Facebook Pixel Code 8 Nutrisi Penting untuk Daya Tahan Tubuh Anak

8 Nutrisi Penting untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Anak

8 Nutrisi Penting untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Anak

 

Memastikan nutrisi lengkap dan tepat bagi anak usia prasekolah sudah mutlak menjadi perhatian utama setiap Bunda. Selain untuk memastikan pertumbuhan fisik dan mentalnya terus optimal, asupan nutrisi yang tepat akan bantu mendukung daya tahan tubuh anak tetap kuat. Ketika daya tahan tubuhnya kuat, si Kecil tentu tidak akan gampang sakit sehingga ia bisa terus bebas bermain dan lebih cepat tanggap dalam mempelajari hal baru.

Jadi, asupan nutrisi apa yang penting untuk menjaga sistem imun anak tetap kuat?

Nutrisi untuk Dukung Daya Tahan Tubuh Anak

Bunda, mari kita kenali bersama macam-macam nutrisi penting yang dapat mendukung peningkatan daya tahan tubuh anak:

1. Zat Besi

Penelitian klinis menunjukkan bahwa zat besi merupakan mineral yang sangat penting untuk mengoptimalkan sistem imun tubuh anak di usia dini. Khususnya dalam hal pembentukan sel limfosit alias sel darah putih yang berfungsi untuk membentuk respon spesifik terhadap infeksi. 

Zat besi juga memegang peranan penting dalam pembentukan hemoglobin, sejenis protein dalam sel darah merah yang mengangkut oksigen di tubuh. Dengan zat besi yang tercukupi, kadar hemoglobin dalam tubuh anak tetap dalam jumlah optimalnya untuk memperlancar suplai oksigen ke sel, jaringan, dan organ yang rusak sehingga memperkuat sistem kekebalan si Kecil. 

Melihat betapa pentingnya fungsi zat besi bagi pembentukan sistem imun tubuh, Bunda perlu memastikan bahwa asupan zat besi si Kecil tercukupi. Berikut kebutuhan zat besi anak usia dini menurut tabel angka kecukupan gizi yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia: 

  • Usia 1-3 tahun : 7 mg

  •  Usia 4-6 tahun: 10 mg

Nah, untuk mencukupi asupan zat besi Bunda bisa menyajikan menu dari beberapa bahan makanan berikut: 

  • Daging sapi. 

  • Daging kambing.

  • Hati ayam. 

  • Sosis sapi.

  • Telur.

  • Bayam.

  • Brokoli.

  • Tahu.

  • Tempe.

  • Tauge.

  • Kol.

  • Susu pertumbuhan terfortifikasi.

2. Vitamin C

Manfaat vitamin C sebagai salah satu nutrisi terbaik untuk menjaga daya tahan tubuh pasti sudah sangat Bunda pahami. Vitamin C mampu meningkatkan kemampuan tubuh anak untuk memulihkan luka juga melawan infeksi seperti batuk dan pilek. 

Selain itu, vitamin C juga bantu meningkatkan absorpsi zat besi dari serealia dan sayuran hingga 2 kali lipat sehingga lebih banyak zat besi yang dapat diserap oleh saluran cerna si Kecil. Dengan kombinasi unik dari asupan zat besi dan vitamin C, kekuatan daya tahan tubuh anak akan jadi lebih optimal.

Itu kenapa penting bagi Bunda memenuhi kebutuhan vitamin C si Kecil setiap hari. Untuk anak yang berusia 1-3 tahun, kebutuhan vitamin C hariannya adalah 40 mg sedangkan untuk di usia 4-6 tahun nanti, si Kecil akan membutuhkan 45 mg vitamin C per hari.

Nah, kebutuhan vitamin C anak bisa Bunda penuhi dari sumber-sumber makanan di bawah ini:

  • Berbagai macam jeruk.

  • Blewah. 

  • Tomat.

  • Brokoli.

  • Kol.

  • Kiwi.

  • Stroberi. 

