Facebook Pixel Code 5 Penyebab Bayi Susah Makan di Awal Pemberian MPASI

Bayi Susah Makan Saat Awal MPASI? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Bayi Susah Makan Saat Awal MPASI? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Bayi susah makan saat awal MPASI tentu membuat Bunda khawatir dan bertanya-tanya. Apakah ia memang belum siap makan MPASI atau makanannya yang tidak cocok? Atau jangan-jangan, ia justru sedang sakit sehingga tidak mau makan? 

Jangan panik, dulu, Bun. Sebetulnya, sangat umum, kok, bayi mengalami fase menolak makan di awal-awal pemberian MPASI. Yuk, selidiki penyebab dan cara mengatasi bayi susah makan saat awal MPASI!

Penyebab Bayi Susah Makan Saat Awal MPASI

Ketika pertama kali mencoba MPASI, wajar jika Bunda melihat bayi suka menolak makanan. Ini karena bayi masih menyesuaikan diri untuk beralih ke tekstur makanan yang lebih padat setelah lama terbiasa mengonsumsi makanan dalam bentuk cair yang lebih mudah ditelan, yaitu ASI.

Selain itu, ada beberapa kemungkinan lain yang dapat membuat bayi susah makan saat awal MPASI, di antaranya:

1. Tekstur Makanan Tidak Sesuai

Mulai usia 6 bulan, bayi sudah bisa dikenalkan dengan tekstur makanan selain cair.

Namun, sama seperti Bunda mengenalkan jenis makanan satu demi satu, mengenalkan tekstur makanan yang baru juga perlu bertahap dan ada “level”-nya.

Di awal pemberian MPASI, bayi idealnya lebih dulu dikenalkan dengan makanan bertekstur halus alias bubur kental (puree) sampai ia terbiasa. Barulah Bunda boleh menaikkan tekstur MPASI secara perlahan mulai di bulan selanjutnya.

Kira-kira beginilah tahapan menaikkan tekstur MPASI sesuai anjuran IDAI (Ikatan Dokter Anak Idonesia):

  • Bayi 6 bulan: MPASI bubur kental (puree) atau makanan yang dilumatkan hingga halus (mashed).

  • Bayi 9 bulan - 12 bulan: Berikan makanan yang dicincang halus (minced), dicincang kasar (chopped), atau makanan yang dapat dipegang (finger food).

  • Bayi 12 bulan-24 bulan: Berikan makanan keluarga yang dihaluskan atau dicincang seperlunya.

Kenapa penting untuk menyesuaikan umur bayi dengan tekstur MPASI-nya? Menaikkan tekstur MPASI sesuai umurnya akan membantu perkembangan fungsi rongga mulut, lidah, hingga rahang untuk mengunyah, menelan, dan pada akhirnya untuk si Kecil bisa berbicara.

Ketika terlambat dinaikkan, bayi juga akan terlambat mengasah fungsi rongga mulutnya, sementara kalau dinaikkan terlalu cepat ditakutkan ada risiko tersedak atau gangguan pencernaan karena bayi belum siap menelan makanan yang lebih padat atau keras.

Hal-hal inilah yang dapat turut menjadi faktor bayi menolak makanannya.

midbanner bayi susah makan di awal mpasi

2. Terlalu Sering Dipaksa Makan

Bagaimana cara Bunda memberikan makan akan sangat berpengaruh pada perilaku si Kecil, lho! Sebagai contoh, mungkin karena tampilan makanan yang kurang menarik, rasa yang kurang enak di lidah, atau aromanya yang mengganggu si Kecil. 

Alasan lain yang mungkin juga bisa membuat bayi susah makan saat awal MPASI adalah karena Bunda memberi makan bayi dengan marah-marah.

Frustrasi adalah emosi yang sangat wajar dialami setiap orang tua ketika melihat anaknya menolak makan. Tapi, emosi Bunda yang terlalu tinggi juga bisa membuat si Kecil jadi takut sehingga menghubungkan waktu makan dengan hal yang menyeramkan. 

Selain itu, latar belakang kebiasaan keluarga itu sendiri juga bisa berpengaruh. Sebagai contoh, bayi terus-terusan diberikan minum jamu-jamuan yang dipercaya dapat menambah nafsu makan.

Melansir IDAI, memaksa anak makan justru bisa menimbulkan trauma mendalam pada psikologis si Kecil yang berakibat semakin sulit makan.

3. Bayi Tidak Nyaman

Tanda bayi sedang mengalami stres salah satunya adalah tidak nafsu makan. Bukan hanya orang dewasa yang bisa stres, lho, Bun.

Bayi bisa merasa risih atau tidak nyaman dengan sekitarnya ketika harus berlama-lama berada di lingkungan yang berisik atau terlalu panas dan gerah.

