Facebook Pixel Code 6 Vitamin Terbaik untuk Tumbuh Kembang Anak yang Optimal

6 Vitamin Terbaik untuk Tumbuh Kembang Anak yang Optimal

6 Vitamin Terbaik untuk Tumbuh Kembang Anak yang Optimal


Sebagai orang tua, Bunda tentu ingin si Kecil bertumbuh kembang dengan optimal. Selain mendukungnya lewat stimulasi dan pola asuh yang tepat, salah satu faktor yang juga memegang peranan penting untuk tumbuh kembang anak adalah asupan vitamin. Nah begitu mendengar kata vitamin, apa yang langsung terlintas dalam benak Bunda?

Faktanya, vitamin dan mineral yang dibutuhkan anak untuk bertumbuh kembang bisa didapatkan dari makanan. Itu kenapa penting untuk Bunda bisa terus menyajikan menu makanan bergizi yang bervariasi, alias tidak itu-itu saja, untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi si Kecil sehari-hari.

Lalu, jenis vitamin apa yang diperlukan anak untuk dapat tumbuh sehat dan optimal? Langsung saja yuk, Bunda, kita baca ulasan di bawah ini hingga selesai untuk menemukan jawabannya!

Vitamin Terbaik untuk Anak

Ada dua jenis vitamin yaitu, vitamin yang larut dalam lemak (fat soluble) dan vitamin yang larut dalam air (water soluble). 

Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan lemak dan hati sampai tubuh si Kecil membutuhkannya. Nah, yang termasuk dalam kategori vitamin larut lemak adalah adalah A, D, E, dan K. 

Sebaliknya, vitamin yang larut air tidak disimpan banyak dalam tubuh dan akan ikut dikeluarkan dari tubuh melalui urin. Oleh karena itu, si Kecil perlu mengonsumsi fat soluble vitamin secara rutin. Contoh vitamin yang mudah larut dalam air adalah vitamin C, D, dan B kompleks.   

Nah, sederet vitamin di atas sangat penting bagi tumbuh kembang si Kecil. Apa saja manfaatnya? 

1. Vitamin C

Peran vitamin C sebagai peningkat imun pasti sudah sangat melekat dalam pikiran Bunda. Dan ini memang benar adanya. Mencukupi kebutuhan vitamin C membantu memperkuat daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang infeksi umum seperti batuk dan pilek. Mendapatkan asupan vitamin C yang cukup saat sakit juga dapat bantu si Kecil sembuh lebih cepat.  

Namun, tahukah Bunda kalau manfaat vitamin C tidak hanya penting untuk imun saja? Ternyata, fungsi kognitif anak juga didukung oleh kandungan vitamin C yang khusus disimpan di dalam otak untuk mencegah defisiensi.

Kekurangan vitamin C telah diteliti dapat menyebabkan perubahan struktural dan gangguan fungsional pada otak anak-anak usia dini yang berpotensi membatasi kemampuan mereka untuk maju dan mencapai potensi maksimal anak untuk belajar dengan baik.

Efek ini mungkin tidak segera terlihat begitu si Kecil tidak mengonsumsi vitamin C sesekali. Akan tetapi, kekurangan vitamin C yang dibiarkan berlanjut dalam jangka panjang dapat berwujud sebagai masalah belajar, misalnya sering salah tangkap atau lambat berpikir.

Lebih lanjut, Bun, vitamin C juga efektif untuk memaksimalkan penyerapan zat besi dari sumber hewani (heme) dan nabati (non-heme) hingga 2 kali lipat, juga beberapa nutrisi esensial lainnya seperti kalsium dan vitamin D di dalam usus agar menjadi bentuk yang lebih mudah diserap tubuh. 

