Anak balita adalah tahapan pertumbuhan pada umur dua hingga lima tahun. Istilah ini merupakan kepanjangan dari bawah lima tahun. Istilah ini sering digunakan, terutama ketika mempertimbangkan pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.
Apakah Bunda juga tengah memperhatikan faktor tumbuh kembang anak ini? Memang, si Kecil yang terus bertambah usia membuat kita bangga atas segala pencapaiannya, tapi juga khawatir akan risiko-risiko yang ada. Untuk itu, banyak dari kita yang fokus pada pemberian nutrisi lengkap dan juga stimulasi lewat kegiatan-kegiatan tertentu.
Namun, sebelum membahas lebih jauh, simak tahapan penting pertumbuhan di usia balita berikut ini!
Perkembangan Balita Usia 2-3 Tahun
Awal masa balita adalah tahapan tumbuh pada umur yang dipenuhi dengan upaya eksplorasi dari si Kecil. Kondisi-kondisi ini akan terbilang menyenangkan bagi mereka dan membanggakan untuk Bunda lihat sendiri. Berikut adalah beberapa di antaranya!
-
Bisa naik sepeda roda tiga
-
Bisa minum lewat sedotan
-
Dapat mengontrol jari dan jempol secara baik
-
Sudah terlihat mana tangan yang dominan (kidal atau tidak)
-
Bisa membuka botol atau memutar gagang pintu
-
Bisa berdiri dengan satu kaki
-
Sudah bisa lompat, meski belum mahir
-
Sudah dapat menendang, menangkap, dan melempar bola
Perkembangan Balita Usia 3-4 Tahun
Setelah mengetahui pencapaian di usia 2-3 tahun, apa saja, ya, yang muncul pada usia 3-4 tahun? Berikut adalah beberapa pencapaian yang perlu Bunda ketahui!
-
Bisa lari dan lompat secara mahir
-
Bisa menggambar garis lurus atau lingkaran
-
Bisa berjinjit
-
Bisa makan dengan sendok sendiri
-
Pandangan yang hampir sempurna
-
Sudah tidak pakai popok lagi
-
Lebih bisa konsentrasi
Perkembangan Balita Usia 4-5 Tahun
Nah, hal yang berbeda lagi akan terjadi ketika si Kecil memasuki usia 4 hingga 5 tahun. Masa akhir balita adalah tahapan pertumbuhan di usia preschool, atau dikenal juga dengan sebutan playgroup. Berikut adalah berbagai pencapaian yang mungkin dimunculkan si Kecil!
-
Sudah bisa bernyanyi
-
Dapat menggambar manusia
-
Menggambar lingkaran dan kotak
-
Mengenakan baju sendiri
-
Mampu membedakan antara khayalan dan kenyataan
-
Bisa jalan mundur
-
Mulai kehilangan gigi-gigi susunya
-
Dapat menggunakan gunting
-
Menulis namanya sendiri
-
Bisa membantu pekerjaan rumah
Tinggi dan Berat Badan Anak di Tahapan Balita
Apakah si Kecil memiliki berat badan atau tinggi badan yang hampir atau mencapai rata-rata? Perlu diketahui, World Health Organization (WHO) telah menggambarkan kurva pertumbuhan anak di seluruh dunia dengan cara pengumpulan data yang spesifik dan komprehensif.
Balita adalah tahapan pertumbuhan di usia dini si Kecil yang meliputi pertambahan berat badan serta tinggi badan. Pastikan agar kedua hal tersebut mengikuti rekomendasi berat badan dan tinggi badan median menurut WHO berikut ini!
Usia
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Berat Badan
|
Tinggi Badan
|
Berat Badan
|
Tinggi Badan
|
2-3 tahun
|
12.2 - 14.3 kg
|
87.1 - 96.1 cm
|
11.5 - 13.9 kg
|
85.7 - 95.1 cm
|
3-4 tahun
|
14.3 - 16.3 kg
|
96.1 - 103.3 cm
|
13.9 - 16.1 kg
|
95.1 - 102.7 cm
|
4-5 tahun
|
16.3 - 18.3 kg
|
103.3 - 110.0 cm
|
16.1 - 18.2 kg
|
102.7 - 109.4 cm
|
Mengukur Lingkar Kepala Balita
Lingkar kepala diukur untuk mengidentifikasi apakah kepala anak berada di batas normal atau tidak, entah itu lebih kecil dari yang diharapkan (microcephaly) atau lebih besar (macrocephaly). Berikut risiko yang mungkin muncul bila si Kecil mengalami salah satu dari kondisi ini!
