Facebook Pixel Code 17 Cara Merawat Bayi Baru Lahir yang Bunda Wajib Tahu

17 Cara Merawat Bayi Baru Lahir yang Bunda Wajib Tahu

17 Cara Merawat Bayi Baru Lahir yang Bunda Wajib Tahu

 

Setiap ibu baru biasanya gugup dan bingung dengan cara merawat bayi baru lahir. Simak panduan perawatan bayi baru lahir yang tepat dan hal yang tidak boleh dilakukan melalui artikel ini, yuk!

Cara Merawat Bayi Baru Lahir

Sebagai orang tua baru, pasti Bunda ingin berikan yang terbaik. Supaya tidak lagi bingung, berikut rangkuman panduan perawatan bayi baru lahir yang benar.

1. Kontak Kulit ke Kulit

Sesaat setelah bayi lahir, tengkurapkan bayi di atas dada Bunda dalam kondisi tanpa busana, sehingga terjadi kontak langsung antara kulit Bunda dan kulit bayi.

Selain membuatnya merasa hangat, langkah ini juga dapat memicu insting si Kecil untuk memulai menyusu pertama kali. Biarkan ia mencari sendiri puting Bunda.

Bila satu jam setelah skin to skin bayi belum mulai menyusu, coba dekatkan bayi ke puting kemudian biarkan ia meneruskan kembali proses yang tadi kurang lebih 30 menit sampai 1 jam. 

2. Mulai Inisiasi Menyusui Dini

Inisiasi Menyusui Dini (IMD) bertujuan untuk bantu si Kecil memperoleh ASI pertama (kolostrum) dan mau menyusu langsung pada Bunda. 

Cara merawat bayi baru lahir ini juga berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh, sekaligus membantunya mendapatkan ASI eksklusif. 

Jangan khawatir bila selama IMD, bayi belum melakukan proses menyusu dengan tepat karena proses IMD itu sendiri sudah termasuk cara bantu menyukseskan peluang pemberian ASI eksklusif.

3. Jaga Kebersihan Tali Pusat

Tali pusat sebaiknya tidak dibersihkan dengan sabun atau cairan lainnya. Biarkan tali pusat terbuka dan tidak menutupnya dengan kasa kering. 

Saat memakaikan popok pada bayi, penting untuk pastikan tali pusat tidak tertutup popok. Hal ini bertujuan untuk mencegah tali pusat tidak terkena air seni dan tinja bayi. 

Infeksi pada tali pusat biasanya terjadi karena kontaminasi bakteri dari air seni atau tinja.

Baca Juga: Daftar Perlengkapan Bayi Baru Lahir yang Perlu Disiapkan

4. Mandikan Bayi dengan Air Hangat

Saat bayi baru lahir, Bunda tidak perlu memandikan si Kecil. Sebelum tali pusat bayi lepas, Bunda dapat membersihkan tubuhnya dengan waslap atau spons sebagai cara merawat bayi baru lahir.

Setelah tali pusat lepas, bayi baru lahir dimandikan dengan dimasukkan ke dalam bak mandi bayi. Pastikan kepala bayi tetap di atas permukaan air dan berhati-hati agar tidak terendam dalam air.

Gunakan air hangat suam-suam kuku, serta sabun dan sampo khusus untuk bayi. Ini dapat bantu menjaga kebersihan dan kesehatan kulit bayi tanpa mengiritasi kulitnya yang masih sensitif.

5. Bersihkan Mata, Hidung, dan Telinga Bayi

Mata bayi bisa dibersihkan menggunakan kapas bersih yang sudah dibasahi air hangat. Bunda dapat membersihkannya dari arah hidung ke luar. 

Untuk hidung bayi, tidak perlu dibersihkan secara khusus. Cukup mengelap lubang hidungnya saat mandi. 

Begitu pula liang telinga bayi tidak perlu rutin dibersihkan. Kotoran telinga bayi akan melunak saat ia menangis, serta dapat keluar dengan sendirinya apabila ia sudah cukup besar.

6. Pakaikan Pakaian Nyaman

Bunda bisa memakaikan pakaian bayi yang nyaman untuk cara merawat bayi baru lahir. Pastikan bahan pakaian lembut, menyerap keringat, dan tidak kaku. 

