Bun, sudahkah lengkapi imunisasi dasar si Kecil? Pemberian imunisasi tepat waktu sangatlah penting untuk memastikan sistem kekebalan tubuh anak terbentuk optimal yang akan melindunginya dari penyakit menular berbahaya. Namun jika ada yang terlewat atau justru belum didapat sama sekali, jangan khawatir! Pemerintah Indonesia memiliki program imunisasi kejar (catch up immunization) untuk mendukung Bunda melengkapi imunisasi anak sehingga ia memiliki daya tahan tubuh yang kuat.
Untuk mengetahui penjelasan lengkap mengenai manfaat, jadwal, dan aturan mengejar imunisasi untuk si Kecil, simak artikel ini selengkapnya, ya, Bun!
Pentingnya Imunisasi Kejar untuk Anak
Jadwal imunisasi dibuat bukanlah tanpa alasan. Kementerian Kesehatan RI menetapkan waktu imunisasi dilihat dari kerentanan anak terhadap berbagai penyakit. Jadwal imunisasi ini dibuat berdasarkan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan organisasi profesi yang terkait dalam bidang imunisasi setelah melalui proses uji klinis.
Meski begitu, tak dapat disangkal ada beberapa situasi yang membuat anak mungkin tidak mendapatkan imunisasi sesuai jadwal yang telah ditentukan. Misalnya, pada saat jadwal vaksin A yang seharusnya didapat di usia 6 bulan si Kecil sedang sakit, atau orang tua berhalangan hadir akibat ada urusan atau lupa.
Melewatkan jadwal imunisasi dapat meningkatkan risiko si Kecil terkena penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. Oleh karena itu, sangat penting bagi Bunda segera menghubungi dokter atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mengejar ketertinggalan.
Imunisasi kejar adalah program imunisasi yang ditujukan pada anak-anak yang telat mendapatkan vaksin, terputus serial vaksinnya, atau belum mendapatkan vaksin sama sekali. Hal ini bertujuan untuk mencapai kadar proteksi optimal terhadap penyakit menular, sehingga dapat menekan kejadian berbagai penyakit yang sebenarnya dapat dicegah.
Baca Juga: Curiga Vaksin Palsu? Ini yang Bisa Bunda Lakukan
Jadwal Pemberian Imunisasi Kejar
Jadwal imunisasi terdiri dari dua bagian, yaitu imunisasi dasar dan imunisasi ulangan. Beberapa vaksin hanya perlu diberikan sekali, sedangkan yang lain memerlukan beberapa kali pemberian. Terkadang, imunisasi perlu diulang pada usia tertentu untuk menjaga kekebalan si Kecil tetap maksimal.
Imunisasi dasar adalah serangkaian jadwal vaksin yang wajib dilengkapi dari sejak baru lahir sampai usianya 1 tahun nanti sebagai bentuk perlindungan awal terhadap penyakit yang berbahaya bagi bayi. Saat si Kecil mencapai usia 1-4 tahun, imunisasi ulangan imunisasi ulangan bertujuan untuk memperpanjang masa kekebalan imunisasi dasar tersebut. Masa ini juga berfungsi untuk mengejar imunisasi yang belum lengkap (catch up immunization).
Berikut ini jadwal pemberian imunisasi kejar untuk si Kecil yang perlu Bunda pahami:
1. Hepatitis B
Imunisasi hepatitis B diberikan 4 kali, yaitu segera saat baru lahir dan ketika berusia 2, 3, dan 4 bulan, dengan suntik booster (lanjutan) pada usia 18 bulan.
Anak yang sama sekali belum mendapatkan imunisasi hepatitis B dapat segera melakukan imunisasi kejar kapan saja. Jika anak tersebut baru menerima vaksinasi hepatitis B setelah mencapai usia 1 tahun, biasanya vaksin akan diberikan dalam tiga dosis dengan interval satu bulan antara dosis.
2. DPT
Imunisasi DPT (DTwP atau DTaP) sangat penting untuk mencegah penyakit Difteri, Pertussis, dan Tetanus.
Imunisasi DPT diberikan sebanyak tiga kali sebagai bagian dari imunisasi dasar, kemudian dilanjutkan dengan satu kali vaksinasi ulangan (booster) setelah satu tahun (setelah DPT3). Pada usia 5 tahun, si Kecil perlu mendapatkan vaksin ulangan sebelum masuk SD.
Jika si Kecil terlambat 1 dosis vaksin DPT, Bunda tidak perlu mengulang dari awal dan bisa tetap lanjutkan imunisasinya sesuai jadwal selanjutnya.
Bila anak belum mendapatkan imunisasi DPT pada usia kurang dari 12 bulan, imunisasi kejar tetap perlu diberikan sebanyak 3 kali, dengan jeda 1 bulan pada setiap dosisnya.