3. Zinc

Zinc atau seng merupakan mineral penting yang tidak bisa diciptakan oleh tubuh manusia secara alami. Oleh karena itu, si Kecil harus mengonsumsi berbagai macam makanan yang mengandung zinc untuk memenuhi asupan yang diperlukan. 

Terkait dengan sistem imun, zinc berperan penting dalam proses maturasi dan fungsi sel imun T dan B.

Sel imun T berfungsi untuk melawan infeksi yang menyerang tubuh anak, sedangkan sel B berfungsi untuk menghasilkan antibodi yang dibutuhkan untuk melawan sumber infeksi.  

Selain berperan dalam mengoptimalkan kinerja sistem imun, mineral satu ini juga akan membantu tubuh dalam menyembuhkan luka di kulit dan meningkatkan fungsi indra perasa serta penciuman. 

Lalu, berapa, sih, asupan harian zinc yang dibutuhkan oleh anak usia dini? Untuk anak yang berusia 1-3 tahun, Kementerian Kesehatan RI merekomendasikan Bunda untuk memenuhi 3 mg zinc per hari, sementara ketika si Kecil sudah berusia 4-6 tahun nanti, kebutuhan zinc hariannya ditingkatkan menjadi 5 mg per hari.

Untuk memenuhi besar asupan harian tersebut, Bunda dapat membuat sajian makanan dari bahan-bahan berikut ini: 

  • Daging.

  • Kerang.

  • Biji labu.

  • Keju.

  • Sarden.

  • Brokoli.

  • Nasi putih.

  • Tomat ceri.

  • Roti tawar.

  • Susu pertumbuhan terfortifikasi.

Baca juga: Pilihan Makanan Sehat untuk Anak 1 Tahun dan Tips Memberikannya

4. Asam Lemak Esensial

Asam lemak esensial terdiri dari omega 3 (AHA), omega 6 (LA), dan docosahexaenoic acid (DHA). Ketiga jenis asam lemak esensial tersebut ternyata memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh si Kecil agar tetap optimal.

Sebab, ketiga asam lemak esensial ini akan saling bekerja sama untuk meningkatkan fungsi sel-B dan sel-T dalam sistem imun si Kecil. Kedua sel imun ini bekerja dengan mengingat jenis patogen yang pernah masuk ke dalam tubuh, sehingga pada lain waktu mereka menyerang kembali, sistem imun anak bisa bekerja lebih cepat dan efektif lagi untuk melawannya sebelum terjadi peradangan yang disebabkan infeksi. 

Pada anak usia dini, asupan masing-masing jenis asam lemak esensial berbeda-beda yaitu: 

  • Usia 1-3 tahun: Omega 3 sebesar 0,7 g dan Omega 6 sebesar 7 g.

  • Usia 4-6 tahun: Omega 3 sebesar 0,9 g dan Omega 6 sebesar 10 g.

Untuk memenuhi nutrisi tersebut Bunda dapat memberikan:

  • Aneka ikan berlemak seperti salmon, sarden, makarel, dan tuna (sumber omega 3 dan DHA).

  • Aneka minyak nabati seperti minyak sayur,minyak kedelai, minyak bunga matahari aneka (sumber omega 3 dan 6).

  • Aneka biji-bijian seperti biji labu dan biji bunga matahari (sumber omega 6).

  • Aneka kacang seperti kenari dan walnut (sumber omega 6).

4. Vitamin D 

Apabila si Kecil kekurangan asupan vitamin D, tubuhnya akan lebih rentan terhadap serangan penyakit karena vitamin larut lemak ini berperan penting dalam pengaturan sistem imun dan anti peradangan.  

Agar daya tahan tubuhnya optimal, si Kecil perlu terpenuhi asupan vitamin D-nya sebesar:

  • Usia 1-3 tahun: 15 mcg vitamin D per hari.

  • Usia 4-6 tahun: 15 mcg vitamin D per hari.

Bunda, secara alami si Kecil dapat memperoleh asupan vitamin D melalui paparan sinar matahari langsung mulai pukul 10.00 pagi hingga 15.00 sore. Sinar matahari pada rentang waktu tersebut mengandung sinar ultraviolet A yang berfungsi untuk mengubah provitamin D di dalam kulit menjadi vitamin D. 