Contohnya, Bunda bisa memakaikan atasan serta popok atau celana. Hanya berikan selimut dan topi apabila ia tampak kedinginan.

Hindari memakaikan gurita, karena bayi baru lahir banyak bernapas melibatkan otot-otot perutnya. 

7. Hindari Membedong Bayi

Bunda disarankan untuk tidak membedong bayi baru lahir, karena langkah ini justru dapat membuat gerak bayi terbatas. 

Jangan pula memakaikan sarung tangan dan kaos kaki pada si Kecil. Biarkan tangan dan kakinya “telanjang” untuk merangsang indra perabanya belajar. 

Baca Juga: Cara Mengeluarkan Dahak pada Bayi 0-12 Bulan yang Aman

8. Menggendong Bayi yang Benar

Cara menggendong bayi adalah gunakan satu tangan untuk menopang kepala, leher, dan tulang punggung bayi. Sementara tangan lain menopang bagian bawah pantatnya untuk memberikan dukungan.

Dengan menopang kepala dan leher bayi, Bunda membantunya tetap stabil dan menghindari cedera pada leher bayi yang masih lemah dan belum cukup kuat menahan tubuhnya sendiri. 

Menopang di bagian pantat juga penting untuk memastikan bayi merasa aman dan nyaman saat diangkat.

9. Perhatikan Posisi Menyusui 

Posisi menyusui dan perlekatan bayi yang tidak tepat dapat menyebabkan berbagai masalah seperti lecet di puting, penurunan produksi ASI, dan bayi susah menyusu.

Oleh karena itu, Bunda perlu memahami cara menyusui yang benar berikut ini:

  • Perah sedikit ASI sebelum menyusui kemudian oleskan ke area puting, guna melembapkannya.
  • Pastikan posisi Bunda sudah nyaman, punggung tegak, dan bahu rileks. 
  • Pegang bayi dengan satu lengan, kepala bayi dekat dengan lipatan siku Bunda.
  • Pantat bayi ditopang telapak tangan Bunda sehingga posisi bayi bisa mengarahkan mulut ke puting.
  • Pastikan perut bayi menempel ke tubuh Bunda.
  • Mulut bayi seharusnya membungkus sebagian besar areola (area gelap pada puting).
  • Pastikan bayi membuka lebar mulutnya.
  • Jika Bunda mendengar bayi menelan ASI, artinya perlekatan sudah benar.

10. Buat Suasana Tidur Nyaman

Umumnya, waktu tidur bayi baru lahir 20 jam sehari. Ini terbagi dalam periode tidur dengan durasi 20 menit hingga 4 jam. Penting menciptakan lingkungan tidur yang optimal, caranya:

  • Menjaga suhu kamar supaya tidak terlalu dingin maupun panas. 
  • Pastikan pencahayaan dan ventilasi sudah baik.
  • Pastikan bayi tidur dalam posisi telentang untuk cegah risiko sindrom kematian mendadak (SIDS). 
  • Gunakan tempat tidur dengan alas yang rata.
  • Hindari penempatan benda-benda yang dapat menutupi area kepala bayi, seperti bantal, selimut, dan boneka.

Baca Juga: Cara Jitu Menidurkan Bayi Baru Lahir agar Nyenyak

11. Ketahui Suhu Tubuh Bayi

Cara merawat bayi baru lahir yang tak kalah penting adalah mengetahui suhu tubuh bayi yang normal. Jika diukur dengan termometer, suhu normal bayi berkisar antara 36,5–37°Celsius.

Bayi dikatakan demam apabila suhu tubuhnya lebih dari angka tersebut. Sementara itu, bayi dikatakan mengalami hipotermia apabila suhu tubuhnya kurang dari suhu tersebut.

12. Rutin Ganti Popok Bayi

Saat membersihkan area kemaluan si Kecil, pakai kapas yang dibasahi air bersih atau waslap basah. 

Pastikan untuk membersihkan dari bagian depan ke belakang. Hindari membersihkan mulai dari bagian bawah anus ke arah kemaluan.

Setelah itu, keringkan area kemaluan menggunakan tisu atau handuk yang lembut. Jangan lupa mencuci tangan sebelum dan sesudah membersihkan popok si Kecil ya, Bun.