Bagaimana dengan jadwal vaksin ulangannya, tidak apakah kalau terlewat? Bila vaksin ulangan atau booster terlewat, Bunda pun masih boleh mengejarnya. Dosis booster pertama atau dosis ke-4 diberikan sebelum anak berusia 4 tahun, pemberian booster kedua atau dosis ke-5 dapat diberikan paling cepat 6 bulan setelah dosis ke-4 diberikan.
Namun apabila dosis ke-4 diberikan setelah usia 4 tahun, dosis ke-5 sudah tidak perlu diberikan lagi.
Baca Juga: Tips Memilih Tempat Imunisasi Bayi Terbaik
3. BCG
Indonesia berada pada posisi ke-2 untuk kasus TB (tuberkulosis) terbanyak di dunia setelah India. TB sangat berbahaya karena merupakan salah satu penyakit menular yang paling mematikan. Anak dapat terkena penyakit TB karena tertular orang dewasa.
Oleh karena itu, penting untuk melengkapi dosis vaksin BCG si Kecil sesuai jadwal yang telah ditentukan. Sesuai dengan jadwal imunisasi terbaru tahun 2023 dari IDAI, imunisasi BCG dapat diberikan pada bayi baru lahir atau kurang dari usia 1 bulan.
Jika si Kecil terlambat mendapatkan imunisasi BCG yang seharusnya diberikan sebelum usia 3 bulan, dokter akan melakukan tes tuberkulin terlebih dahulu untuk memeriksa apakah ada bakteri penyebab TB di dalam tubuh si Kecil. Apabila hasil tes tersebut negatif, anak baru boleh menerima vaksin BCG.
4. Polio
Melansir jadwal imunisasi terbaru tahun 2023 dari IDAI, vaksinasi polio diberikan empat kali. Dosis pertama diberikan secara oral (diteteskan ke mulut) pada saat baru lahir hingga usia 1 bulan, dan selanjutnya pada usia 2, 3, dan 4 bulan. Selanjutnya, vaksin booster didapat saat bayi berusia 18 bulan.
Apabila anak terlambat mendapatkan imunisasi polio, Bunda bisa lanjutkan dosis berikutnya sesuai jadwal yang telah ditentukan tanpa perlu mengulang dosis sebelumnya.
5. PCV
Imunisasi PCV sangat penting untuk mencegah infeksi bakteri pneumokokus yang menjadi penyebab utama radang telinga, pneumonia, meningitis.
Vaksin PCV diberikan kepada bayi saat berusia 2, 4, dan 6 bulan, sedangkan pemberian booster dilakukan pada usia 12 bulan.
Anak-anak yang belum mendapatkan vaksin PCV sesuai jadwal harus mengejar ketertinggalannya. Namun, jumlah dosis dan waktu antara dosis akan tergantung pada usia si Kecil saat ini.
Jika bayi tidak menerima imunisasi PCV di antara usia 7 hingga 12 bulan, Bunda dapat mengejar imunisasi PCV dalam 2 kali dosis dengan jarak minimal 1 bulan.
Jika pada usia 1 hingga 2 tahun anak belum pernah mendapatkan imunisasi PCV sama sekali, imunisasi kejar dapat diberikan dalam 2 kali dosis dengan jarak 2 bulan antara dosis pertama dan dosis kedua. Sementara apabila hingga usia 2 sampai 4 tahun si Kecil tidak menyelesaikan empat dosis yang seharusnya diterima, ia wajib mendapatkan satu dosis vaksin PCV.
Pemberian booster dapat dilakukan setelah anak mencapai usia 12 bulan, dengan jarak minimal 2 bulan setelah dosis terakhir diberikan.
6. MR/MMR
Vaksin MR diberikan saat anak berusia 9 bulan untuk mencegah campak dan rubella, lalu pemberian booster dijadwalkan pada usia 18 bulan dan 5 tahun dengan vaksin MMR.
Pada bayi, jadwal imunisasi kejar untuk vaksin MR adalah di usia antara 9-12 bulan, yang dapat diberikan kapan saja sesuai kebutuhan.
Jika hingga usia 1 tahun anak belum juga mendapatkan vaksin MR, imunisasi kejarnya berupa pemberian vaksin MMR mulai usia 12 hingga 15 bulan, dan dosis kedua diberikan pada usia 5 hingga 7 tahun.
Jika anak sudah berusia lebih dari 1 tahun, imunisasi yang akan diberikan adalah vaksin MMR untuk melindungi mereka dari penyakit campak, gondongan, dan rubella.
Baca Juga: Ketahui Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Flu Singapura Pada Anak
7. Rotavirus
Pemberian vaksin rotavirus digunakan sebagai langkah pencegahan terhadap diare yang disebabkan oleh rotavirus.
Terdapat dua macam vaksin rotavirus di Indonesia, yakni vaksin rotavirus monovalen (RV1) dan pentavalen (RV5). Menurut jadwal imunisasi terbaru dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) versi 2023, vaksin RV monovalen (RV1) diberikan dalam 2 dosis. Dosis pertama usia 6-12 minggu dan dosis kedua dengan interval minimal 4 minggu, paling lambat usia pada usia 24 minggu.