Penyerapan zat besi, kalsium, dan vitamin D yang sempurna akan membantu si Kecil bertumbuh kembang lebih optimal. Sebab, zat besi berperan dalam proses pembentukan sel darah merah, sistem imun, dan perkembangan sistem saraf otak. Sementara vitamin D membantu tubuh menyerap dan mempertahankan cadangan kalsium dan fosfor yang sangat penting untuk membangun tulang kuat.

Oleh karena itu, jangan lupa untuk memberikan si Kecil asupan vitamin C yang didampingi dengan makanan kaya zat besi serta kalsium dan vitamin D. Contoh makanan yang kaya akan vitamin C adalah: 

  • Jeruk.

  • Lemon.

  • Jambu.

  • Pepaya.

  • Kiwi.

  • Stroberi. 

  • Blewah.

  • Brokoli.

  • Tomat.

  • Kentang.

Baca juga: Cara Mudah Memilih Vitamin C Terbaik untuk Anak

2. Vitamin D

Seperti yang dijelaskan di atas, vitamin D sangat berperan penting membantu kalsium membentuk kekuatan tulang si Kecil.

Pasalnya, vitamin D bertugas untuk memproduksi hormon kalsitriol (dikenal juga dengan nama vitamin D aktif) yang mempengaruhi tingkat penyerapan kalsium dari dalam makanan. Jadi, tanpa vitamin D, tubuh tidak akan optimal menyerap kalsium dalam makanan yang dikonsumsi oleh anak secara optimal. 

Untuk mencukupi kebutuhan kalsium, mau tidak mau tubuh mengambil cadangan kalsium yang ada di dalam tulang si Kecil. Alhasil, pembentukan sel tulang baru terhambat dan kekuatan tulang si Kecil berkurang. Hal ini dapat membuat si Kecil tidak tumbuh setinggi teman-teman sebayanya. 

Oleh karena itu, pastikan Bunda memberikan asupan vitamin D yang cukup bagi si Kecil melalui: 

  • Paparan sinar matahari langsung selama 10-15 menit antara pukul 10.00 pagi hingga 15.00 sore. 

  • Makan-makanan kaya vitamin D seperti tuna, sarden, mackerel, minyak ikan, jamur shitake, sereal, dan keju.  

  • Suplementasi vitamin D untuk bayi 0-12 bulan sebanyak 400 IU/ hari.

  • Suplementasi vitamin D anak di atas 1 tahun sebanyak 600 IU/hari.

Baca juga: Kalsium dan Vitamin D, Kunci Perkembangan Motorik si Kecil

3. Vitamin E

Bunda tentu ingin si Kecil memiliki kulit dan mata yang sehat. Nah, salah satu vitamin yang dapat membantu menjaga kesehatan kulit adalah vitamin E. 

Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan untuk melindungi sel dan jaringan tubuh dari radikal bebas yang dapat menyebabkan kanker, penurunan kemampuan penglihatan, kerusakan kulit, dan kondisi kronis lain. Tidak hanya itu, vitamin satu ini juga berperan penting untuk menjaga kesehatan sel darah merah. 

Nah, untuk memenuhi kebutuhan vitamin E si Kecil, Bunda dapat membuat menu makanan dari bahan berikut: 

  • Oat.

  • Biji bunga matahari.

  • Almond.

  • Kacang tanah.

  • Selai kacang.

  • Bayam. 

  • Mangga.

  • Alpukat. 

4. Vitamin K

Vitamin K merupakan pemeran utama dalam proses pembekuan darah sehingga pendarahan pada luka di lutut atau siku si Kecil akibat kejar-kejaran dengan teman-temannya dapat segera berhenti. 

Selanjutnya, vitamin K juga berperan dalam produksi senyawa yang bernama osteocalcin. Senyawa ini berfungsi untuk memperkuat tulang si Kecil sehingga mengurangi risiko patah tulang. 

Dari mana si Kecil dapat memperoleh asupan vitamin K? Berikut makanan kaya vitamin K yang bisa Bunda olah untuk menu makannya sehari-hari: 

  • Bayam.