Bayi juga bisa merasa tidak nyaman karena kesepian, bosan, atau takut bertemu dengan orang baru. 

4. Bayi Belum Siap Makan MPASI

Umumnya bayi sudah bisa makan makanan padat menginjak usia 6 bulan. Namun, ada sebagian bayi yang belum siap untuk makan makanan padat di usia ini. 

Tak perlu khawatir ya Bun, karena seperti yang sudah dijelaskan di atas, si Kecil mungkin membutuhkan waktu lebih untuk membiasakan diri beralih dari ASI ke makanan padat.

Jangan menyerah mengenalkan makanan pada si Kecil ya, karena memberikan MPASI memang perlu dilakukan secara perlahan dan bertahap.

Berikut adalah beberapa tanda bayi sudah siap makan MPASI:

  • Bayi sudah bisa menegakkan dan menahan kepalanya.

  • Bayi sudah bisa membuka mulut bila disodori makanan atau sendok.

  • Bayi menunjukkan ketertarikan melihat orang makan, dan mencoba mengambil makanan.

  • Refleks menjulurkan lidah berkurang.

  • Bayi bisa duduk sendiri dengan disenderkan.

Nah, Bunda juga bisa terus pantau perkembangan makan si Kecil terkait dengan tumbuh kembang bayi setiap bulannya melalui fitur Catatan Perkembangan Anak.

5. Bayi Memiliki Kondisi Tertentu

Bisa jadi bayi susah makan saat awal MPASI karena ia sedang merasakan sesuatu pada tubuhnya, seperti mengantuk, alergi makanan, sedang tumbuh gigi, mengalami masalah pencernaan, atau bosan dengan makanan yang Bunda sajikan. 

Biasanya, bayi yang sedang susah makan menunjukkan perilaku seperti:

  • Mengunyah terlalu lama dan memainkan makanan.

  • Menolak memasukkan makanan ke dalam mulut.

  • Menolak suapan dari orang tua.

  • Menumpahkan atau memuntahkan makanan.

  • Menyemburkan makanan yang sudah masuk mulutnya.

  • Tidak mengunyah atau menelan makanan.

  • Tidak mau mencoba makanan yang baru.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Bayi yang Susah Makan

Cara Mengatasi Bayi Susah Makan Saat Awal MPASI

Mengutip IDAI, ada beberapa cara yang bisa Bunda terapkan di rumah untuk mengatasi bayi susah makan saat awal MPASI: 

1. Buat Jadwal Makan yang Teratur dan Konsisten

Pemberian MPASI adalah suatu keharusan sebagai cara memenuhi kebutuhan gizi bayi mulai usia 6 bulan ke atas.

Sebab semakin bayi bertambah besar, kebutuhan gizi dan energinya akan ikut bertambah. Itu kenapa pemberian ASI eksklusif harus didampingi dengan makanan.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan IDAI  merekomendasikan 70% asupan gizi bayi pada rentang usia 6-8 bulan didapatkan dari ASI dan 30%-nya lagi dari MPASI.

Nah supaya bayi mau terbiasa makan makanan selain ASI, penting untuk Bunda menerapkan jadwal makan yang teratur. Hal ini dilakukan agar bayi bisa belajar mengerti kapan ia merasakan rasa lapar dan kenyang dalam satu hari.

Jadi, Bunda hanya perlu lebih telaten membantu bayi terbiasa makan sesuai dengan jadwal. Dalam sehari bayi perlu makan 3 kali sehari, 1-2 kali makanan selingan (snack) dan ASI/susu sesuai dengan kebutuhan di usianya. 

Contoh jadwal pemberian makan untuk bayi usia 6 bulan yang bisa Bunda ikuti, misalnya:

  • Pukul 06.00: minum ASI

  • Pukul 08.00: MPASI pagi.

  • Pukul 10.00: minum ASI atau makan camilan, misalnya puree buah.

  • Pukul 12.00: MPASI siang.

  • Pukul 14.00: minum ASI.

  • Pukul 16.00: makan cemilan.

  • Pukul 18.00: MPASI malam

  • Pukul 20.00, 22:00, 00:00, 03:00: minum ASI setiap 2 jam sekali sesuai kebutuhan bayi. 

Selain itu, IDAI juga menyarankan untuk membiasakan memberi makan maksimal 30 menit saja, karena terlalu lama ditakutkan akan membuat bayi bosan dan semakin tidak mau makan. Coba dulu beri jeda sekitar 10-15 menit. Jika anak masih belum mau makan lagi, lebih baik segera sudahi memberi makanan.

Jangan pula biasakan bayi ngemil di luar jadwal makan camilannya karena hal ini akan menyebabkan anak tidak merasa lapar ketika waktu makan tiba.

