Facebook Pixel Code 5 Stimulasi Terbaik untuk Kecerdasan Anak 14 Bulan

5 Stimulasi Terbaik untuk Kecerdasan Anak 14 Bulan

5 Stimulasi Terbaik untuk Kecerdasan Anak 14 Bulan

 

Salah satu cara meningkatkan kecerdasan anak di usia 14 bulan ini adalah dengan memberikan stimulasi yang tepat. Tidak sulit, kok, Bun. Bahkan permainan sederhana, seperti cilukba dan menyanyi bersama, bisa mengoptimalkan perkembangan kecerdasan si Kecil.

Untuk penjelasan selengkapnya mengenai stimulasi kecerdasan anak balita, langsung saja Bunda simak artikel berikut ini sampai selesai, ya!

Ide Stimulasi untuk Kecerdasan Anak Balita

Ada banyak permainan seru yang mudah disiapkan untuk bantu stimulasi kecerdasan anak balita. Simak beberapa idenya di bawah ini, Bunda!

1. Remas-Remas Spons

Bunda punya spons cuci piring warna-warni? Yuk, memanfaatkan spons tersebut untuk bantu si Kecil tumbuh cerdas!

Caranya mudah! Bunda hanya perlu memotong spons tersebut ke dalam bentuk lucu, seperti segitiga, bintang, atau hati. Pastikan potongan sebesar telapak tangan si Kecil, ya. 

Kemudian, tunjukkan cara menenggelamkan spons di dalam ember berisi air. Biarkan ia mengamati spons yang perlahan tenggelam. 

Setelah itu, ajak anak untuk “menyelamatkan” spons yang tenggelam dan memeras airnya supaya spons bisa bernapas lagi. 

Selain menyenangkan, kegiatan ini akan memberikan stimulasi sensorik anak, keterampilan motorik halus, dan pengetahuan mengenai benda cair. 

Pssst, keterampilan sensori (pancaindra) sangat penting untuk di pupuk di tahun-tahun pertama kehidupan si Kecil, lho, Bunda!

Pasalnya, keterampilan sensori merupakan tahapan pertama yang menjadi dasar dalam pengembangan kemampuan belajar anak. 

Ketika si Kecil belum mampu memproses stimulus yang berasal dari pancaindra, ia akan kesulitan untuk memasuki tahap pembelajaran berikutnya seperti berbicara, memecahkan masalah, atau berpikir kritis. 

Baca juga: 8 Permainan yang Seru dan Edukatif untuk Anak PAUD

2. Main Tamborin

Ayo, kita stimulasi sensori suara dan keterampilan motorik si Kecil, dengan bermain tamborin! Bunda bisa membeli tamborin plastik di toko mainan dengan harga yang tidak terlalu mahal, kok!

Bunda dapat mencontohkan pada anak bagaimana cara menggoyangkan dan memukul tamborin supaya mengeluarkan suara. 

Setelah itu motivasi si Kecil untuk mengeksplorasi cara membunyikan tamborin. Mungkin ia akan segera menemukan cara memainkannya dengan memukulkan tamborin di atas kepala, pinggul, atau bagian tubuh yang lainnya. 

Selain itu, Bunda juga dapat mengajak si Kecil mencari sumber suara tamborin secara bergantian. Contohnya Ibu sembunyi di kamar lalu membunyikan tamborin supaya di temukan si Kecil.

Dengan memainkan permainan ini, si Kecil tidak hanya akan bertambah pintar namun juga diajak untuk bergerak aktif agar tetap bugar dan tumbuh sehat.

3. Main Puzzle

Bermain puzzle dengan tingkat kesulitan sesuai dengan usianya dapat membantu si Kecil untuk meningkatkan kemampuan:

  • Fokus.

  • Ketahanan.

  • Mengingat

  • Spasial (kemampuan untuk memahami, menyimpan, dan mengingat gambaran mental tentang bentuk dan ruang). 

  • Merencanakan dan menguji. 

  • Memecahkan masalah. 

  • Motorik halus sehingga koordinasi mata dan tangannya semakin baik. 

Mulai permainan dengan puzzle berpotongan besar agar anak tidak merasa terlalu kesulitan hingga frustasi. 

Apabila pada permulaan si Kecil sudah merasa terlalu kesulitan, ia akan mengalami penurunan rasa percaya diri dan motivasi untuk mencoba lagi.  

Ketika si Kecil sudah pintar memainkan puzzle dengan tingkat kesulitan tertentu, Bunda dapat membelikan puzzle baru dengan level kesulitan yang lebih tinggi. 

