Tahukah Bunda bahwa bayi (0-12 bulan) menjadi salah satu kelompok usia yang paling tinggi mengalami defisiensi zat besi? Sebab setelah usianya genap 6 bulan, bayi membutuhkan tambahan zat besi yang tidak bisa optimal diperoleh hanya dengan mengonsumsi ASI. Bahkan, risiko kekurangan zat besi juga termasuk masih tinggi di usia balita (1-5 tahun).
Oleh karena itu, memberikan MPASI dari bahan makanan yang mengandung zat besi adalah prioritas untuk Bunda sejak memulai MPASI sampai setidaknya si Kecil genap berusia 1 tahun nanti. Nah, agar manfaat zat besi dari MPASI-nya maksimal, bayi juga membutuhkan asupan vitamin C.
Lalu, apa manfaat vitamin C dan zat besi untuk si Kecil? Apa saja sumber makanan yang mengandung zat besi dan vitamin C yang baik sebagai MPASI? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di artikel ini, Bun.
Pentingnya Zat Besi untuk Bayi
Bayi umumnya sudah mendapatkan cadangan zat besi yang cukup dari Bunda melalui transfer zat besi pada trimester terakhir kehamilan. Selama masa menyusui pun, si Kecil mendapatkan tambahan zat besi dari ASI.
Meski begitu, ASI hanya mengandung sedikit zat besi, dan mudah diserap oleh saluran cerna bayi. Kedua hal tersebut menyebabkan kecukupan zat besi hanya dapat terjamin sampai bayi berusia 4-6 bulan. Sementara itu, bayi di usia 6-12 bulan tumbuh begitu cepat sehingga berisiko kekurangan zat besi, terutama bayi yang mendapatkan predominan ASI.
Sebab, setelah usia 6 bulan, ASI saja tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan zat besi bayi dan cadangan zat besi juga sudah berkurang. Maka itu, bayi membutuhkan zat besi tambahan dari makanan pendamping ASI (MPASI).
Baca Juga: Mengapa si Kecil Butuh MPASI yang Bernutrisi?
Melihat begitu pentingnya asupan zat besi dalam masa MPASI, memang, apa saja manfaat zat besi untuk tumbuh kembang bayi?
Zat besi berperan dalam pembentukan hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah yang bertanggung jawab untuk membawa oksigen ke seluruh organ dan jaringan tubuh.
Tanpa zat besi yang cukup, organ dan jaringan tubuh tidak akan mendapatkan oksigen dalam jumlah yang dibutuhkan. Dan tanpa oksigen dalam darah, tubuh si Kecil tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Sebab, zat besi juga berperan penting dalam pembentukan hormon yang berperan mendukung tumbuh kembangnya.
Selain itu, mencukupi asupan zat besi lewat MPASI bertujuan untuk mengurangi risiko timbulnya anemia. Anemia defisiensi besi atau ADB merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup umum terjadi pada bayi dan dapat berdampak negatif terhadap tumbuh kembangnya.
Salah satu dampak anemia pada bayi adalah menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi. Yang jarang disadari, kekurangan zat besi juga dapat meningkatkan risiko stunting (kondisi tinggi badan terlalu pendek karena kekurangan gizi) pada bayi. Sebab, zat besi penting untuk mengedarkan oksigen ke semua jaringan tubuh, termasuk ke tulang.
Jika jaringan tulang tidak bisa mendapatkan oksigen yang cukup, tulang tidak akan tumbuh maksimal. Itu kenapa pemenuhan zat besi sangat penting dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) untuk menunjang tumbuh kembang bayi yang optimal.
Nah, asupan sumber makanan yang mengandung vitamin C dapat membantu memaksimalkan penyerapan zat besi dari sumber hewani (heme) dan nabati (non-heme) hingga 2 kali lipat menjadi bentuk yang lebih mudah diserap tubuh bayi. Dan ternyata, fungsi kognitif bayi juga didukung oleh kandungan vitamin C yang khusus disimpan di dalam otak untuk mencegah terjadinya defisiensi.
Maka dari itu, konsumsi makanan yang mengandung vitamin C dan zat besi sangat penting untuk dipenuhi setiap harinya.
Baca Juga: 15 Ciri Bayi Kekurangan Zat Besi yang Harus Bunda Tahu
Sumber Makanan yang Mengandung Zat Besi dan Vitamin C
Mengingat pentingnya zat besi dan vitamin C dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi, Bunda perlu mengetahui sumber makanan yang mengandung dua zat gizi ini.
Sebab, nutrisi ini tidak dapat dihasilkan secara alami oleh tubuh sehingga bayi perlu mendapatkannya dari makanan.
Bayi mendapatkan asupan zat besi hanya dari ASI, namun ketika memasuki usia 6 bulan si Kecil membutuhkan asupan zat besi tambahan dari MPASI.