Nah, selain dari paparan sinar matahari, vitamin D juga dapat diperoleh dari:

  • Salmon.

  • Tuna.

  • Keju.

  • Minyak ikan.

  • Jamur shitake.

  • Sereal.

  • Suplementasi vitamin D untuk anak 1 tahun ke atas sebanyak 600 IU per hari.

Baca juga: Kalsium dan Vitamin D, Kunci Perkembangan Motorik si Kecil

5. Vitamin A

Selain untuk kesehatan mata, vitamin A juga mendukung sistem daya tahan tubuh anak.

Vitamin A berperan penting dalam proses pembentukan dan pematangan organ-organ penghasil sel-sel imun. Bahkan ketika sel-sel imun diproduksi, vitamin A bukan hanya berperan penting untuk pembentukan dan pematangan sel-sel tersebut, namun penting agar sel-sel tersebut dapat berfungsi dengan baik.

Selain itu, vitamin A juga memiliki peran serupa yang sama pentingnya bagi sel darah putih yang disebut neutrofil dan makrofag, dimana keduanya juga merupakan bagian dari sistem imun pula.

Saking pentingnya kandungan nutrisi satu ini, Kementerian Kesehatan Indonesia menetapkan bulan Februari dan Agustus sebagai bulan Vitamin A. 

Anak usia 1 hingga 5 tahun akan mendapatkan suplementasi vitamin A sebanyak 200.000 IU setiap 4-6 bulan. 

Nah, selain dari suplementasi vitamin A, anak-anak bisa mendapatkan asupan vitamin A dari: 

  • Wortel.

  • Bayam.

  • Brokoli.

  • Tomat.

  • Ubi.

  • Labu.

  • Mangga.

  • Hati sapi.

  • Minyak ikan.

  • Susu.

  • Telur.

  • Makanan yang telah difortifikasi.

7. Probiotik 

Probiotik adalah mikroorganisme hidup, termasuk bakteri dan jamur ragi, yang dapat dikonsumsi melalui suplemen atau berbagai jenis makanan yang difermentasi.

Probiotik bermanfaat untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan manusia dengan cara menjaga keseimbangan jumlah bakteri baik dan jahat. 

Ketika jumlah bakteri baik seimbang atau lebih banyak daripada bakteri jahat, daya tahan tubuh si Kecil akan meningkat sehingga ia tidak akan mudah terserang berbagai macam infeksi seperti diare. 

Untuk mendapatkan asupan probiotik si Kecil dapat mengonsumsi:

  • Yogurt.

  • Miso.

  • Keju.

  • Tempe.

  • Acar timun.

  • Roti Sourdough.

8. Prebiotik Inulin

Inulin adalah salah satu prebiotik berupa serat karbohidrat dan terdapat dalam buah dan sayur seperti pisang, apel, dan bawang. Prebiotik tidak dapat dicerna sehingga berfungsi sebagai “makanan” bagi probiotik atau “bakteri baik” untuk meningkatkan jumlah bakteri baik dalam usus besar. 

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, probiotik bermanfaat dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan dan juga kesehatan dinding pertahanan usus serta respon sistem imun yang baik.

Dengan mengonsumsi prebiotik, maka tercipta sinergisme yang baik antara prebiotik, probiotik, dan tubuh manusia sehingga terciptalah sistem imun yang optimal. 

Baca juga: Berapa Berat Badan Ideal Anak Usia 1 Tahun dan Cara Menambahnya

Dengan asupan nutrisi dan stimulasi tepat serta daya tahan tubuh yang kuat, si Kecil dapat lebih siap bersekolah nanti!

Dan agar dapat terus mendukung kesiapan belajarnya, Bunda tentu perlu memperhatikan kelengkapan nutrisi si Kecil, terutama nutrisi untuk perkembangan otaknya. 