  • Sawi.

  • Kangkung.

  • Kubis.

  • Selada.

  • Brokoli. 

  • Lobak.

  • Susu.

  • Yogurt..

  • Keju.

  • Telur.

  • Minyak zaitun.

5. Vitamin B Kompleks

Ada banyak jenis vitamin B seperti vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niasin), B5 (asam pantotenat), B6 (piridoksin), B7 (biotin), B9 (asam folat), dan B12 (kobalamin). Oleh karena itu, bermacam-macam vitamin B disebut sebagai vitamin B kompleks. 

Vitamin B kompleks sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu berbagai macam enzim dalam menjalankan fungsinya masing-masing. Contohnya untuk membantu mengubah karbohidrat dan lemak menjadi energi, memecah asam amino, hingga mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.  

Berikut ini merupakan beberapa makanan yang kaya akan sejumlah vitamin B:

  • Brokoli.

  • Kubis.

  • Kangkung.

  • Bayam.

  • Kacang polong.

  • Kacang merah.

  • Gandum.

  • Oats.

  • Ikan. 

  • Daging ayam.

  • Daging bebek.

  • Hati. 

  • Kerang-kerangan.

  • Susu.

  • Yogurt.

6. Vitamin A

Vitamin A berperan penting dalam menjaga agar mata si Kecil tetap sehat sehingga si Kecil dapat melihat dengan baik walaupun dalam pencahayaan yang kurang dan dapat membedakan macam-macam warna karena kornea matanya sehat. 

Selain berperan dalam menjaga kesehatan mata, vitamin A juga membantu memperkuat sistem imun tubuh si Kecil. Jadi, tubuhnya dapat memukul mundur zat asing dan mikroba berbahaya yang berusaha menginfeksi. Ia pun terhindar dari berbagai macam penyakit seperti diare, campak, hingga infeksi saluran pernafasan atas. 

Tidak berhenti di situ Bunda, vitamin A ternyata juga berperan dalam pembentukan sel darah merah yang berfungsi untuk mengantarkan oksigen ke seluruh organ tubuh, termasuk otak.

Saking pentingnya vitamin ini bagi tubuh si Kecil, WHO (World Health Organization) menyarankan suplementasi vitamin A sebesar 100.000 U (kapsul biru) kepada bayi usia 6-11 bulan dan 200.000 U (kapsul merah) pada anak usia 12-59 bulan setiap 4-6 bulan sekali. 

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pun akhirnya membuat program khusus untuk suplementasi Vitamin A dengan membentuk “Bulan Vitamin A” setiap Februari dan Agustus. 

Pada kedua bulan tersebut si Kecil akan mendapatkan suplementasi vitamin A gratis melalui posyandu, poskesdes/polindes, balai pengobatan, bidan, puskesmas, atau rumah sakit terdekat. 

Nah, selain dari suplementasi, Bunda juga dapat memberikan asupan vitamin A melalui makanan sehari-hari seperti: 

  • Wortel.

  • Tomat.

  • Ubi.

  • Labu.

  • Blewah.

  • Bayam. 

  • Brokoli.

  • Kol (Kubis)

  • Hati sapi.

  • Susu.

  • Telur. 

Kapan Anak Perlu Suplemen Vitamin?

Sebagai orang tua, Bunda mungkin merasa cemas melihat buah hati kerap pilih-pilih makanan. Ada kalanya timbul pertanyaan, “Jangan-jangan kebutuhan vitamin anakku belum tercukupi. Apakah perlu memberikan suplemen vitamin tambahan untuk si Kecil?”

Akan tetapi, menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pada dasarnya pemberian suplemen vitamin hanya sebagai suplementasi. Artinya, vitamin adalah alternatif pendukung gizi (suplementasi) untuk anak yang kebutuhan mikronutriennya tidak bisa terpenuhi dari asupan makanan sehari-hari.