Vaksin RV pentavalen (RV5) diberikan dalam 3 dosis. Dosis pertama pada usia 6-12 minggu, dosis kedua dijadwal berjarak 4-10 minggu, dan dosis ketiga harus didapatkan paling lambat di usia 32 minggu.
Terdapat perbedaan dalam pemberian vaksin rotavirus monovalen (RV1) dan vaksin rotavirus pentavalen (RV5).
Untuk vaksin RV1, diberikan dalam 2 dosis. Dosis pertama diberikan pada usia 6-12 minggu, dan dosis kedua diberikan setidaknya 4 minggu setelah dosis pertama. Pemberian vaksin RV1 harus dilakukan sebelum bayi mencapai usia 14 minggu.
Sedangkan untuk vaksin RV5, diberikan melalui suntikan dalam 3 dosis. Dosis pertama diberikan pada usia 6-12 minggu, dosis kedua diberikan dengan jarak 4-10 minggu setelah dosis pertama, dan dosis ketiga diberikan paling lambat pada usia 32 minggu.
Pemberian vaksin rotavirus haruslah sesuai jadwal dan tidak boleh terlambat. Apabila terlambat, vaksinasi rotavirus tidak bisa dikejar atau disusulkan karena ada batas umur maksimalnya, yaitu di usia 24 minggu atau 6 bulan.
Apabila bayi sudah berusia lebih dari 8 bulan dan belum mendapat vaksin rotavirus, imunisasinya tidak perlu dikejar. karena, sejauh ini belum ada penelitian yang menguji keamanannya dan membuktikan vaksin rotavirus dapat bermanfaat untuk anak di atas 8 bulan.
Selain itu, pemberian vaksin rotavirus yang melewati jadwal juga berisiko meningkatkan risiko efek samping yang jarang dari vaksin ini, seperti intususepsi (perlengketan di usus).
Kalau terlambat, Bunda disarankan segera berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan langkah pencegahan infeksi rotavirus yang tepat.
8. Hepatitis A
Vaksin hepatitis A telah ditetapkan sebagai imunisasi dasar yang disarankan untuk diberikan kepada anak-anak. Vaksin ini sebaiknya diberikan setelah anak mencapai usia 2 tahun dan terdiri dari 2 dosis.
Namun, jika anak belum mendapatkan imunisasi hepatitis A pada usia lebih dari 2 tahun, imunisasi kejar dapat diberikan kapan saja selama anak tersebut belum mengalami infeksi hepatitis A.
9. HiB
Imunisasi HiB (Haemophilus influenzae tipe B) dapat dilakukan dengan menggunakan vaksin PRP-T (konjugasi). Vaksin ini diberikan pada bayi usia 2, 3, 4 bulan, dan vaksin booster pada usia 18 bulan. Saat ini, imunisasi HiB telah dimasukkan dalam program pemerintah yang biasanya diberikan bersamaan dengan vaksin DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) dan Hepatitis B.
Vaksin HiB dapat dikejar ketertinggalannya pada usia 1-5 tahun, hanya dalam 1 dosis. Vaksin ini tidak perlu lagi dikejar jika anak sudah berusia di atas 5 tahun. Hal ini karena penyakit HiB umumnya lebih sering menyerang anak di bawah usia 5 tahun.
Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai jadwal imunisasi kejar untuk si Kecil. Sangat penting bagi Bunda untuk tidak melewatkan jadwal imunisasi anak agar si Kecil mendapatkan perlindungan yang optimal terhadap berbagai penyakit menular.
Bunda juga bisa kunjungi Diary Generasi Maju untuk dapatkan akses ke berbagai info, panduan, dan fitur edukatif untuk maksimalkan tumbuh kembang si Kecil!
Referensi:
- IDAI | Melengkapi/ Mengejar Imunisasi (Bagian I). (2023). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/melengkapi-mengejar-imunisasi-bagian-i
- IDAI | Melengkapi/ Mengejar Imunisasi (Bagian II). (2023). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/melengkapi-mengejar-imunisasi-bagian-ii
- IDAI | Melengkapi/ Mengejar Imunisasi (Bagian III). (2023). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/melengkapi-mengejar-imunisasi-bagian-iii
- IDAI | Melengkapi/Mengejar Imunisasi (bagian IV). (2023). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/melengkapimengejar-imunisasi-bagian-iv
- IDAI | Jadwal Imunisasi Anak IDAI 2023. (2023). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/jadwal-imunisasi-anak-idai
- IDAI | Sekilas Vaksin Pneumokokus. (2023). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/sekilas-vaksin-pneumokokus
- Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1331/pentingnya-imunisasi-bagi-anak
- Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. https://promkes.kemkes.go.id/?p=5422
- Rokom. (2022, April 11). Imunisasi Kejar, Lengkapi Imunisasi Dasar Anak yang Tertunda. Sehat Negeriku. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20220411/5839627/imunisasi-kejar-lengkapi-imunisasi-dasar-anak-yang-tertunda/