Facebook Pixel Code Atasi Alergi Sejak Dini dengan 3K (Kenali, Konsultasikan, Kendalikan)

Atasi Alergi Anak Sejak Dini dengan 3K

Atasi Alergi Anak Sejak Dini dengan 3K

 

Terdapat banyak sekali jenis alergi yang dapat terjadi pada anak-anak. Data dari World Allergy Organization (WAO) tahun 2015 Ini menunjukkan prevalensi alergi mencapai 10-40% dari total populasi dunia. Berikut jenis alergi, gejala, dan angka prevalensinya:

1. Rhinitis alergi

pembengkakan pada saluran hidung yang menyebabkan tersumbatnya jalan napas, mata jadi berair dan gatal yang biasanya disebabkan oleh alergen baik di luar maupun dalam ruangan. Prevalensi rhinitis alergi di dunia adalah sekitar 10-30%. 

2. Alergi obat

Reaksi alergi terhadap obat-obatan golongan tertentu seperti penisilin, sulfa, obat anti kejang, dan aspirin yang dapat menimbulkan gejala jika dikonsumsi. Angka prevalensi sekitar 10-20% di seluruh dunia, dan 10% berhubungan dengan angka kejadian syok anafilaksis. 

3. Alergi kontak kulit (dermatitis kontak)

merupakan reaksi alergi akibat kontak langsung alergen yang menghasilkan peradangan mulai dari gejala seperti kemerahan lokal pada kulit hingga sampai luka terbuka. Bahan penyebab alergi ini biasanya bersifat asam basa, seperti sabun dan deterjen, pelarut, perekat, dan bahan kimia lainnya, perhiasan, karet hingga pakaian. Angka prevalensi berkisar 20% di seluruh dunia. 

4. Sinusitis

yaitu infeksi pada sinus yang kadang berhubungan dengan rhinitis alergi dan asma, setidaknya setengah dari sinusitis kronis tidak disebabkan alergi. Angka prevalensi berkisar antara 13-18% di seluruh dunia. 

5. Alergi pada makanan

Makanan yang dapat menyebabkan alergi seperti udang (12,63%), kepiting (11,52%), tomat (4,38%), putih telur (3,5%), dan susu sapi (3,46%). Sekitar 20% anak pada usia satu tahun pertama mangalami reaksi terhadap makanan yang diberikan. Alergi makanan secara signifikan memengaruhi kualitas hidup penderita, terutama pada anak-anak. Dampak yang dapat terjadi seperti terganggunya aktivitas belajar, bermain, sulit berkonsentrasi hingga sulit tidur. 

Alergi yang paling banyak terjadi pada anak-anak adalah alergi makanan dan minuman yang mengandung protein susu sapi. Reaksi alergi terhadap susu sapi dapat menyerang sistem saluran cerna, kulit, dan sistem pernapasan. Gejala yang di timbulkan dapat bersifat ringan seperti kemerahan, gatal, dan eksim pada kulit. Gejala yang paling berbahaya adalah gagal tumbuh dan penyempitan saluran napas.1,2

Risiko alergi yang meningkat ternyata belum diikuti dengan pemahaman serta penanganan alergi yang tepat dari keluarga. Alergi tidak saja berdampak pada tingkat kesehatan pada kemudian hari, tapi juga dapat berdampak pada produktivitas dari penderita alergi. Karena itu, penting untuk Bunda mengetahui program 3K yang merupakan salah satu langkah praktis mengatasi alergi, yaitu Kenali, Konsultasikan, dan Kendalikan. 

Kenali adalah mengenal alergi dengan benar, terkait faktor risiko, penyebab, dan gejala yang dapat ditimbulkan. Selanjutnya konsultasikan dengan dokter begitu ada kejadian yang menyerupai gejala alergi. Langkah terakhir, kendalikan dengan mengambil tindakan untuk mencegah dan mengobati alergi sesuai saran dokter agar buah hati tidak kembali mengalami alergi. 

Mencegah lebih baik dari pada mengobati alergi, Bun. Karena itu sebaiknya Bunda melakukan program ini sebagai pengetahuan untuk melakukan diagnosis sejak awal serta memberikan nutrisi yang tepat di awal kehidupan. Meski anak memiliki alergi, anak bisa tetap ceria dan tumbuh dengan optimal karena bunda tanggap alergi dengan 3K.

Artikel Terpopuler