Cara paling bijak mengatasi alergi makanan pada anak adalah dengan lebih dulu tahu pencetus gejalanya.
Pernahkah buah hati Bunda mengeluhkan mata berair, kemerahan pada kulit, tenggorokan gatal, pembengkakan pada bagian tubuh tertentu, sesak, ataupun pilek setelah mengonsumsi jenis makanan tertentu? Jika demikian, mungkin saja buah hati Bunda mengalami alergi.
Menurut American College of Allergy, Asthma & Immunology, makanan yang paling umum memicu alergi pada anak-anak adalah kacang dan susu. Bagaimana dengan di Indonesia? Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan di RSCM pada 2007, jenis makanan yang banyak menimbulkan alergi pada anak, susu sapi, dan tepung terigu. Jenis makanan lainnya yang umumnya merupakan alergen bagi anak-anak seperti:
Tomat
Mungkin masih banyak orang tidak tahu tomat bisa jadi pencetus alergi. Alergi terhadap tomat jarang terjadi dan penyebabnya bisa ada pada biji dan kulitnya. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data sebanyak 5,9% anak yang sensitive terhadap allergen tomat.
Cokelat
Protein yang terdapat pada coklat dapat menimbulkan reaksi imun. Menurut data penelitian, ditemukan sekitar 2,9% anak sensitif terhadap alergen cokelat.
Kacang Kedelai (Soya)
Protein dalam kedelai juga dapat menyebabkan alergi. Anak yang sensitif terhadap alergen soya dijumpai sebanyak 7,4%.
Tepung Terigu
Tepung terigu yang terbuat dari gandum ternyata dapat memicu gejala alergi anak. Menurut data yang diperoleh, sekitar 10,3% anak sensitif terhadap alergen tepung terigu.
Kuning Telur
Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia, tidak terkecuali anak-anak. Telur terdiri atas putih dan kuning telur. Kuning telur banyak mengandung lemak sedangkan putih telur banyak mengandung protein. Penyebab alergi makanan adalah protein yang ada di dalam telur. Karena itu, kuning telur kurang bersifat alergenik dibandingkan bagian putihnya. Terdapat sekitar 8,8% anak yang sensitif terhadap alergen kuning telur.
Putih Telur
Konsumsi putih telur dapat memicu reaksi alergi pada 8,8% anak yang datanya diikutsertakan dalam penelitian.
Daging Ayam
Daging ayam juga termasuk makanan kesukaan anak-anak. Namun, ada sebagian kecil anak sekitar 7,4% yang alergi terhadap daging ayam.
Tuna
Salah satu jenis ikan yang dapat menyebabkan alergi adalah tuna. Penelitian menyebutkan terdapat sekitar 4,4% anak yang sensitif terhadap alergen tuna.
Kerang (oyster)
Jumlah anak yang tidak bisa menikmati daging kerang karena alergi sebanyak 8,8%.
Susu Sapi
Protein susu sapi dapat menimbulkan alergi baik dalam bentuk susu murni atau bentuk lain seperti es krim, keju, dan kue. Pada umumnya produk olahan susu jauh lebih digemari oleh anak dibandingkan susu itu sendiri. Dalam penelitian ini diperoleh data bahwa 10,3% anak sensitif terhadap alergen susu sapi (positif).
Agar reaksi alergi tidak terjadi dan mengganggu keceriaan buah hati, Bunda harus #TanggapAlergi dengan 3K. Kenali, Konsultasikan, dan Kendalikan adalah tiga langkah awal untuk menangani alergi. Kenali alergi makanan yang dimiliki buah hati beserta gejala dan penyebabnya. Lalu, Konsultasikan dengan dokter tentang gejala alergi yang dialami buah hati sehingga dokter bisa memberikan penanganan tepat. Terakhir, Kendalikan alergi buah hati dengan cara menghindarkan anak dari makanan-makanan yang mengakibatkan alergi. Jadi, pastikan buah hati #TetapCeria karena Bunda #TanggapAlergi.
Source:
- Children & Allergies (2011), American College of Allergy, Asthma & Immunology.
- Gambaran Sensitivitas Terhadap Alergen Makanan (2011). MAKARA, KESEHATAN, VOL. 15, NO. 1, JUNI 2011: 44-50