Populasi anak yang menunjukkan reaksi alergi kacang memang kecil. Namun, Bunda tetap mesti mewaspadainya. Kacang-kacangan, juga dikenal sebagai kacang pohon, memiliki banyak varietas, di antaranya:
- kacang kenari
- kacang pistasio
- kacang pecan
- kacang macadamia
- kacang mete
- kacang brazil
- kacang almond
Kacang tanah berbeda dari jenis kacang-kacangan di atas karena dikategorikan pada famili legume (seperti kacang kedelai dan polong). Tidak seperti kacang pohon, kacang tanah tumbuh di bawah tanah. Namun, orang dengan alergi kacang tanah memiliki reaksi alergi serupa dengan orang yang alergi kacang pohon.
Menurut jurnal Allergy & Rhinology tahun 2015, prevalensi alergi terhadap kacang-kacangan ini hanya sebesar 2%. Namun, bila buah hati memiliki reaksi alergi terhadap satu dari jenis kacang-kacangan tersebut, kemungkinan besar anak memiliki alergi terhadap jenis kacang lainnya juga. Dalam sebuah survei yang dicatat Journal of Asthma and Allergy pada 2018, di Amerika tercatat kacang-kacangan adalah penyebab dari 70-90% kasus anafilaksis yang disebabkan oleh makanan.
Sebenarnya bagaimana sebetulnya bentuk reaksi alergi kacang yang terjadi dalam tubuh?
1. Reaksi pada Kulit
Gejala alergi yang paling sering muncul karena alergi kacang adalah pembengkakan (angioedema) dan ruam pada kulit. Reaksi klinis tersebut adalah reaksi umum pertama kedua yang sering muncul pada anak yang mengalami alergi kacang-kacangan. Gejala lainnya di kulit seperti kaligata dan kemerahan juga dapat terjadi. Reaksi alergi pada kulit ini tidak sampai mengancam jiwa, tetapi dapat membuat buah hati tidak nyaman, rewel dan sulit tidur karena terus menggaruk atau gatal.
2. Gangguan pencernaan
Gejala alergi kacang seperti sakit perut, muntah, dan diare adalah merupakan gejala umum. Reaksi alergi berupa gangguan pencernaan bisa muncul dalam waktu dua jam setelah makan; atau bisa juga hanya dalam beberapa menit saja.
Meski demikian, sebaiknya Bunda ketahui dengan pasti penyebab alergi atau alergen dengan membawa pasien ke ahli medis atau dokter. Ini karena biasanya, alergi makanan akan menimbulkan sejumlah reaksi alergi yang bersamaan dengan gangguan pencernaan, seperti sesak napas atau gatal-gatal. Ini berbeda dengan intoleransi makanan yang biasanya hanya mengganggu sistem pencernaan.
3. Gangguan pada mata, hidung, dan tenggorokan
Gejala alergi kacang lain adalah mata berair, gatal, dan bengkak serta memerah. Kondisi ini terjadi pada sebagian besar penderita yang memiliki alergi serius atau parah. Dikarenakan kondisi mata merah dan berair, umumnya juga memengaruhi saluran pernapasan akibat hidung berair atau hidung tersumbat. Gejala lainnya antara lain bersin-bersin dan tenggorokan terasa sakit dan kering.
4. Gangguan pernafasan
Dikarenakan pembengkakan oleh reaksi alergi, saluran udara dapat menyempit atau menutup sepenuhnya. Ini juga dapat menyebabkan anafilaksis, suatu kondisi tenggorokan membengkak, menyebabkan kesulitan bernapas. Bila hal ini terjadi, segera bawa buah hati ke dokter untuk mendapatkan pertolongan.
Jika buah hati menunjukkan reaksi alergi setelah mengonsumsi kacang-kacangan atau produk yang mengandung alergen tersebut, Bunda juga sebaiknya segera membawanya ke dokter untuk mendapatkan informasi tentang penanganan jangka panjang.
Baca Juga: 7 Makanan Tanpa Kacang yang Lezat dan Bergizi untuk Si Kecil