Baca Juga: Tips Menyiapkan Menu MPASI untuk Si Kecil

2. Ciptakan Lingkungan Menyenangkan 

Terlihat sepele, tapi lingkungan yang menyenangkan bisa menjadi solusi dalam menghadapi bayi susah makan saat awal MPASI.

Ketika makan malam, Bunda bisa mengajak anak duduk bersama dengan anggota keluarga yang lain di meja makan. Dengan begitu, si Kecil akan melihat proses makan dan memancingnya untuk mencoba makanan yang ada di meja makan.

Agar sesi makan bersama keluarga bisa dinikmati seluruh anggota, berikut beberapa tips yang bisa Bunda coba: 

  • Siapkan serbet dan pakaikan bib bayi agar makanan tidak berantakan. 

  • Biasakan anak untuk fokus saat makan. Jangan beri anak hp, mainan, atau menonton tv.

  • Saat menyuapi atau menemani bayi makan jangan sambil marah ya Bu, tapi coba tampilkan ekspresi yang menyenangkan.

  • Hindari menjadikan makanan sebagai objek hadiah.

  • Sajikan makanan yang bervariasi yang punya ragam bentuk dan warna

  • Saat waktunya makan besar, biasakan untuk mengonsumsi makanan utama dulu, baru minum di sesi akhir.

  • Hindari menyajikan makanan atau memberi makan dalam porsi besar sekaligus. Biasanya anak akan merasa kenyang duluan saat melihat makanan di hadapannya.

  • Ajak si Kecil untuk mencoba makan sendiri. 

  • Bila anak menolak makan dengan tanda seperti menangis, menutup mulut, atau memalingkan kepala. Jangan langsung berhenti ya Bun. Coba tawarkan kembali makanan tanpa memaksanya.

3. Menambah Asupan Zinc dan Zat Besi

Ternyata rendahnya kadar zinc dan zat besi dalam tubuh dapat menjadi salah satu penyebab kurangnya nafsu makan pada bayi, lho, Bun.

Jadi, cobalah kreasikan makanan sumber zinc seperti ayam, kentang, dan telur serta makanan sumber zat besi seperti daging sapi, telur, ikan, tahu, dan sayuran berwarna hijau seperti bayam menjadi menu MPASI yang juga enak di lidah si Kecil.

Meski bayi susah makan saat awal MPASI, Bunda jangan menyerah, ya! Apalagi di usia ini si Kecil sangat membutuhkan tambahan gizi lengkap dari makanan. 

Jika di hari itu bayi terlihat susah makan, bukan berarti ia akan seterusnya seperti itu, Bun. Kadang bayi menolak makan karena bosan dengan menu yang itu-itu saja atau sedang merasa tidak nyaman dengan lingkungan sekitarnya. Ketika hal-hal ini bisa Bunda tangani dengan baik, kemungkinan nafsu makannya akan kembali seperti sedia kala.

Cobalah juga untuk memantau perkembangannya selama satu minggu. Jika setelah mencoba berbagai cara, ia masih tidak mau makan sehingga berat badannya turun terus, segeralah bawa si Kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.   

Semoga si Kecil makin lahap makan, ya!

Referensi:

  1. https://jurnal.akbiduk.ac.id/assets/doc/190214014815 2.%20FAKTOR%20%E2%80%93%20FAKTOR%20PENYEBAB%20KESULITAN%20MAKAN%20PADA%20BALITA%20 DI%20POSYANDU%20KASWARI%20DUSUN%20KANGGOTAN%20KIDUL%20PLERET%20BANTUL%20YOGYAKARTA.pdf diakses pada 6 Oktober 2022

  2. https://www.webmd.com/parenting/baby/why-wont-baby-eat#:~:text=Babies%20refuse%20food%20for%20many,isn't%20your%20feeding%20schedule. diakses pada 6 Oktober 2022

  3. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/sulit-makan-pada-bayi-dan-anak  diakses pada 6 Oktober 2022

  4. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/penangan-kesulitan-makan-feeding-difficulty-pada-si-kecil diakses pada 8 Oktober 2022

  5. https://www.momjunction.com/articles/baby-refusing-to-eat-reasons-tips-to-help_00724399/ diakses pada 8 Oktober 2022

  6. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memberi-makan-pada-bayi-kapan-apa-dan-bagaimana#:~:text=Tanda%20bayi%20siap%20makan%2C%20yaitu,mulut%20jika%20disodori%20sendok%2Fmakanan. diakses pada 8 Oktober 2022

  7. https://www.momjunction.com/articles/reasons-for-loss-of-appetite-in-babies_00354350/#how-can-you-increase-your-babys-appetite

Artikel Terpopuler