Jadi, yuk teruskan nutrisinya dengan SGM Eksplor 3+, satu-satunya dengan IronC™ yang mendukung 2x penyerapan nutrisi penting, juga dilengkapi DHA, Minyak Ikan Tuna, Omega 3&6 serta nutrisi penting lainnya untuk mendukung perkembangan kognitif si Kecil & siapkan prestasinya. Yuk, jangan lupa daftarkan diri Bunda di Klub Generasi Maju untuk dapatkan beragam promo menarik seputar susu SGM serta berbagai artikel terbaru seputar kesehatan dan nutrisi anak!

 Referensi tambahan: 

  1. Soyano A;Gómez M. (2022). [Role of iron in immunity and its relation with infections]. Archivos Latinoamericanos de Nutricion, 49(3 Suppl 2). https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/10971835/#:~:text=The%20role%20of%20iron%20in,a%20specific%20response%20to%20infection

  2. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. (n.d.). http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__28_Th_2019_ttg_Angka_Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan_Untuk_Masyarakat_Indonesia.pdf

  3. FoodData Central. (2023). Usda.gov. https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/

  4. Iron in Foods | HealthLink BC. (2022). Healthlinkbc.ca. https://www.healthlinkbc.ca/healthy-eating-physical-activity/food-and-nutrition/nutrients/iron-foods

  5. IDAI | Pastikan Bayi Anda Cukup Zat Besi? (2017). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pastikan-bayi-anda-cukup-zat-besi

  6. How zinc boosts the immune system. (2022, March 31). Fred Hutch. https://www.fredhutch.org/en/news/center-news/2022/03/dudakov-zinc-thymus-regeneration.html

  7. Office of Dietary Supplements - Zinc. (2016). Nih.gov. https://ods.od.nih.gov/factsheets/Zinc-HealthProfessional/#:~:text=Sources%20of%20Zinc,-Food&text=The%20richest%20food%20sources%20of,also%20contain%20zinc%20%5B3%5D

  8. Zinc. (2020). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements-zinc/art-20366112#:~:text=Zinc%2C%20a%20nutrient%20found%20throughout,meat%20and%20fortified%20breakfast%20cereals

  9. Buaud, B. (2020). How fats we eat modulate our immunity? OCL, 27, 22. https://doi.org/10.1051/ocl/2020009

  10. Hou, T. Y., McMurray, D. N., & Chapkin, R. S. (2016). Omega-3 fatty acids, lipid rafts, and T cell signaling. European Journal of Pharmacology, 785, 2–9. https://doi.org/10.1016/j.ejphar.2015.03.091

  11. Office of Dietary Supplements - Omega-3 Fatty Acids. (2022). Nih.gov. https://ods.od.nih.gov/factsheets/Omega3FattyAcids-Consumer/

  12. Docosahexaenoic acid (DHA) Information | Mount Sinai - New York. (2013). Mount Sinai Health System. https://www.mountsinai.org/health-library/supplement/docosahexaenoic-acid-dha#:~:text=Dietary%20Sources,have%20low%20levels%20of%20mercury

  13. No need to avoid healthy omega-6 fats - Harvard Health. (2009, May). Harvard Health; Harvard Health. https://www.health.harvard.edu/newsletter_article/no-need-to-avoid-healthy-omega-6-fats

  14. IDAI | Perlukah Suplemen Vitamin D? (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perlukah-suplemen-vitamin-d

  15. Vitamins (for Kids) - Nemours KidsHealth. (2021). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/kids/vitamin.html

  16. Kim, S.-K., Guevarra, R. B., Kim, Y.-T., Kwon, J., Kim, H., Cho, J. H., Kim, H. B., & Lee, J.-H. (2019). Role of Probiotics in Human Gut Microbiome-Associated Diseases. Journal of Microbiology and Biotechnology, 29(9), 1335–1340. https://doi.org/10.4014/jmb.1906.06064

  17. Vitamin A. (2012, September 18). The Nutrition Source. https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/vitamin-a/

  18. Probiotics: What is it, Benefits, Side Effects, Food & Types. (2020). Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/14598-probiotics

  19. WebMD. (2022). Foods With Probiotics. WebMD. https://www.webmd.com/digestive-disorders/ss/slideshow-probiotics

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut

call center bebeclub
foto careline