
- How to prepare baby food safely. (2021). BabyCenter Canada. https://www.babycenter.ca/a1005425/how-to-prepare-baby-food-safely
- Kuliah Whatsapp bersama dr. Juwalita Surapsari, MGizi, SpGK. Menjaga Konsistensi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Agar Terhindar Dari Covid-19 6 Mei 2020
- Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI. 2018