Idealnya, si Kecil sudah mendapatkan nutrisi yang cukup dari makanan yang dia makan. Maka jangan lupa juga untuk terus melengkapi kebutuhan gizi harian anak lewat pemberian susu pertumbuhan yang terfortifikasi, seperti susu SGM Eksplor 1+.

SGM Eksplor adalah satu-satunya susu pertumbuhan dengan IronC™, yaitu kombinasi unik Zat Besi & Vitamin C untuk memaksimalkan penyerapan nutrisi hingga 2x lipat. Dilengkapi juga dengan DHA, minyak ikan, omega 3&6, serta nutrisi penting lainnya untuk bantu si Kecil tumbuh maksimal jadi generasi maju yang berpikir cepat dan berani.

Di sisi lain, setiap anak dapat memiliki kebutuhan yang berbeda pula. Jika Bunda ragu-ragu, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter anak sebelum memberikan suplemen apa pun pada si Kecil.

Tiga hal yang umumnya menjadi pertimbangan dokter untuk memberikan suplementasi vitamin, yaitu:

  • Anak mengalami keterlambatan pertumbuhan.

  • Anak memiliki penyakit kronis atau punya alergi makanan.

  • Anak sengaja dididik untuk memiliki menu diet tertentu, seperti Bunda dan keluarga mendidiknya menjadi vegetarian.

Jika dokter mendiagnosis anak perlu tambahan suplemen, sebaiknya Bunda tanyakan juga jenis vitamin apa yang direkomendasikan untuk si Kecil.

Baca juga: Anak Susah Makan? Simak 7 Trik Sukses Menghadapinya !

Untuk mendapatkan lebih banyak informasi penting terkait pemenuhan nutrisi si Kecil, cara pengasuhan anak, dan tips-tips menjaga kesehatan si Kecil di rumah Bunda dapat mendaftarkan diri di Klub Generasi Maju. Gratis!

Referensi tambahan:

  1. ‌Vitamins (for Kids) - Nemours KidsHealth. (2021). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/kids/vitamin.html

  2. IDAI | Perlukah suplementasi vitamin dan mineral pada bayi dan anak? (2017). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perlukah-suplementasi-vitamin-dan-mineral-pada-bayi-dan-anak

  3.  Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. https://promkes.kemkes.go.id/manfaat-pemberian-vitamin-a-untuk-anak

  4. Vitamin A. (2012, September 18). The Nutrition Source. https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/vitamin-a/

  5. IDAI | Perlukah Suplemen Vitamin D? (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perlukah-suplemen-vitamin-d

  6. Calcium and Vitamin D: Important at Every Age | NIH Osteoporosis and Related Bone Diseases National Resource Center. (2018, October). Nih.gov. https://www.bones.nih.gov/health-info/bone/bone-health/nutrition/calcium-and-vitamin-d-important-every-age

  7. Office of Dietary Supplements - Vitamin C. (2021). Nih.gov. https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminC-Consumer/

  8. IDAI | Pastikan Bayi Anda Cukup Zat Besi? (2017). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pastikan-bayi-anda-cukup-zat-besi

  9. Morcos, S. R., El-Shobaki, F. A., El-Hawary, Z., & Saleh, N. (1976). Effect of vitamin C and carotene on the absorption of calcium from the intestine. Zeitschrift Für Ernährungswissenschaft, 15(4), 387–390. https://doi.org/10.1007/bf02020506

  10. Vitamin E. (2012, September 18). The Nutrition Source. https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/vitamin-e/

  11. coolicc. (2022, December 7). Top Benefits of Vitamin K. Cleveland Clinic; Cleveland Clinic. https://health.clevelandclinic.org/vitamin-k/

  12. Vitamin K. (2012, September 18). The Nutrition Source. https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/vitamin-k/

  13. B Vitamins. (2012, September 18). The Nutrition Source. https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/vitamins/vitamin-b/

Artikel Terpopuler