Baca juga: 5 Inspirasi Permainan untuk Mengembangkan Kognitif Anak

4. Membaca Buku Cerita

Anak balita mungkin sudah mulai pintar berbicara. Nah, agar kamus kosakata di kepala mungilnya semakin bertambah dan ia dapat berbicara dengan susunan kata yang lebih baik, Bunda perlu secara rutin mengajak si Kecil membaca buku cerita

Pilih buku cerita dengan gambar yang menarik dan isi yang sesuai dengan kelompok usianya. Kemudian, bacakan buku dengan suara dan mimik muka yang bervariasi. 

Kalau tokoh di dalamnya sedang menangis, Bunda perlu memasang wajah sedih dan berbicara dengan suara kecil. Jika tokoh sedang marah, Bunda bisa mengerutkan dahi sambil berbicara dengan nada tinggi. 

Jangan lupa juga untuk bersikap interaktif. Lontarkan pertanyaan sederhana seperti, “Kelincinya tadi makan buah apa, Dik?” atau “Kenapa Andi tidak mau bermain bersama Kiki Kelinci?”

Hal ini penting untuk melatih kemampuan bahasa dan tingkat pemahaman anak.

5. Corat-coret 

Si Kecil pasti senang sekali kalau diajak corat-coret kan, Bun? Nah, ternyata selain menyenangkan, corat-coret atau doodling dapat membantu anak untuk mengekspresikan pemikiran dan imajinasinya secara kreatif. 

Untuk Itu, Bunda dapat menyediakan selembar kertas dan krayon atau pensil warna dengan bentuk yang besar sehingga mudah digenggam. 

Bunda juga dapat membiarkan si Kecil corat-coret dengan tangan kosong menggunakan pewarna yang aman jika termakan namanya edible paint atau membuat sendiri cat dari tepung jagung yang dicampur pewarna makanan. 

Kemudian, biarkan si Kecil mengeksplorasi warna dan bentuk sesuai dengan keinginannya. 

Oh iya, menggambar dengan jari juga akan bantu menstimulasi kemampuan sensori, motorik halus, dan mengekspresikan emosi. 

Nah, setelah selesai Bunda dapat memuji usaha si Kecil membuat mahakarya corat-coretnya seperti, “Sudah selesai? Coba Bunda lihat. Wah, Adik sedang suka menggambar dengan warna merah, ya?”

Untuk bantu si Kecil mengembangkan kemampuan bahasanya, Bunda dapat mengajukan beberapa pertanyaan seperti, “Kenapa Adik suka warna merah?” Setelah itu, pastikan Bunda mendengarkan jawaban si Kecil dengan seksama dan semangat, ya. 

Tips Memberikan Stimulasi untuk Anak

Memberikan stimulasi untuk mendukung kecerdasan anak memang penting, namun Bunda perlu memperhatikan beberapa hal agar si Kecil tidak mengalami overstimulasi. 

Overstimulasi adalah kondisi ketika anak mendapatkan paparan pengalaman, sensasi, suara, dan aktivitas melebihi kapasitasnya. 

Apabila hal ini terjadi, si Kecil tidak akan berkembang secara optimal, Bunda. Justru ia merasa kelelahan, rewel, menangis, hingga tantrum. 

Nah, agar si Kecil tidak mengalami overstimulasi, Bunda dapat coba menerapkan tips berikut ini: 

1. Sesuaikan dengan Usia Anak

Mainan untuk bayi 12 bulan tentu tidak cocok diberikan kepada anak usia 3 tahun karena terlalu membosankan. Sedangkan, puzzle untuk anak usia 2 tahun akan terlalu sulit untuk permainan stimulasi anak usia 14 bulan. 

Oleh karena itu, Bunda perlu memastikan permainan yang diberikan kepada anak sesuai dengan kelompok usia dan laju perkembangannya. Apabila terlalu sulit, permainan stimulasi tidak akan efektif dan menyenangkan untuk anak. 

2. Jangan Terlalu Lama

Balita masih memiliki rentang fokus yang rendah, Bunda:

  • Anak 1 tahun : 1-2 menit.

  • Anak 2 tahun : 3-6 menit. 

  • Anak 3 tahun : 5-10 menit.

Oleh karena rentang fokusnya yang rendah, Bunda perlu membuat waktu bermain dan belajar si Kecil singkat agar ia tidak merasa kewalahan dan kelelahan. 

Selain itu, pastikan kegiatannya juga terjadwal sehingga si Kecil tahu kapan ia akan bermain, makan, atau tidur siang.  

Baca juga: Mendorong Kemampuan Konsentrasi & Fokus untuk Perkembangan Kognitif Si Kecil di Usia 1 Tahun

3. Beri Jeda Waktu

Agar si Kecil tidak merasa terlalu lelah, Bunda perlu memberikan jeda yang cukup antara satu stimulasi dengan stimulasi yang lain. 

Misalnya si Kecil baru saja melakukan permainan sensory dengan pasir di halaman belakang. Sebelum mengajak si Kecil bernyanyi bersama, pastikan Bunda memberikan si Kecil waktu untuk diam sejenak (quiet time) atau tidur siang. 

