Sarapan menjadi bagian penting dari pola makan si Kecil. Ia akan lebih berenergi untuk menjalani aktivitas jika mendapat asupan nutrisi yang tepat saat sarapan, termasuk dalam menjalani proses belajar. Banyak penelitian telah melihat korelasi antara sarapan dengan tumbuh kembang si Kecil, seperti pengaruh sarapan ke prestasi akademik, fungsi otak dan kesehatan anak secara keseluruhan. Nah, agar Bunda lebih memahami pentingnya sarapan dan bisa memilih jenis makanan bernutrisi untuk si Kecil, yuk simak penjelasan di bawah ini.
Bunda tentu tahu, kalau sarapan merupakan bagian penting dari pola makan si Kecil. Dengan asupan nutrisi yang tepat saat sarapan, Ia akan lebih berenergi untuk menjalani aktivitas, termasuk dalam menjalani proses belajar. Banyak penelitian telah melihat korelasi antara sarapan dengan tumbuh kembang si Kecil, seperti pengaruh sarapan ke prestasi akademik, fungsi otak dan kesehatan anak secara keseluruhan. Nah, agar Bunda lebih memahami pentingnya sarapan dan bisa memilih jenis makanan bernutrisi untuk si Kecil, yuk simak penjelasan di bawah ini.
Manfaat Sarapan bagi si Kecil
Sarapan memiliki pengaruh pada kemampuan intelektual dan fisik seseorang. IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) menyebutkan konsumsi sarapan pada anak mampu meningkatkan kemampuan daya ingat, konsentrasi, kemampuan memecahkan masalah dan kemampuan menganalisis sesuatu. Adanya peningkatan kemampuan tersebut tidak hanya berlangsung setelah sarapan, tapi juga memberi pengaruh terhadap kinerja dan kemampuan si Kecil di hari tersebut. Menurut Pedoman Gizi Seimbang dari Kemenkes, sarapan juga dapat membekali tubuh dengan zat gizi yang diperlukan untuk berpikir, bekerja dan melakukan aktivitas fisik secara optimal setelah bangun pagi. Bagi anak sekolah, sarapan yang cukup terbukti dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan stamina.
Dalam laporan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), beberapa hasil penelitian menunjukkan kaitan antara sarapan dan pencapaian akademis anak di sekolah. Contohnya, siswa yang berpartisipasi dalam School Breakfast Program dari USDA memiliki peningkatan nilai akademik, nilai tes, penurunan ketidakhadiran di sekolah dan terjadi peningkatan kinerja kognitif seperti daya ingat. Sebaliknya, siswa yang melewatkan sarapan dapat berpengaruh pada penurunan kinerja kognitif termasuk kewaspadaan, perhatian, memori, dan pemecahan masalah.
Lebih lanjut lagi dikatakan bahwa sarapan memengaruhi kerja otak lewat dua mekanisme yaitu meningkatkan efisiensi proses berpikir dan menyediakan zat gizi yang esensial bagi sistem saraf pusat. Sarapan yang rutin juga disebut dapat membawa pengaruh positif bagi metabolisme tubuh dan memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami kegemukan. Selain itu, si Kecil yang tidak melewatkan sarapan cenderung terpenuhi kebutuhan vitamin dan mineral yang dibutuhkan dalam tubuh.
Namun tentunya Bunda perlu memilih jenis sarapan yang sehat untuk si Kecil. Menu sarapan harus diperhatikan sedemikian rupa agar si Kecil bisa mendapat asupan nutrisi yang ia perlukan. Jadi, sebaiknya bagaimana menentukan menu sarapan si Kecil?
Pilihan Makanan untuk Sarapan
Dikutip dari Harvard Health Publishing, saat sarapan si Kecil sebaiknya makan seimbang dengan porsi yang layak. Porsinya tidak berlebihan, tapi tidak kekurangan juga. Pilihan menu berupa makanan sehat dan tidak tinggi gula. Bunda bisa memberi si Kecil roti gandum, oatmeal, sereal rendah gula, susu pertumbuhan, keju, yogurt, buah-buahan, sayuran, telur dan biji-bijian.
Sarapan perlu diisi dengan komposisi makanan seimbang. Pada menunya terdapat karbohidrat yang memberi energi dengan cepat dan dapat mempertahankan gula darah yang stabil untuk memulai hari. Menurut IDAI, idealnya 50% energi yang didapat saat sarapan bersumber dari karbohidrat. Di samping itu perlu juga asupan protein dan lemak untuk memberikan rasa kenyang bagi si Kecil.
Selain karbohidrat, asupan protein, dan lemak, si Kecil juga membutuhkan vitamin dan mineral untuk mendukung tumbuh kembang si Kecil yang optimal. Salah satu yang dibutuhkan adalah zat besi dan vitamin C yang bagus untuk anak.
Pentingnya Asupan Zat Besi untuk Anak saat Sarapan
Zat besi turut berperan dalam tumbuh kembang si Kecil untuk mendukung perkembangan kognitif, sensorik, motorik, dan kemampuan sosial si Kecil. Kekurangan zat besi pada anak bisa menyebabkan berbagai dampak, seperti penurunan konsentrasi yang dapat menghambat daya tangkap dan daya ingatnya, masalah kualitas tidur, dan mudah marah.
Untuk itu, Bunda perlu menambahkan asupan makanan kaya zat besi dalam menu harian si Kecil, termasuk saat sarapan. Bahan makanan yang mengandung zat besi ini cukup mudah untuk didapat lho, Bunda.
Untuk asupan protein hewani yang kaya zat besi, Bunda bisa memilih daging merah, hati sapi, ikan, ayam, dan telur. Bunda juga bisa membuat menu sarapan praktis seperti omelet dengan daging cincang, sandwich ayam, ataupun nugget ikan kesukaan si Kecil. Bunda bisa menyajikan ini dengan sayuran berdaun hijau tinggi zat besi, seperti selada air, brokoli, bayam hijau, buncis dan kacang-kacangan. Lengkapi juga asupan zat besi anak dengan susu yang sudah difortifikasi dengan zat besi dan nutrisi penting lainnya dalam menu sarapannya untuk asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang.
Penyerapan zat besi juga dapat ditingkatkan dengan dukungan dari vitamin C. Oleh karena itu, Bunda juga perlu untuk menyisipkan menu sarapan yang mengandung vitamin C seperti jeruk, mangga, strawberry, atau pepaya. Bunda bisa menyajikannya dalam bentuk buah potong, jus, smoothies atau pilihan menu lain yang disukai si Kecil.
Referensi:
- https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/sarapan-gak-ah%E2%80%A6. Accessed Dec 9, 2020.
- https://healthyeating.sfgate.com/benefits-eating-breakfast-students-7697.html. Accessed Dec 9, 2020.
- https://healthy-food-choices-in-schools.extension.org/breakfast-and-the-brain-how-eating-breakfast-impacts-school-performance. Accessed Dec 9, 2020.
- https://www.health.harvard.edu/healthy-eating/children-and-breakfast--follow-your-intuition. Accessed Dec 9, 2020.
- https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/anemia-defisiensi-besi-pada-anak. Accessed Dec 9, 2020.
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kemenkes RI, 2014: 19. (PDF File)
- https://www.cdc.gov/healthyyouth/health_and_academics/pdf/health-academic-achievement.pdf. Accessed 10 Jan, 2021.