Kebutuhan zat besi untuk bayi usia 6-12 bulan sekitar 11 mg per hari. Ketika anak usianya di atas 1 tahun, ia hanya membutuhkan sedikit saja zat besi, yaitu sebesar 7 mg per hari.
Supaya si Kecil mendapatkan manfaat maksimal dari zat besi dan vitamin C, penting untuk Bunda memberikan makanan yang sehat dan mengandung sumber nutrisi tersebut.
Beberapa sumber makanan yang mengandung vitamin C dan zat besi untuk si Kecil, di antaranya:
1. Hati Ayam
Hati ayam merupakan jenis protein hewani yang baik untuk si Kecil, karena mengandung semua jenis asam amino yang dibutuhkan dalam tubuh. Bunda bisa memberikan hati ayam sebagai sumber makanan yang mengandung zat besi dan vitamin C.
Zat besi pada hati ayam sangat tinggi dibanding sumber protein hewani lainnya. Dari 28 gram hati ayam, dapat mengandung 3,6 mg zat besi atau 36% dari kebutuhan harian.
Selain itu, hati ayam juga mengandung vitamin C, vitamin B, zinc, tembaga, serta selenium. Bahkan hati ayam juga merupakan salah satu sumber kolin terbaik, yang penting untuk kesehatan otak dan hati.
2. Ikan
Ikan berlemak merupakan sumber makanan yang mengandung vitamin C dan zat besi tinggi. Selain dua zat gizi tersebut, ikan berlemak juga dilengkapi asam lemak omega-3, vitamin B12, dan selenium.
Contoh ikan berlemak yang bisa Bunda berikan pada si Kecil, yaitu ikan kembung, tuna, makarel, salmon, dan sarden.
Manfaat dari nutrisi ini sangat baik untuk meningkatkan kesehatan otak, memperkuat fungsi kekebalan tubuh, dan mendukung pertumbuhan serta perkembangan yang sehat.
Baca Juga: 6 Cara Mudah Mengolah Ikan untuk Anak, Lezat dan Bernutrisi
3. Bayam
Dari 100 gram bayam mengandung sekitar 2,7 mg zat besi, atau setara dengan 15% dari kebutuhan harian.
Walaupun zat besi yang terkandung di dalam bayam termasuk sulit untuk diserap oleh tubuh, bayam juga mengandung vitamin C. Hal ini penting karena vitamin C sangat baik untuk meningkatkan penyerapan zat besi.
Selain itu, makanan yang mengandung vitamin c dan zat besi ini juga dilengkapi dengan antioksidan karotenoid. Senyawa antioksidan ini dapat mengurangi risiko kanker, mengurangi peradangan, dan melindungi kesehatan mata.
Baca Juga: Resep: Bola Goreng Bayam
4. Brokoli
Brokoli merupakan salah satu sumber makanan yang mengandung zat besi dan vitamin C.
Satu porsi brokoli matang dengan ukuran 1 cangkir atau sebesar 156 gram mengandung sekitar 1 mg zat besi yang setara dengan 6% dari kebutuhan harian, dan vitamin C dengan jumlah sebesar 112% dari kebutuhan harian.
Dengan adanya kandungan vitamin C ini dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi oleh tubuh.
Brokoli juga mengandung sejumlah folat yang tinggi, serta serat dan vitamin K. Jadi, dengan memberikan si Kecil makanan yang mengandung vitamin C dan zat besi ini, Bunda turut melindungi dan mendukung pertumbuhannya.
Baca Juga: Resep Nugget Kentang Brokoli
5. Edamame
Memberikan sumber makanan berjenis kacang-kacangan juga sangat baik untuk memenuhi kebutuhan zat besi si Kecil. Kacang-kacangan juga merupakan sumber protein nabati yang baik.
Salah satu jenis kacang yang kaya akan zat besi dan vitamin C ialah edamame. Di dalamnya mengandung vitamin C, kalsium, folat, zat besi, sehingga sangat baik untuk pertumbuhan tulang dan gigi si Kecil.
Namun, untuk memberikan jenis kacang-kacangan Bunda harus memastikan si Kecil sudah mampu untuk mengunyah dan kacang disajikan dengan matang serta lembut. Hal ini untuk mengurangi risiko si Kecil tersedak.
Baca Juga: Ini Tipe Vitamin yang Dibutuhkan Bayi 10 Bulan, Plus Manfaatnya
Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai pentingnya zat besi dan vitamin C untuk tumbuh kembang si Kecil. Sekaligus contoh makanan terbaik yang mengandung vitamin dan zat besi.
Jadi, jangan lupa untuk memberikan makanan bernutrisi agar anak berkembang dengan optimal. Bunda juga bisa unduh Panduan MPASI untuk mendapatkan resep MPASI lengkap yang enak, bergizi, dan pastinya mudah dibuat. Yuk, download sekarang juga, gratis Bun!