Anak usia dini umumnya akan menunjukkan tanda berikut ketika kelelahan: 

  • Terlihat lebih ceroboh.

  • Ingin menempel terus pada Bunda.

  • Merengek atau menangis. 

  • Meminta perhatian Bunda.

  • Cenderung bosan dengan mainan. 

  • Rewel ketika makan. 

Baca juga: 6 Manfaat Tidur Siang untuk Tumbuh Kembang Anak

4. Menciptakan Ruang Aman

Permainan untuk stimulasi kecerdasan anak dapat dilakukan di dalam maupun di luar ruangan. Di mana pun tempat bermainnya, pastikan Bunda memperhatikan keamanan dan kebersihan tempat bermain.

Dengan begitu, si Kecil akan merasa lebih bebas dan nyaman untuk bermain, belajar, dan bereksplorasi. 

5. Variasikan Jenis Permainan 

Jenis kecerdasan yang perlu dilatih antara lain kecerdasan emosional, kemampuan berbahasa, kemampuan berkomunikasi, kemampuan fisik, dan kreativitas. 

Jadi, semakin beragam jenis permainan yang yang Bunda sediakan, semakin terlatih kecerdasan anak pada berbagai bidang. 

Misalkan hari ini Bunda mengajak si Kecil menyanyi dan menyusun balok. Esok hari, Bunda dapat mengajak si Kecil bermain sensory menggunakan adonan tepung dan bermain peran.

Selain memberikan stimulasi terbaik, Bunda juga perlu memastikan si Kecil cukup tidur dan nutrisi hariannya terpenuhi dengan baik apabila menginginkan ia tumbuh cerdas dan optimal. 

Jadi, pastikan setiap piring si Kecil mengandung karbohidrat, protein (diutamakan protein hewani), vitamin, lemak sehat, dan mineral. 

Nah, untuk bantu penuhi kebutuhan nutrisinya, Bunda dapat memberikan susu yang telah diperkaya nutrisi esensial seperti SGM Eksplor 1+

SGM Eksplor 1+ merupakan satu-satunya susu pertumbuhan yang diperkaya dengan IronC™, sebuah kombinasi unik Zat Besi & Vitamin C untuk memaksimalkan penyerapan nutrisi penting hingga 2x lipat. SGM Eksplor 1+ juga ilengkapi dengan DHA, Minyak Ikan, Omega 3&6,  tinggi kalsium & vitamin D, serta nutrisi penting lainnya, untuk bantu si Kecil agar ia siap belajar!

Untuk dapatkan lebih banyak informasi seputar tips parenting dan rekomendasi kegiatan untuk mengasah tumbuh kembang anak, yuk segera bergabung menjadi member Klub Generasi Maju! Bunda bisa dapatkan berbagai penawaran menarik seputar susu SGM, lho!

 

 

Referensi tambahan:

  1. Overstimulation: babies and children. (2021, July 2). Raising Children Network. https://raisingchildren.net.au/newborns/behaviour/common-concerns/overstimulation#:~:text=Overstimulated%20babies%20and%20children%20might,of%20stimulation%20and%20quiet%20time.

  2. Tired signs in babies and toddlers. (2021, March 31). Raising Children Network. https://raisingchildren.net.au/babies/sleep/understanding-sleep/tired-signs#tired-signs-why-theyre-important-nav-title

  3. Marie, S. (2021, July 30). 11 Signs of an Overstimulated Baby and How to Soothe Them. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/baby/11-signs-of-an-overstimulated-baby-and-how-to-soothe-them#prevention

  4. Rodgers, L. (2023, March 14). Why Is My Toddler So Distracted and Is It Normal? What to Expect; WhattoExpect. https://www.whattoexpect.com/toddler/behavior-and-discipline/distracted-toddler#long

  5. admin. (2019, March 6). How your child’s sensory system sets them up for life | Kids First. Kids First Children’s Services. https://kids-first.com.au/how-your-childs-sensory-system-sets-them-up-for-life/#:~:text=The%20Learning%20Pyramid%2C%20first%20devised,world%20in%20which%20we%20live

  6. 5 ways to help set your child up for future success. (2019). Unicef.org. https://www.unicef.org/parenting/child-development/5-ways-to-help-set-your-child-up-for-success

  7. Ratnam, G. (2020, October 21). Easy Doodles for Kids that Will Boost Their Thinking and Creativity. FirstCry Parenting. https://parenting.firstcry.com/articles/easy-doodles-for-kids-that-will-boost-their-thinking-and-creativity/?ref=interlink

  8. Finger painting: activity for children 1-3 years. (2023, May 9). Raising Children Network. https://raisingchildren.net.au/guides/activity-guides/making-and-building/finger-painting-1-3-years

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut

call center bebeclub
foto careline