Penting bagi seorang anak untuk menjadi aktif bergerak. Aktivitas fisik tak hanya penting untuk kesehatannya saat ini, tapi juga mendukung pertumbuhan dan perkembangannya dan kesejahteraannya di masa depan.
Kementerian Kesehatan menyarankan agar anak melakukan aktivitas fisik yang melibatkan banyak gerak, gerak kasar dan gerak halus yang meliputi 4L, yaitu lompat, loncat, lempar dan lari.
Apa sajakah jenis olahraga yang cocok untuk anak 3 tahun, Bunda? Simak penjelasannya di bawah. ya.
Baca juga: Stimulasi untuk Mendukung Berbagai Jenis Kecerdasan Anak
Jenis dan Manfaat Olahraga untuk Anak 3 Tahun
Memangnya, anak usia 3 tahun sudah perlu berolahraga? Bisa dong, Bun.
Tapi jenis olahraganya harus disesuaikan dengan usia si Kecil, ya, Bunda. Jadi, bukan olahraga fisik yang berat. Aktivitas fisik untuk si Kecil harus erat kaitannya dengan bermain dan belajar di mana tubuh bergerak secara alami.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan, agar aktivitas fisik untuk si Kecil haruslah yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tubuh dan otaknya. Dan saat melakukannya, si Kecil harus ditemani dan dibimbing oleh orang dewasa.
Berikut ini beberapa jenis olahraga yang cocok untuk anak usia 3 tahun:
-
Olahraga ringan: Aktivitas yang tidak membuat pernapasan atau jantung si Kecil berdetak kencang. Misalnya berjalan-jalan di taman, berdiri sambil melukis, atau menyiram tanaman.
-
Olahraga sedang: Aktivitas yang bikin si Kecil sedikit terengah-engah. Misalnya, berjalan cepat, melempar dan menangkap bola, hula hoop, menari, melompat-lompat di genangan air, bermain layangan, dan berenang.
-
Olahraga berat: Olahraga yang membuat detak jantung si Kecil terengah-engah. Contohnya bermain petak umpet, melompat di atas trampolin, bersepeda (bisa juga balancing bike), sepak bola, atau basket.
Semua aktivitas fisik di atas memiliki banyak manfaat kesehatan dan sosial bagi anak, di antaranya:
-
Memperkuat tulang, otot, jantung, dan paru-paru.
-
Meningkatkan koordinasi, visibilitas, keseimbangan, postur dan fleksibilitas tubuh yang lebih baik dari anak lain.
-
Membantu anak mempertahankan berat badan yang sehat.
-
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Anak tidak mudah lelah atau sakit dan selalu dalam keadaan prima.
-
Meningkatkan nafsu makan.
-
Meningkatkan bonding dengan orang tua.
-
Meningkatkan kesejahteraan anak dengan tumbuh menjadi anak yang percaya diri, berpikir sehat, lebih rileks dan tidur nyenyak, mampu berkonsentrasi dengan baik, mudah bergaul, mau bekerja sama.
-
Mengembangkan keterampilan bahasa, sosial dan komunikasi anak, terutama ketika ia berolahraga bersama keluarga atau orang lain.
Baca juga: Berbagai Tips Olahraga untuk Anak yang Alergi
Waktu Olahraga yang Disarankan
Dengan beberapa aktivitas fisik yang disarankan di atas, berapa lamakah waktu yang disarankan untuk anak melakukannya?
CDC merekomendasikan, anak usia 3-5 tahun perlu aktif sepanjang hari. Mungkin kedengarannya berlebihan, ya, Bun. Tapi jangan khawatir, itu tidak akan membahayakan anak selagi Bunda memvariasikan jenis aktivitasnya dalam beberapa waktu di satu hari.
Disarankan, untuk anak usia 1-3 tahun setidaknya punya waktu bermain yang melibatkan fisik minimal 3 jam setiap hari. Seperti yang tadi sudah dijelaskan, waktu 3 jam itu tidak digunakan sekaligus untuk berolahraga. Bunda bisa membaginya dalam beberapa variasi aktivitas dan waktu di sepanjang hari itu.
Seperti ini pembagian waktunya:
-
30 menit berjalan-jalan di taman.
-
15 menit membantu Bunda menyiapkan bahan makanan untuk makan siang.
-
30 menit bernyanyi dan menari.
-
30 menit bermain sepeda.
-
30 menit bermain petak umpet.
-
30 menit membantu Bunda menyiram tanaman.
-
15 menit bermain balok.
-
30 menit menggambar.
Bunda bisa memvariasikan jenis aktivitas fisik si Kecil sesuai dengan kebutuhan dan usianya, atau bahkan mood-nya di hari itu.
Yang terpenting dari semuanya itu adalah menumbuhkan kecintaan berolahraga sejak dini pada anak. Kebiasaan ini akan berdampak pada masa depan anak di mana ia menjadikan olahraga sebagai gaya hidup.
Dan satu lagi, dengan semakin banyaknya aktivitas fisik yang dilakukan anak, maka semakin sedikit pula waktu yang dihabiskannya untuk bermain gadget. Anak juga jadi anti -mager.
Ayo, Bunda, segera kunjungi Sekolah Generasi Maju. Di sini Bunda bisa mendapatkan berbagai informasi mengenai stimulasi, panduan tumbuh kembang dan pola asuh untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan setiap aktivitas anak 1 tahun hingga usia pra-sekolah. Sehat selalu buat Bunda dan si Kecil, ya.
Referensi:
- Raising Children. (2023). Physical activity for babies and children: why and how much. https://raisingchildren.net.au/toddlers/nutrition-fitness/physical-activity/physical-activity-how-much
- Kunde, Roma. (2022). What to Know About Sports for Toddlers. WebMD. https://www.webmd.com/parenting/what-to-know-about-sports-for-toddlers
- Centers for Disease Control and Prevention. (2023). How much physical activity do children need?. https://www.cdc.gov/physicalactivity/basics/children/index.htm