-
Microcephaly - Kondisi ini sering diasosiasikan dengan sindrom Cornelia de Lange yang merupakan kondisi genetik yang mempengaruhi kemampuan intelektual. Selain itu, microcephaly juga bisa terjadi pada anak dengan down syndrome. Sedangkan, adapun gejala-gejalanya, yakni: disabilitas intelektual, kemampuan bicara yang terhambat, hiperaktifitas, kemampuan motorik yang terhambat, kejang-kejang serta masalah pada koordinasi dan keseimbangan.
-
Macrocephaly - Kondisi ini bisa menandakan adanya infeksi, masalah genetik dan metabolisme, pendarahan, hematoma, atau bahkan tumor otak. Seringnya, kondisi ini bisa menghambat pertumbuhan tubuh dan mental, atau memicu komorbid, seperti autisme dan epilepsi.
Agar dapat mengetahui risiko kesehatan pada anak, mengukur lingkar kepala menjadi penting dilakukan. Umumnya, langkah ini dilakukan setiap enam bulan sekali (bagi anak 1 - 6 tahun) di Posyandu atau Puskesmas.
Cara melakukannya adalah dengan mengukur lingkar kepala dengan melewati dahi, alis, bagian atas telinga, dan juga bagian kepala yang menonjol. Alat ukur ditarik kencang-kencang untuk memastikan perhitungan sudah tepat.
Dari situ, ahli kesehatan si Kecil akan melihat apakah ukurannya terbilang normal atau tidak. Mereka akan menentukan hal ini dengan melihat kurva yang meliputi ‘jalur hijau.’ Bila berada di atasnya, anak mengalami macrocephaly dan, bila di bawahnya, anak mengalami microcephaly. Bila ditemukan indikasi adanya salah satu kondisi ini, si Kecil akan segera dirujuk ke rumah sakit untuk memperoleh penanganan lebih lanjut.
Semua orang tahu bahwa istilah balita mengacu pada anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun. Namun, dengan adanya informasi yang telah kami cantumkan di atas, semoga Bunda dapat lebih memahami perkembangan fisik, motorik, sensorik, serta perkembangan sosial yang dialami si Kecil di setiap langkah hidupnya.
Selanjutnya, jangan lupa untuk menerapkan cara-cara sederhana agar perkembangan balita jadi Anak Generasi Maju. Apa, sih, indikasi anak yang menjadi bagian dari generasi tersebut? Berikut beberapa di antaranya beserta cara memberikan stimulasi untuk anak!
-
Supel (Aktif dalam Bersosialisasi) - Sejak dini, teruslah untuk berinteraksi dengannya agar kemampuan motorik dan juga bahasanya dapat terstimulasi. Nanti, si Kecil pun dapat mampu bersosialisasi menggunakan kedua kemampuan tersebut dengan baik.
-
Percaya Diri - Dukunglah si Kecil ketika berhasil melakukan suatu tindakan yang Bunda anggap berani, misalnya berinteraksi dengan teman baru. Kemudian, Bunda juga dapat mengajaknya untuk bereksplorasi, lalu mendukungnya untuk melakukan hal ini sendiri.
-
Tangguh - Insting seorang ibu mungkin akan mendorong Bunda menghindari segala risiko yang ada. Namun, hindari bersikap over-protective, atau melindungi secara berlebihan, karena hal ini dapat menghalanginya saat bereksplorasi.
-
Berpikir Cepat - Berikan dia mainan atau ajak dia terlibat dalam kegiatan bermain yang memicu perkembangan otak.
-
Tumbuh Tinggi - Bunda, jangan lupa untuk memastikan asupan nutrisi si Kecil terpenuhi di usia balita ini lewat makanan atau minuman.
Bagaimana, Bund, apakah sudah cukup jelas informasinya? Khusus untuk poin nomor 5, yakni seputar pemberian nutrisi demi tumbuh tinggi, perlu dipahami bahwa kegunaan nutrisi yang lengkap dan seimbang bukan hanya itu saja. Faktanya, nutrisi memang bermanfaat demi menjaga kesehatan si Kecil secara menyeluruh.
Oleh karena itu, jika perlu, Bunda dapat memberikan buah hati SGM Eksplor 1 Plus Pro-gress Maxx dengan IronC (untuk anak usia 1-3 tahun) dan juga SGM Eksplor 3 Plus Pro-gress Maxx dengan IronC (untuk anak usia 3-5 tahun). Keduanya mengandung IronC, yang melibatkan Vitamin C demi meningkatkan penyerapan Zat Besi.
Bukan hanya itu saja, kedua variannya juga mengandung AA:DHA 1:1, Minyak Ikan, Omega 3 dan Omega 6, Sumber Serat, Tinggi Kalsium, dan juga Protein. Pilihlah yang sesuai usianya dan berikan kepada si Kecil setiap hari demi meraih manfaat-manfaatnya secara lebih baik. Selamat mencoba!