13. Pahami Pola Buang Air Besar dan Kecil

Cara merawat bayi baru lahir berikutnya adalah paham bagaimana pola buang air (BAK dan BAB) bayi. 

Biasanya, bayi akan BAK sebanyak 5-6 kali dalam sehari dan BAB sekitar 3-4 kali per hari. Perhatikan juga popok bayi saat diganti. 

BAK yang normal berwarna jernih dan tidak pekat, sementara warna tinja akan mengalami perubahan dari hitam pekat menjadi hijau, hingga berubah menjadi kuning sekitar usia 5 hari.

14. Paham Isyarat Lapar pada Bayi

Biasanya, bayi yang lapar akan menunjukkan tanda-tanda seperti menggenggam tangan, memasukkan tangan ke dalam mulut, atau mengeluarkan suara seperti mengecap-ngecap.

Penting untuk tidak menunggu bayi menangis sebelum memberikan ASI. Berikan ASI sesuai dengan keinginan bayi, bukan dalam jadwal yang ditentukan.

Umumnya, bayi akan menyusui selama 5-30 menit. Namun, jika durasinya di luar rentang tersebut, perlu dilakukan evaluasi terhadap proses menyusui. 

Baca Juga: Cara Membersihkan Lidah Bayi yang Benar dan Manfaatnya

15. Menjemur Bayi

Menjemur bayi juga menjadi panduan cara merawat bayi baru lahir yang perlu Bunda ketahui. Tujuannya adalah untuk meningkatkan asupan vitamin D yang berasal dari sinar matahari. 

Perhatikan hal-hal berikut saat hendak menjemur bayi:

  • Menjemur bayi di dalam ruangan seperti di depan jendela atau di teras rumah.
  • Lakukan selama 5-30 menit, yakni sebelum pukul 10.00 pagi atau di atas jam 16.00 sore.
  • Pakaikan bayi baju, topi dan tabir surya dengan SPF 15 atau lebih.

16. Menyendawakan Bayi

Menyendawakan bayi setelah menyusui penting sebagai panduan perawatan bayi untuk bantu melepaskan udara yang mungkin tertelan selama menyusui. 

Udara ini bisa menyebabkan bayi merasa tidak nyaman atau kembung. Berikut beberapa cara untuk menyendawakan bayi:

  • Letakkan bayi di bahu Bunda dalam posisi tegak. Topang bagian bawahnya dengan satu tangan dan gunakan tangan yang lain untuk menepuk atau mengusap punggungnya secara perlahan.
  • Dudukkan bayi di pangkuan Bunda dengan posisi badan sedikit membungkuk ke depan. Topang dada dan dagunya dengan tangan, dan gunakan tangan yang lain untuk menepuk atau mengusap punggungnya dengan lembut.
  • Tengkurapkan bayi di atas dada bunda dengan perut di satu paha dan kepala di paha lainnya. Topang kepalanya dengan lembut dan tepuk punggungnya perlahan.

17. Lengkapi Jadwal Imunisasi

Cara merawat bayi baru lahir selanjutnya adalah melengkapi jadwal imunisasi bayi. Umumnya, bayi akan mendapatkan vaksin hepatitis B dosis pertama dalam kurun waktu 24 jam pasca lahir.

Sementara untuk dosis kedua vaksin hepatitis B diperoleh setelah si Kecil berusia 1-2 bulan.

Melihat bayi tumbuh dan berkembang dengan baik, tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Bunda. 

Nah, Bunda juga bisa mengetahui lebih banyak tentang perkembangan bayi dari bulan ke bulan melalui fitur Catatan Perkembangan Anak, lho! 

Apa yang Tidak Boleh Dilakukan pada Bayi Baru Lahir?

Setelah mengetahui panduan cara merawat bayi baru lahir, Bunda perlu pahami apa saja yang tidak boleh dilakukan pada bayi baru lahir agar tumbuh kembangnya berjalan optimal, yaitu:

1. Mengabaikan Bayi

Bayi baru lahir ternyata sudah siap berkomunikasi dengan Bunda, Ayah, dan anggota keluarga lain di sekitarnya. 

Meski belum bisa bicara, ia bisa mengekspresikan diri melalui tindakan seperti mendengus dan menggerakkan lengannya. 

Oleh karena itu, hindari mengabaikan bayi baru lahir. Ajaklah si Kecil berkomunikasi dengan nyanyian, membacakan buku, atau mengajaknya bicara.

2. Tidak Mencuci Tangan Sebelum Memegang Bayi

Pastikan untuk mencuci tangan Bunda dengan sabun dan air bersih atau menggunakan pembersih tangan hand sanitizer sebelum memegang bayi.

Bayi yang baru lahir memiliki sistem kekebalan yang belum sempurna, sehingga rentan terkena infeksi. 

Penting juga untuk pastikan setiap orang yang ingin memegang bayi sudah membersihkan tangannya.

Baca Juga: Hal yang Tidak Boleh Dilakukan pada Bayi Usia 2 Bulan

3. Mengguncang Tubuh Bayi

Mengguncang tubuh bayi terlalu keras saat bermain dapat menyebabkan perdarahan di otak dan bahkan bisa berakibat fatal.

Jika Bunda perlu membangunkan bayi, jangan juga melakukannya dengan cara menggoyangkan tubuhnya. 

Sebagai gantinya, coba gelitik kaki bayi atau meniup pipinya dengan lembut untuk membangunkannya. Ingatlah untuk merawat bayi dengan lembut juga penuh perhatian.

4. Membiarkan Bayi Menangis

Dalam empat bulan pertamanya, bayi cenderung lebih rewel dan lebih sering menangis. Ini wajar karena menangis merupakan cara berkomunikasi bayi pada Bunda.

Bayi menangis mungkin sedang merasa tidak nyaman, sedang lapar, kepanasan, popok yang sudah harus diganti, atau bisa karena kolik. 

Kondisi kolik biasanya terjadi pada bayi berumur 2 minggu sampai 4 bulan. Jika ini terjadi, perlu diingat bahwa kolik pada bayi akan berhenti sendiri seiring berjalannya waktu.

Saran untuk Bunda dan Ayah

Merawat bayi baru lahir bisa jadi tantangan tersendiri, terutama bagi orang tua baru. Berikut beberapa saran untuk Bunda dan Ayah selama merawat bayi baru lahir:

  • Mendapat istirahat yang cukup.
  • Jaga kesehatan, terlebih sangat mungkin begadang di waktu awal merawat bayi. 
  • Makan makanan bergizi. 
  • Buat daftar prioritas mengenai hal-hal apa saja yang akan dilakukan.
  • Jangan ragu meminta bantuan dari pasangan, keluarga, maupun tenaga medis.

Nah, itu dia penjelasan lengkap mengenai cara merawat bayi baru lahir serta beberapa hal yang tidak boleh dilakukan pada bayi baru lahir. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Bunda, ya!

 

Referensi:

  1. IDAI | Perawatan tali pusat bayi baru lahir. (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perawatan-tali-pusat-bayi-baru-lahir
  2. ‌IDAI | Posisi dan Perlekatan Menyusui dan Menyusu yang Benar. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/posisi-dan-perlekatan-menyusui-dan-menyusu-yang-benar
  3. ‌IDAI | Perawatan Bayi Baru Lahir. (2014). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perawatan-bayi-baru-lahir
  4. ‌Five Things NOT to Do to Babies. (2020). Psychology Today. https://www.psychologytoday.com/intl/moral-landscapes/201404/five-things-not-do-babies
  5. ‌A Guide for First-Time Parents (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2023). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/guide-parents.html
  6. ‌IDAI | Kolik pada Bayi (Bagian 1). (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kolik-pada-bayi-bagian-1
  7. ‌Caring for a newborn. (2023). Who.int. https://www.who.int/tools/your-life-your-health/life-phase/newborns-and-children-under-5-years/caring-for-newborns
  8. ‌Murkoff, H. (2015, April). How to Safely Support a Newborn’s Head and Neck. What to Expect; WhattoExpect. https://www.whattoexpect.com/first-year/ask-heidi/afraid-of-breaking-baby.aspx
  9. Vaccine Schedule (for Parents). (2023). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/immunization-chart.html
  10. How to burp your baby. (2022). BabyCenter. https://www.babycentre.co.uk/a1051322/how-to-burp-your-baby

Artikel Terpopuler